Jelang Idul Fitri, TPID Berupaya Kendalikan Inflasi
Wabup Suiasa berharap jajaran kepolisian memberikan atensi agar tidak ada upaya penimbunan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
MANGUPURA, NusaBali
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk mengendalikan inflasi jelan Lebaran.
Sebagai upaya mengendalikan inflasi, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa langsung memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung di Ruang Rapat Nayaka Gosana I, Puspem Badung, Selasa (11/4). Rapat TPID turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB Gede Arjana, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kabupaten Badung IGA Agung Trisna Dewi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Badung AA Sagung Rosyawati. Kemudian hadir pula perwakilan Polres Badung, serta OPD terkait di lingkup Pemkab Badung.
Dalam arahannya Wabup Suiasa menyampaikan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Kabupaten Badung telah melakukan upaya-upaya pencegahan yang cepat, tepat, dan efektif terhadap peningkatan harga-harga dan melakukan pengendalian inflasi yang baik di daerah. Namun Wabup Suiasa menegaskan, upaya-upaya ini tak sebatas untuk jangka pendek seperti Hari Raya Idul Fitri.
“Ini tidak hanya sebatas untuk dikondisikan dalam jangka pendek saja seperti Hari Raya Idul Fitri. Tetapi juga tidak terlepas dari kondisi global. Jadi kondisi global, kondisi nasional, kondisi lokal yang terjadi di Badung ini menjadi tantangan berat kita dalam rangka menanggulangi inflasi,” ujar Wabup Suiasa.
Wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini mengatakan selaku pengarah tim penanganan inflasi Kabupaten Badung, sudah memerintahkan jajaran Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan untuk melakukan operasi pasar secara rutin ke pasar-pasar yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Selain itu, juga meminta untuk melakukan monitoring secara intens ke pasar-pasar rakyat dan ke distributor-distributor. Menurut Wabup Suiasa, monitoring ke distributor sangat penting dilakukan. Jangan sampai kelancaran dari komoditas menjadi terlambat atau sengaja diendapkan barang-barangnya.
Wabup Suiasa juga sudah memerintahkan jajaran Dinas Pertanian dan Pangan agar mengintensifkan dan mengefektifkan kembali kerja sama antar daerah sebagai penghasil komoditas, sehingga pasokan barang tersedia. Termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menumbuhkembangkan budaya menanam kebutuhan-kebutuhan pokok.
Di sisi lain Wabup Suiasa juga berharap jajaran kepolisian memberikan atensi agar tidak ada upaya penimbunan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Misalnya, saat perayaan Idul Fitri, barang-barang kebutuhan pokok baru dikeluarkan untuk mendapatkan harga yang tinggi,” katanya.
“Ini lah upaya-upaya yang harus dilakukan oleh TPID dalam rangka untuk antisipasi kita bisa melakukan stabilitas inflasi di Kabupaten Badung. Mudah-mudahan skenario dan skema ini berjalan dengan baik dan kita berharap mendapatkan hasil yang baik,” harap Wabup Suiasa.
Sementara itu Asisten Perekonomian Setda Badung Ida Bagus Gede Arjana, mengatakan tim TPID Badung mengupayakan pengendalian inflasi pada triwulan I tahun 2023 dengan melaksanakan pasar murah yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan bekerja sama dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, Perum Bulog Divisi Regional Bali, PT Pertamina Cabang Denpasar dan para UMKM.
Pihaknya juga berupaya melaksanakan pemantauan terkait ketersediaan pasokan harga dan kebutuhan pokok secara rutin. Termasuk melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang. Serta menindaklanjuti kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan. “Kerja sama ini yakni antara Kabupaten Badung dengan Kabupaten Banyuwangi, komoditas yang dipasok dari Kabupaten Banyuwangi ke Kabupaten Badung antara lain cabai, sayuran, buah pisang, buah jeruk, jagung dan lainnya,” katanya.
“Serta kerja sama antar Kabupaten Badung dengan Kabupaten Buleleng. Komoditas yang dipasok dari Buleleng ke Badung antara lain cabai dan sayuran,” imbuhnya. *ind
Sebagai upaya mengendalikan inflasi, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa langsung memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung di Ruang Rapat Nayaka Gosana I, Puspem Badung, Selasa (11/4). Rapat TPID turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB Gede Arjana, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kabupaten Badung IGA Agung Trisna Dewi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Badung AA Sagung Rosyawati. Kemudian hadir pula perwakilan Polres Badung, serta OPD terkait di lingkup Pemkab Badung.
Dalam arahannya Wabup Suiasa menyampaikan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Kabupaten Badung telah melakukan upaya-upaya pencegahan yang cepat, tepat, dan efektif terhadap peningkatan harga-harga dan melakukan pengendalian inflasi yang baik di daerah. Namun Wabup Suiasa menegaskan, upaya-upaya ini tak sebatas untuk jangka pendek seperti Hari Raya Idul Fitri.
“Ini tidak hanya sebatas untuk dikondisikan dalam jangka pendek saja seperti Hari Raya Idul Fitri. Tetapi juga tidak terlepas dari kondisi global. Jadi kondisi global, kondisi nasional, kondisi lokal yang terjadi di Badung ini menjadi tantangan berat kita dalam rangka menanggulangi inflasi,” ujar Wabup Suiasa.
Wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini mengatakan selaku pengarah tim penanganan inflasi Kabupaten Badung, sudah memerintahkan jajaran Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan untuk melakukan operasi pasar secara rutin ke pasar-pasar yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Selain itu, juga meminta untuk melakukan monitoring secara intens ke pasar-pasar rakyat dan ke distributor-distributor. Menurut Wabup Suiasa, monitoring ke distributor sangat penting dilakukan. Jangan sampai kelancaran dari komoditas menjadi terlambat atau sengaja diendapkan barang-barangnya.
Wabup Suiasa juga sudah memerintahkan jajaran Dinas Pertanian dan Pangan agar mengintensifkan dan mengefektifkan kembali kerja sama antar daerah sebagai penghasil komoditas, sehingga pasokan barang tersedia. Termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menumbuhkembangkan budaya menanam kebutuhan-kebutuhan pokok.
Di sisi lain Wabup Suiasa juga berharap jajaran kepolisian memberikan atensi agar tidak ada upaya penimbunan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Misalnya, saat perayaan Idul Fitri, barang-barang kebutuhan pokok baru dikeluarkan untuk mendapatkan harga yang tinggi,” katanya.
“Ini lah upaya-upaya yang harus dilakukan oleh TPID dalam rangka untuk antisipasi kita bisa melakukan stabilitas inflasi di Kabupaten Badung. Mudah-mudahan skenario dan skema ini berjalan dengan baik dan kita berharap mendapatkan hasil yang baik,” harap Wabup Suiasa.
Sementara itu Asisten Perekonomian Setda Badung Ida Bagus Gede Arjana, mengatakan tim TPID Badung mengupayakan pengendalian inflasi pada triwulan I tahun 2023 dengan melaksanakan pasar murah yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan bekerja sama dengan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, Perum Bulog Divisi Regional Bali, PT Pertamina Cabang Denpasar dan para UMKM.
Pihaknya juga berupaya melaksanakan pemantauan terkait ketersediaan pasokan harga dan kebutuhan pokok secara rutin. Termasuk melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang. Serta menindaklanjuti kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan. “Kerja sama ini yakni antara Kabupaten Badung dengan Kabupaten Banyuwangi, komoditas yang dipasok dari Kabupaten Banyuwangi ke Kabupaten Badung antara lain cabai, sayuran, buah pisang, buah jeruk, jagung dan lainnya,” katanya.
“Serta kerja sama antar Kabupaten Badung dengan Kabupaten Buleleng. Komoditas yang dipasok dari Buleleng ke Badung antara lain cabai dan sayuran,” imbuhnya. *ind
1
Komentar