KUB Segara Guna Batu Lumbang Olah Buah Mangrove Jadi Produk Turunan
Mangrove
Produk Turunan
KUB Segara Guna Batu Lumbang
Bisnis
Produk Kecantikan
Olahan Makanan
Olahan Minuman
Rhizophora
DENPASAR, NusaBali - Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, mengolah buah mangrove atau Rhizophora menjadi berbagai olahan produk turunan, seperti olahan makanan, minuman, dan produk kecantikan.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang I Wayan Kona Antara, mengatakan ide pengolahan tumbuhan mangrove tersebut awalnya karena melihat kemungkinan potensi lain yang bisa dimanfaatkan dari tanaman penyeimbang ekosistem tersebut.
Dijelaskannya, di KUB Segara Guna Batu Lumbang terdapat 38 jenis mangrove, dan merupakan salah satu lokasi yang memiliki jenis mangrove terlengkap di dunia.
Namun, dari ke-38 jenis mangrove tersebut, baru 6 jenis mangrove yang direkomendasikan dijadikan olahan makanan dan minuman. Hasil olahan tersebut pun dijadikan oleh-oleh untuk delegasi KTT G20 pada November 2022 lalu.
“Kebetulan semenjak Covid-19, kami memberdayakan istri nelayan untuk mengolah produk olahan mangrove itu. Total anggota istri nelayan sebanyak 33 orang,” ucap Kona Antara, Sabtu (8/4/2023).
Jenis mangrove yang bisa diolah itu adalah Bruguiera gymnorrhiza, Acanthus ilicifolius, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Sonneratia caseolaris, dan Xylocarpus granatum. Jenis mangrove itu diolah berbeda sesuai dengan kandungan yang dimiliki. Semisal jenis Bruguiera gymnorrhiza bisa diolah menjadi tepung, aneka kue. Jenis Acanthus ilicifolius bisa diolah menjadi teh herbal. Jenis Rhizophora mucronata diolah menjadi kopi mangrove.
Foto: Produk turunan buah mangrove yang di produksi oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang. -WINDU
Rhizophora apiculata diolah menjadi kopi mangrove. Jenis Sonneratia caseolaris diolah menjadi sirup mangrove, permen, selai, dodol, dan pia. Jenis Xylocarpus granatum diolah menjadi lulur kecantikan dan sunblock.
Namun untuk sementara ini, menurut Kona Antara, produk yang sangat diminati oleh pasar yaitu produk olahan sirup mangrove. Bahkan, produk ini sudah dikirim ke Jerman, Singapura, hingga Amerika.
“Karena buah mangrove musiman tentu produksinya tidak bisa terus menerus dan ibu-ibu memasarkan olahannya lewat pesanan dalam negeri dan luar negeri melalui aplikasi online,” imbuhnya.
Namun, olahan produk turunan buah mangrove tersebut tidak diproduksi secara terus menerus. Sebab, buah mangrove tumbuh musiman alias tidak menentu.
“Selain itu, sisanya belum bisa kami olah karena perlu ada penelitian lebih lanjut. Kalau salah diolah bisa beracun, proses pengolahan juga lama karena perlu menghilangkan tanin dari buah mangrove agar tidak berbahaya bagi konsumen,” kata Kona Antara. 7 ol3
1
Komentar