Pelatih Bantah Ada Kesepakatan
Pemotongan Bonus Tim Balap Porprov Denpasar
Terlebih dalam laporan itu belum ada tanda tangan pihak bendahara, yang tandatangan hanya Korwil IMI Denpasar selaku manajer balap motor Porprov.
DENPASAR, NusaBali
Pelatih tim balap motor Denpasar membantah keras pengakuan Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kota Denpasar, Putu Roy Nugraha soal kesepakatan memotong dana bonus bagi pelatih dan atlet Kota Denpasar pada Porprov Bali XV/2022 lalu.
Bagi tim pelatih, kesepakatan itu hanya berlaku untuk uang traning camp (TC) saja, sementara pemotongan bonus pelatih dan atlet tidak ada. Sementara laporan Korwil IMI Denpasar juga dinilai janggal tanpa ada tandatangan bendahara.
Pelatih Balap Motor Denpasar, I Wayan Murdita, Minggu (9/4) mengatakan apa yang disampaikan Putu Roy Nugraha yang juga manajer tim balap motor Denpasar tidak benar. Sebab pemotongan hanya disepakati untuk yang TC, itupun diawal tanpa menyebutkan nominal.
Namun dalam perjalannya pihak manajer justru beberapa kali menghubungi dia untuk menyerahkan yang bonus pelatih, dan pemotongan bonus juga dilakukan kepada atlet.
"Penggunaan anggaran ini yang belum jelas peruntukannya, sempat saya disodorkan laporan tapi kita hanya bertiga, makanya laporan itu saya tolak," tutur Murdita.
Terlebih dalam laporan itu belum ada tanda tangan pihak bendahara, yang tandatangan hanya Korwil IMI Denpasar selaku manajer balap motor Porprov. Untuk itu, kata Murdita, pihaknya sangat siap memberikan keterangan kepada siapapun jika diminta dengan harapan pemotongan bonus pelatih dan atlet itu tuntas clear. Sebab, kata Murdita, pihaknya merasa dikorbankan apa yang menjadi haknya justru diamputasi oleh orang lain.
"Kenapa bonus pelatih dan atlet yang dipotong, pelatih hanya dapat bonus senilai Rp 12.500.000, namun oleh Putu Roy Nugraha dipotong sebanyak Rp 11.800.000. Kita kan hanya dapat Rp 700 ribu saja," tutur Murdita.
Pemotongan bonus pelatih juga dialami pelatih balap motor road race Andre Wibisono, dipotong dengan nominal yang sama sebanyak Rp 11.800.000. Kata Murdita, selain potongan ke pelatih atlet yang dapat medali emas juga bonusnya dipotong sebanyak Rp 8 juta, sedangkan peraih medali perak dipotong Rp 600 ribu.
Murdita menambahkan saat Porprov Bali untuk nomor gas track mendapatkan dua medali perak, dan road race mendapatkan dua emas, dan dua perak. Kata dia, tidak hanya itu untuk uang TC pelatih juga dipotong, dari tiga kali mendapatkan uang TC semuanya dipotong. Pertama uang TC cair Rp 2,4 juta kemudian Putu Roy Nugraha meminta ditransfer ke rekeningnya Rp 2 juta. Pemotongan uang TC juga kembali dilakukan pada pencairan kedua juga dengan nominal yang sama Rp 2 juta. Sedangkan potongan uang TC ketiga kembali dilakukan sebanyak Rp 1,3 juta dari Rp 2,9 juta dana TC yang dikirim KONI Kota Denpasar.
"Saya sudah sampaikan permasalahan ini ke KONI Kota Denpasar, mereka ikut mendukung agar hal ini dibuka terang benderang," kata Murdita.
Sebelumnya Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kota Denpasar, Putu Roy Nugraha mengakui memotong dana TC, uang bonus pelatih dan bonus atlet Kota Denpasar pada Porprov Bali XV/2022 lalu sudah sesuai kesepakatan awal, karena anggaran yang sangat minim. "Anggaran KONI Kota Denpasar ke cabor itu hanya Rp 32.500.000, sementara kita menghabiskan anggaran waktu Porprov Rp 100 juta lebih, makanya kita kita lakukan pemotongan uang TC, bonus pelatih dan bonus atlet," tutur Putu Roy Nugraha.*dek
Bagi tim pelatih, kesepakatan itu hanya berlaku untuk uang traning camp (TC) saja, sementara pemotongan bonus pelatih dan atlet tidak ada. Sementara laporan Korwil IMI Denpasar juga dinilai janggal tanpa ada tandatangan bendahara.
Pelatih Balap Motor Denpasar, I Wayan Murdita, Minggu (9/4) mengatakan apa yang disampaikan Putu Roy Nugraha yang juga manajer tim balap motor Denpasar tidak benar. Sebab pemotongan hanya disepakati untuk yang TC, itupun diawal tanpa menyebutkan nominal.
Namun dalam perjalannya pihak manajer justru beberapa kali menghubungi dia untuk menyerahkan yang bonus pelatih, dan pemotongan bonus juga dilakukan kepada atlet.
"Penggunaan anggaran ini yang belum jelas peruntukannya, sempat saya disodorkan laporan tapi kita hanya bertiga, makanya laporan itu saya tolak," tutur Murdita.
Terlebih dalam laporan itu belum ada tanda tangan pihak bendahara, yang tandatangan hanya Korwil IMI Denpasar selaku manajer balap motor Porprov. Untuk itu, kata Murdita, pihaknya sangat siap memberikan keterangan kepada siapapun jika diminta dengan harapan pemotongan bonus pelatih dan atlet itu tuntas clear. Sebab, kata Murdita, pihaknya merasa dikorbankan apa yang menjadi haknya justru diamputasi oleh orang lain.
"Kenapa bonus pelatih dan atlet yang dipotong, pelatih hanya dapat bonus senilai Rp 12.500.000, namun oleh Putu Roy Nugraha dipotong sebanyak Rp 11.800.000. Kita kan hanya dapat Rp 700 ribu saja," tutur Murdita.
Pemotongan bonus pelatih juga dialami pelatih balap motor road race Andre Wibisono, dipotong dengan nominal yang sama sebanyak Rp 11.800.000. Kata Murdita, selain potongan ke pelatih atlet yang dapat medali emas juga bonusnya dipotong sebanyak Rp 8 juta, sedangkan peraih medali perak dipotong Rp 600 ribu.
Murdita menambahkan saat Porprov Bali untuk nomor gas track mendapatkan dua medali perak, dan road race mendapatkan dua emas, dan dua perak. Kata dia, tidak hanya itu untuk uang TC pelatih juga dipotong, dari tiga kali mendapatkan uang TC semuanya dipotong. Pertama uang TC cair Rp 2,4 juta kemudian Putu Roy Nugraha meminta ditransfer ke rekeningnya Rp 2 juta. Pemotongan uang TC juga kembali dilakukan pada pencairan kedua juga dengan nominal yang sama Rp 2 juta. Sedangkan potongan uang TC ketiga kembali dilakukan sebanyak Rp 1,3 juta dari Rp 2,9 juta dana TC yang dikirim KONI Kota Denpasar.
"Saya sudah sampaikan permasalahan ini ke KONI Kota Denpasar, mereka ikut mendukung agar hal ini dibuka terang benderang," kata Murdita.
Sebelumnya Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kota Denpasar, Putu Roy Nugraha mengakui memotong dana TC, uang bonus pelatih dan bonus atlet Kota Denpasar pada Porprov Bali XV/2022 lalu sudah sesuai kesepakatan awal, karena anggaran yang sangat minim. "Anggaran KONI Kota Denpasar ke cabor itu hanya Rp 32.500.000, sementara kita menghabiskan anggaran waktu Porprov Rp 100 juta lebih, makanya kita kita lakukan pemotongan uang TC, bonus pelatih dan bonus atlet," tutur Putu Roy Nugraha.*dek
Komentar