Uji BBPOM, Takjil Bebas Kimia Berbahaya
BANGLI, NusaBali
Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar mengawasi dan memeriksa makanan buka puasa atau takjil yang dijual pedagang di LC Aya, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Rabu (12/4).
Petugas mengambil dan menguji belasan sampel makanan dan minuman. Hasilnya, tidak ditemukan makanan yang mengandung kimia berbahaya.
Kepala Plh BBPOM Denpasar I Wayan Eka Ratnata menjelaskan pengawasan dan pemeriksaan takjil menyasar pedagang di LC Aya. Petugas mengambil 14 sampel makanan. Jenis makanan tersebut, antara yakni mie goreng, udang tepung, dimsum, bubur, tahu bakso, dan lainnya.
Menurut Eka Ratnata ada 4 parameter bahan berbahaya yang dicek, yakni pewarna merah atau rodamin B, pewarna kuning metanil yellow, borax dan formalin. "Petugas menguji cepat dengan rapid test terhadap 14 sampel makanan tersebut," ungkapnya.
Berdasarkan uji cepat tersebut, hasilnya negatif. Takjil yang dijual tersebut aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Namun Eka Ratnata mengimbau para penjual agar menjual makanan dengan pongolahan yang baik. Selain menggunakan bahan baku yang aman juga harus diperhatikan kebersihan atau hieginisnya.
Disinggung kemungkinan ada takjil lain menggunakan bahan kimia berbahaya, Eka Ratnata menyebutkan pihaknya akan menelusuri sumber makanan tersebut. Biasanya, jika timnya menemukan ada penggunaan bahan kimia berbahaya, maka akan dilakukan penelusuran. ‘’Dimana produk tersebut dibuat. Karena, biasanya penjual-penjual takjil hanya menerima titipan produk," jelasnya. Kemudian untuk produk yang mengandung bahan berbahaya dihentikan penjualannya.
Lebih lanjut, pengawasan oleh petugas tidak hanya menyasar penjual takjil, namun juga pada pedagang di pasar umum. "Selain di Bangli, kami juga melakukan pengawasan di kabupaten/kota lain. Pengawasan sudah dilakukan dari awal bulan Ramadhan. Memang untuk pengawasan diprioritas pada daerah rawan," ujarnya.*esa
1
Komentar