Satu Kecamatan Dibebankan Persiapan PKB
Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung membuat terobosan dalam menyongsong Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017.
SEMARAPURA, NusaBali
Terobosan itu, satu kecamatan bertanggungjawab untuk mengcover secara menyeluruh kesenian yang akan ditampilkan saat PKB.
Tahun berikutnya, giliran kecamatan lainnya untuk bertanggungjawab yang sama. Program baru ini untuk memberi kesempatan kepada seniman di setiap kecamatan agar bisa tampil lebih banyak. Program ini juga untuk menghilangkan kesan dari tahun ke tahun pentas PKB hanya didominasi oleh kecamatan tertentu.
Dalam PKB Juni-Juli 2018 ini, duta Klungkung dari Kecamatan Banjarangkan. Meskipun demikian Kecamatan Banjarangkan juga dipersilahkan mendatangkan para pelatih dan seniman dari kecamatan lain. “Itu kami serahkan kecamatan yang ditunjuk untuk mengatur,” ujar Kepala Disbudpora Klungkung I Nyoman Mudarta, didampingi Kabid Kesenian Disbudpora, Komang Sukarya, Jumat (9/6).
Kabid Kesenian Sukarya menambahkan, dari puluhan even yang sudah diagendakan dalam PKB, pihaknya juga memberikan kesempatan kecamatan lain untuk mengisi beberapa agenda seni tersebut. Namun persentasenya hanya 10 persen. “Kami sudah siap untuk tampil,” tegasnya.
Sementara itu, gladi terakhir untuk duta PKB digelar di Lapangan Desa Banjarangan, Selasa (6/6) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Para kotingen berhasil memukau para penonton di lokasi.
Sukarya menyebut dalam pawai PKB ini akan mengenakan kain pakaian khas tradisional di Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, yaitu Payas Gede. “Warisan budaya seperti inilah yang ingin kami angkat, mudah-mudahan di kecamatan lainnya kami juga menemukan hal serupa,” katanya. Selama ini pakaian khas daerah Klungkung yang sering digunakan saat pawai PKB yaitu kain tenun cepuk rangrang dan lainnya.
Camat Banjarangkan Ida Bagus Ketut Mas Ananda mengatakan para seniman yang tampil sudah mematangkan persiapan. Latihannya di tempat masing-masing gladi beberapa kali di Lapangan Desa Banjarangkan. *wa
Komentar