Jelang Lebaran, Badung Antisipasi Penimbunan Pasokan Komoditas
TPID Badung
Penimbunan Sembako
Pasokan Pangan
Komoditas
Lebaran
Idul Fitri 1444 H
Pemkab Badung
Ketut Suiasa
MANGUPURA, NusaBali.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Pemkab Badung menaruh perhatian khusus terkait potensi kenakalan pelaku pasar yakni penimbunan pasokan komoditas yang mampu mengancam konsumen.
I Ketut Suiasa, pengarah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung mengingatkan jajaran yang dipimpin Asisten Perekonomian ini untuk peka terhadap ancaman kejahatan ekonomi. Terlebih lagi, modus semacam penimbunan pasokan bukan hal yang baru.
Penimbunan komoditas menjelang hari raya biasanya dimanfaatkan untuk mengatrol harga lantaran pasokan langka sedangkan permintaan pasar meningkat. Merekayasa pasokan secara sengaja ini tentu hanya menguntungkan pelaku sedangkan merugikan para konsumen yang memiliki hajat.
“Sangat penting dilakukan monitoring sampai ke level distributor, jangan sampai kelancaran pasokan komoditas dihambat secara sengaja dengan melakukan pengendapan (penimbunan) barang,” tutur Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung dalam High Level Meeting TPID Badung di Puspem Badung, Selasa (11/4/2023).
Lanjut Wakil Bupati Badung asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, upaya monitoring pasokan dan pengendalian inflasi ini tidak hanya dilakukan menjelang hari raya saja. Namun sudah dijalankan setiap saat untuk menjaga tingkat inflasi daerah dalam kondisi terkendali. Selain monitoring ke level distributor, Suiasa menginstruksikan agar operasi pasar dan pasar murah dilakukan berkala.
Sementara itu, IB Gede Arjana selaku Ketua TPID Badung menjelaskan bahwa upaya pengendalian inflasi seperti operasi pasar dan sejenisnya, juga monitoring pasokan sudah dan sedang dijalankan. Asisten Perekonomian Setda Badung ini membeberkan, sudah melaksanakan pasar murah selama triwulan I tahun 2023, khusus bulan Maret lalu sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
“Dan setiap hari Senin dan Kamis, kami melakukan monitoring ke pasar untuk mengecek harga dan memastikan para distributor tidak ada pasokan yang ditahan. Kolaborasi terkait pasokan komoditas juga sudah kami siapkan dengan beberapa perusahaan dan pemerintah daerah di Bali dan luar Bali,” imbuh Arjana.
Sejauh ini sudah dikonfirmasi bahwa kolaborasi dengan pihak bisnis seperti Pertamina Cabang Denpasar, Perum Bulog Divisi Regional Bali, dan Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana sudah berjalan. Sedangkan untuk pasokan non migas dan beras disiapkan dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan Kabupaten Buleleng. *rat
Penimbunan komoditas menjelang hari raya biasanya dimanfaatkan untuk mengatrol harga lantaran pasokan langka sedangkan permintaan pasar meningkat. Merekayasa pasokan secara sengaja ini tentu hanya menguntungkan pelaku sedangkan merugikan para konsumen yang memiliki hajat.
“Sangat penting dilakukan monitoring sampai ke level distributor, jangan sampai kelancaran pasokan komoditas dihambat secara sengaja dengan melakukan pengendapan (penimbunan) barang,” tutur Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung dalam High Level Meeting TPID Badung di Puspem Badung, Selasa (11/4/2023).
Lanjut Wakil Bupati Badung asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, upaya monitoring pasokan dan pengendalian inflasi ini tidak hanya dilakukan menjelang hari raya saja. Namun sudah dijalankan setiap saat untuk menjaga tingkat inflasi daerah dalam kondisi terkendali. Selain monitoring ke level distributor, Suiasa menginstruksikan agar operasi pasar dan pasar murah dilakukan berkala.
Sementara itu, IB Gede Arjana selaku Ketua TPID Badung menjelaskan bahwa upaya pengendalian inflasi seperti operasi pasar dan sejenisnya, juga monitoring pasokan sudah dan sedang dijalankan. Asisten Perekonomian Setda Badung ini membeberkan, sudah melaksanakan pasar murah selama triwulan I tahun 2023, khusus bulan Maret lalu sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
“Dan setiap hari Senin dan Kamis, kami melakukan monitoring ke pasar untuk mengecek harga dan memastikan para distributor tidak ada pasokan yang ditahan. Kolaborasi terkait pasokan komoditas juga sudah kami siapkan dengan beberapa perusahaan dan pemerintah daerah di Bali dan luar Bali,” imbuh Arjana.
Sejauh ini sudah dikonfirmasi bahwa kolaborasi dengan pihak bisnis seperti Pertamina Cabang Denpasar, Perum Bulog Divisi Regional Bali, dan Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana sudah berjalan. Sedangkan untuk pasokan non migas dan beras disiapkan dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan Kabupaten Buleleng. *rat
Komentar