22 Pamangku Layani Pamedek
Selama Nyejer Karya di Pura Agung Besakih
AMLAPURA, NusaBali
22 pamangku melayani umat sedharma yang bersembahyang serangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih.
22 pamangku ini melayani selama 24 jam. Mereka dibagi dua shift, shift I pukul 06.00 Wita-06.00 Wita, dan seterusnya. Tiap pamangku rata-rata setiap hari hanya mendapatkan giliran mengantarkan persembahyangan 4 kali. "Walau sampai malam melayani pamedek di Pura Penataran Agung Besakih, saya tidak makemit, terus memberikan layanan secara bergantian," jelas Jro Mangku Kariasa, kepada NusaBali di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (10/4).
Jro Mangku Kariasa yang sehari-hari sebagai pamangku di Pura Merajan Kanginan Besakih. Dia melayani umat sedharma di Pura Penataran Agung Besakih bersama pamangku dari Pura Kiduling Kreteg, Pura Gelap, Pura Batu Madeg, Pura Ulun Kulkul, dan Pura Penataran Agung Besakih. "Biasanya, pamedek ramai saat hari libur, dari pagi hingga tengah malam. Terutama malam minggu, lebih ramai di malam hari," jelasnya.
I Gusti Mangku Jana, pamangku di Pura Penataran Agung Besakih, memaparkan senada. "Bukan saja pamangku lanang yang mengantarkan persembahyangan, namun juga pamangku istri, secara bergantian," jelasnya.
Melayani umat sedharma yang datang silih berganti, membuat para pamangku terus bersemangat, tidak kenal lelah, tidak capek dan tidak tidur semalam. Terlebih lagi, para pamangku mendapatkan berkah karahayuan baik lahir dan batin.
Para pamedek berdatangan sejak puncak Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (5/4). Ida Bhatara akan masineb pada Buda Paing Wayang, Rabu (26/4).
Persembahyangan kali ini, jelas Jro Mangku Jana, jauh lebih tertib. Tidak lagi ada tumpukan sampah bekas upakara di Pura Penataran Agung Besakih. Sebab, Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih telah memberlakukan larangan buat pamedek membawa upakara dibungkus kresek. Sehingga tidak ada kresek masuk Pura Penataran Agung Besakih. Di samping itu, setelah pamedek usai melakukan persembahyangan, pamedek wajib membawa kembali upakara yang sebelumnya telah mereka persembahkan.
Berkat itu pula. pelataran Pura Penataran Agung Besakih, selalu bersih dan nyaman. Beberapa pamangku yang ngayah di Pura Penataran Agung Besakih, selain Jro Mangku Kariasa dan I Gusti Mangku Jana, juga ada Jro Mangku Suweca, Jro Mangku Istri Semerti, Jro Mangku Istri Normiasih, Jro Mangku Istri Kasih dan yang lainnya. *k16
1
Komentar