Jenazah Mr X di Pantai Jerman Masih Misterius
DENPASAR, NusaBali
Tim dokter forensik RSUP Prof dr I GNG Ngoerah telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah yang ditemukan mengapung di bibir pantai Jerman, Kuta, Selasa (11/4) pagi.
Berdasarkan pemeriksaan luar jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki. Pemeriksaan jenazah dilakukan dr Henky, Sp.F, M.Bioetics, SH. Ia mengatakan pihaknya menerima jenazah yang dalam kondisi hampir tersisa tulang-belulang pada Selasa pagi pukul 09.15 Wita. Pihaknya langsung melakukan pemeriksaan luar.
"Langsung dilakukan pemeriksaan luar dan kondisi jenazah sebagian sudah berupa tulang belulang hanya ada sedikit jaringan lunak sehingga menyulitkan melakukan identifikasi," terangnya pada, Rabu (12/4) seusai menuntaskan proses pemeriksaan luar.
Meskipun hanya pemeriksaan luar, pihaknya memerlukan waktu sampai 24 jam agar pemeriksaan bersifaf komprehensif. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan tulang belulang menggunakan metode antropologi forensik dan pemeriksaan kedokteran gigi dengan odontologi forensik.
"Kami telah menyimpulkan bahwa pada pemeriksaan jenazah tersebut jenazah ini kesannya adalah laki-laki usia antara 25-40 tahun, panjang badan 153 centimeter," ungkap dr Henky.
Lebih jauh mengenai ras dari jenazah belum dapat ditentukan, karena hal-hal yang spesifik yang bisa menentukan ras belum ditemukan pada jenazah tersebut karena kondisi jenazah sudah tidak baik. "Dari pemeriksaan gigi belum bisa memastikan ras daripada jenazah ini apa," sebut dr Henky.
Lebih lanjut, dr Henky menyarankan masyarakat yang mengalami kehilangan salah satu anggota keluarga dengan ciri-ciri yang telah disampaikan agar segera melapor ke pihak Polresta Denpasar. Hal itu karena surat permintaan visum ke RSUP Prof Ngoerah datang dari Polresta Denpasar.
Dokter Henky menjelaskan, untuk menentukan bahwa jenazah merupakan sanak keluarga mereka yang hilang akan menggunakan metode pemeriksaan DNA. DNA jenazah dan salah satu anggota keluarga yang melapor akan dibandingkan untuk melihat tingkat kekerabatannya. "Nanti diambil jaringan dari jenazah untuk dicocokkan dengan susunan DNA yang ada pada kerabat yang merasa kehilangan tersebut," jelas dr Henky. *cr78
1
Komentar