Wayan Winurjaya soal Peluang di Pra PON
Jateng dan Banten adalah finalis Kejurnas U-21. Namun mengapa malah disatukan jadi satu tempat bertemu Bali dan Yogyakarta dalam Pra PON nanti.
DENPASAR, NusaBali
Bali masuk seeded daerah kuat dalam ajang Pra PON yang akan digelar di Yogyakarta, Agustus mendatang. Keputusan seeded kuat itu, setelah Bali masuk Zona III bersama Jawa Tengah , DI Yogyakarta, dan Banten.
"Saya berpikir kok seeded provinsi kuat banyak di wilayah Bali, lawan pebulutangkis Bali semuanya berat," ucap Ketum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya, Senin (10/4).
Menurut Winurjaya, pembagian zona Pra PON bulutangkis itu zona satu (DKI Jakarta, Sumsel, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung), Zona II (Jawa Barat, Jambi, Riau, Kepri, dan Sumbar), Zona III (Jateng, Yogyakarta, Banten, dan Bali), Zona IV (NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara), dan Wilayah V (Jatim, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Kalteng, dan Kalbar), serta Wilayah VI (Sulsel, Sulut, Sultra, Sulteng, Sulbar, dan Gorontalo).
Bagi Winurjaya pembagian zona wilayah itu tidak adil, sebelumnya kita kan masuk zona Bali Nusra (Bali, NTB, dan NTT). Sedangkan pesaing Bali di Pra PON nanti semuanya kuat. Jateng, Yogyakarta dan Banten merupakan daerah yang kuat, sehingga peluang Bali cukup berat.
“Pembagian zona wilayah tidak fair dan cenderung otoriter,”kata ayah kandung pebulutangkis Ni Made Pranita itu.
Winurjaya menyebutkan, tim peserta zona III, yakni Jateng dan Banten adalah finalis Kejurnas U-21. Namun mengapa malah disatukan jadi satu tempat bertemu Bali dan Yogyakarta dalam Pra PON nanti.
"Ini tim kuat dikumpulkan untuk menjalani babak kualifikasi. Jateng dan Banten kan tim unggulan, mestinya itu dipisah saat Pra PON," tegas Winurjaya, yang mantan Cawabup Bangli pada Pilkada 2010.
Mestinya, kata Winurjaya, daerah kuat itu dilakukan pembagian lewat sedeed, kemudian baru diikuti tim daerah papan tengah dan papan bawah, sehingga lebih fair saat kualifikasi.
Dalam pertandingan Pra PON nanti menggunakan sistem setengah kompetisi dan ketentuan lolos PON XXI/2024 Aceh dan Sumut adalah tim rangking I dan II lolos nomor beregu dan perorangan maksimal yujuh atlet yang lolos. Sedangkan provinsi yang menempati rangking III di zona wilayah hanya lolos nomor perorangan (tunggal dan ganda maksimal 2 atlet yang lolos). *dek
"Saya berpikir kok seeded provinsi kuat banyak di wilayah Bali, lawan pebulutangkis Bali semuanya berat," ucap Ketum Pengprov PBSI Bali, I Wayan Winurjaya, Senin (10/4).
Menurut Winurjaya, pembagian zona Pra PON bulutangkis itu zona satu (DKI Jakarta, Sumsel, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung), Zona II (Jawa Barat, Jambi, Riau, Kepri, dan Sumbar), Zona III (Jateng, Yogyakarta, Banten, dan Bali), Zona IV (NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara), dan Wilayah V (Jatim, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Kalteng, dan Kalbar), serta Wilayah VI (Sulsel, Sulut, Sultra, Sulteng, Sulbar, dan Gorontalo).
Bagi Winurjaya pembagian zona wilayah itu tidak adil, sebelumnya kita kan masuk zona Bali Nusra (Bali, NTB, dan NTT). Sedangkan pesaing Bali di Pra PON nanti semuanya kuat. Jateng, Yogyakarta dan Banten merupakan daerah yang kuat, sehingga peluang Bali cukup berat.
“Pembagian zona wilayah tidak fair dan cenderung otoriter,”kata ayah kandung pebulutangkis Ni Made Pranita itu.
Winurjaya menyebutkan, tim peserta zona III, yakni Jateng dan Banten adalah finalis Kejurnas U-21. Namun mengapa malah disatukan jadi satu tempat bertemu Bali dan Yogyakarta dalam Pra PON nanti.
"Ini tim kuat dikumpulkan untuk menjalani babak kualifikasi. Jateng dan Banten kan tim unggulan, mestinya itu dipisah saat Pra PON," tegas Winurjaya, yang mantan Cawabup Bangli pada Pilkada 2010.
Mestinya, kata Winurjaya, daerah kuat itu dilakukan pembagian lewat sedeed, kemudian baru diikuti tim daerah papan tengah dan papan bawah, sehingga lebih fair saat kualifikasi.
Dalam pertandingan Pra PON nanti menggunakan sistem setengah kompetisi dan ketentuan lolos PON XXI/2024 Aceh dan Sumut adalah tim rangking I dan II lolos nomor beregu dan perorangan maksimal yujuh atlet yang lolos. Sedangkan provinsi yang menempati rangking III di zona wilayah hanya lolos nomor perorangan (tunggal dan ganda maksimal 2 atlet yang lolos). *dek
Komentar