Kornelis Potensi Turun di Pra PON
Sempat dikabarkan pindah ke profesional, peluang Kornelis Kwangu Langu kembali membela Bali di ajang PON XXI kembali terbuka.
DENPASAR, NusaBali
Kornelis Kwangu Langu kemungkinan masih akan naik ring pada Pra PON bulan Juni 2023 di Solo, Jawa Tengah. Namun begitu, petinju yang biasa turun di kelas 48 kg ini masih berstatus sebagai petinju cadangan Pengkot Pertina Denpasar saat seleksi tim Pra PON Bali.
"Kornelis potensi kembali turun di Pra PON, fisiknya masih bagus, tapi semua itu kembali kepada Chornes sendiri," ucap Ketum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya, Selasa (11/4).
Menurut pria yang biasa disapa De Gadjah, Kornelis sebagai juara bertahan ada potensi kembali diturunkan pada ajang Pra PON nanti. Semua itu karena pertimbangan kelasnya masih dipertandingkan kembali. Semua itu juga melihat peluang yang dimiliki petinju asal Denpasar tersebut.
"Jika Kornelis kembali turun di Pra PON, target kita berharap kembali dapat 2 medali emas di Pra PON, sehingga potensi menambah medali emas kembali terbuka," tutur De Gadjah.
De Gadjah yang juga mantan Ketum Pengkot Pertina Denpasar menegaskan tim Pra PON Bali harus melewati tahapan seleksi secara terbuka, sehingga semua petinju siap dengan kondisi terbaiknya. "Siapapun yang akan terpilih harus melewati tahapan seleksi, semuanya harus siap mewakili Bali, makanya harus seleksi terbuka setelah Porprov Bali," terang De Gadjah. Sebelumnya Kornelis Kwangu Langu sempat menargetkan turun perdana di dunia tinju profesional. Target itu setelah pensiun dari dunia tinju amatir dan beralih ke dunia tinju profesional. Kornelis sendiri merupakan petinju peraih medali emas di ajang PON XX/2021 di Papua lalu, sempat memastikan diri akan naik kelas dari kelas 48 kg naik ke kelas 52 kg. Namun setelah memasuki awal tahun 2023, belum pernah bertanding di dunia tinju profesional.
Menurut petinju yang biasa disapa Chornes, keputusan bulat beralih ke profesional pasca SEA Games Vietnam sudah didukung dari Pertina Bali.
Sementara itu dalam perkembangannya sempat menyatakan ingin kembali di dunia tinju amatir. Hal itu dia sampaikan saat Pengprov Pertina Bali menggelar kerja tahunan dalam penentuan tim Pra PON Bali. Hanya saja dia belum memastikan apakah benar turun atau tidak pada saat babak kualifikasi.
Pra PON I dan Pra PON untuk kelas 48 kg, dan 51 kg peringkat 5 besar atau semifinal plus peringkat 5 dinyatakan lolos PON. Kemudian dari kelas 54 kg, 57 kg, 60 kg, dan kelas 63,5 kg ketentuan sama dicari 5 besar baik di Pra PON 1 dan Pra PON II, kemudian ditambah 1 orang atlet pelatnas di tiap kelasnya. Kemudian untuk kelas 67 kg hanya dicari hitungan 3 besar saja lolos PON, baik di Pra PON 1 dan Pra PON II.
Selanjutnya kelas 71 kg putra hanya dicari sampai peringkat 2 lolos PON, baik di Pra PON 1 dan Pra PON II atau dicari hitungan finalis saja. Kemudian kelas 75 kg Pra PON 1 dicari hitungan 3 besar, dan Pra PON II dicari 2 orang atau finalis saja. Untuk kelas 80 kg putra dicari peringkat 2 besar saja, di Pra PON I dan Pra PON II, dan untuk kelas 86 kg putra dicari hitungan finalis juga untuk Pra PON I dan Pra PON II ditambah 1 orang atlet pelatnas.
Kata dia, sedangkan ketentuan untuk putri kelas 48 kg, kelas 50 kg, kelas 52 kg, kelas 54 kg, kelas 57 kg, kelas 60 kg, dan kelas 63 kg dicari masing- masing semifinalis untuk Pra PON 1 dan Pra PON II. Sedangkan khusus kelas 52 kg, kelas 63 kg tidak ditambah atlet dari pelatnas lagi, diluar kelas itu ditambah masing-masing 1 orang atlet dari pelatnas. Kemudian untuk kelas 66 kg dicari sampai peringkat 3 untuk di Pra PON 1 dan Pra PON II, tanpa diisi atlet pelatnas.
Sedangkan di kelas 70 kg putri untuk Pra PON I dicari 3 orang atlet, dan Pra PON II hanya dicari 2 orang petinju saja. Sehingga untuk putra kuota 88 petinju, dan untuk putri ada 72 orang petinju. *dek
"Kornelis potensi kembali turun di Pra PON, fisiknya masih bagus, tapi semua itu kembali kepada Chornes sendiri," ucap Ketum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya, Selasa (11/4).
Menurut pria yang biasa disapa De Gadjah, Kornelis sebagai juara bertahan ada potensi kembali diturunkan pada ajang Pra PON nanti. Semua itu karena pertimbangan kelasnya masih dipertandingkan kembali. Semua itu juga melihat peluang yang dimiliki petinju asal Denpasar tersebut.
"Jika Kornelis kembali turun di Pra PON, target kita berharap kembali dapat 2 medali emas di Pra PON, sehingga potensi menambah medali emas kembali terbuka," tutur De Gadjah.
De Gadjah yang juga mantan Ketum Pengkot Pertina Denpasar menegaskan tim Pra PON Bali harus melewati tahapan seleksi secara terbuka, sehingga semua petinju siap dengan kondisi terbaiknya. "Siapapun yang akan terpilih harus melewati tahapan seleksi, semuanya harus siap mewakili Bali, makanya harus seleksi terbuka setelah Porprov Bali," terang De Gadjah. Sebelumnya Kornelis Kwangu Langu sempat menargetkan turun perdana di dunia tinju profesional. Target itu setelah pensiun dari dunia tinju amatir dan beralih ke dunia tinju profesional. Kornelis sendiri merupakan petinju peraih medali emas di ajang PON XX/2021 di Papua lalu, sempat memastikan diri akan naik kelas dari kelas 48 kg naik ke kelas 52 kg. Namun setelah memasuki awal tahun 2023, belum pernah bertanding di dunia tinju profesional.
Menurut petinju yang biasa disapa Chornes, keputusan bulat beralih ke profesional pasca SEA Games Vietnam sudah didukung dari Pertina Bali.
Sementara itu dalam perkembangannya sempat menyatakan ingin kembali di dunia tinju amatir. Hal itu dia sampaikan saat Pengprov Pertina Bali menggelar kerja tahunan dalam penentuan tim Pra PON Bali. Hanya saja dia belum memastikan apakah benar turun atau tidak pada saat babak kualifikasi.
Pra PON I dan Pra PON untuk kelas 48 kg, dan 51 kg peringkat 5 besar atau semifinal plus peringkat 5 dinyatakan lolos PON. Kemudian dari kelas 54 kg, 57 kg, 60 kg, dan kelas 63,5 kg ketentuan sama dicari 5 besar baik di Pra PON 1 dan Pra PON II, kemudian ditambah 1 orang atlet pelatnas di tiap kelasnya. Kemudian untuk kelas 67 kg hanya dicari hitungan 3 besar saja lolos PON, baik di Pra PON 1 dan Pra PON II.
Selanjutnya kelas 71 kg putra hanya dicari sampai peringkat 2 lolos PON, baik di Pra PON 1 dan Pra PON II atau dicari hitungan finalis saja. Kemudian kelas 75 kg Pra PON 1 dicari hitungan 3 besar, dan Pra PON II dicari 2 orang atau finalis saja. Untuk kelas 80 kg putra dicari peringkat 2 besar saja, di Pra PON I dan Pra PON II, dan untuk kelas 86 kg putra dicari hitungan finalis juga untuk Pra PON I dan Pra PON II ditambah 1 orang atlet pelatnas.
Kata dia, sedangkan ketentuan untuk putri kelas 48 kg, kelas 50 kg, kelas 52 kg, kelas 54 kg, kelas 57 kg, kelas 60 kg, dan kelas 63 kg dicari masing- masing semifinalis untuk Pra PON 1 dan Pra PON II. Sedangkan khusus kelas 52 kg, kelas 63 kg tidak ditambah atlet dari pelatnas lagi, diluar kelas itu ditambah masing-masing 1 orang atlet dari pelatnas. Kemudian untuk kelas 66 kg dicari sampai peringkat 3 untuk di Pra PON 1 dan Pra PON II, tanpa diisi atlet pelatnas.
Sedangkan di kelas 70 kg putri untuk Pra PON I dicari 3 orang atlet, dan Pra PON II hanya dicari 2 orang petinju saja. Sehingga untuk putra kuota 88 petinju, dan untuk putri ada 72 orang petinju. *dek
Komentar