DBD Renggut Korban Jiwa di Tabanan
Korban yang terserang DBD lebih banyak pada usia 15-44 tahun, kemudian menyusul pada usia 5-14 tahun.
TABANAN, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tabanan meningkat tahun 2023. Sejak Januari hingga Maret tercatat 181 kasus. Bahkan dari jumlah itu dilaporkan satu pasien meninggal usia 7 tahun. Pasien yang meninggal ini sempat mendapat perawatan di RSUD Tabanan.
Data dari Dinas Kesehatan Tabanan rincian kasus positif demam berdarah diantaranya Januari 79 kasus, Februari 46 kasus, dan Maret 56 kasus. Sementara pasien yang meninggal ini tercatat kasus di bulan Maret.
Dan pasien yang terserang virus tersebut lebih banyak pada usia 15-44 tahun, kemudian menyusul pada usia 5-14 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana mengatakan kasus DBD di Tabanan sekarang sedang tinggi. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi salah satunya cuaca yang tak menentu. "Kadang seharian panas, kemudian bisa turun hujan," ujarnya, Kamis (13/4).
Kata dia dari 181 kasus yang tercatat tersebut satu orang pasien dinyatakan meninggal Maret lalu. Pasien ini sempat menjalani perawatan di RSUD Tabanan. "Usianya 7 tahun, jadi tahun ini kita mencatat satu orang pasien meninggal dibandingkan tahun 2022 nihil kasus kematian," jelasnya
Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat Tabanan untuk meningkatkan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) secara rutin dengan cara 3M plus (menguras, menutup, dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis). "Jangan hanya mengandalkan foging, karena hanya membunuh nyamuk sesaat sama seperti penggunaan obat nyamuk," tegasnya.
Terhadap gerakan PSN ini Puskesmas sudah langsung diajak berkoordinasi ke desa-desa untuk rutin mengkampanyekan. Termasuk telah melakukan penanganan foging ataupun pemantauan di rumah dan lingkungan tempat pasien meninggal. "Sekali lagi ayo rutin dan rajin untuk PSN karena ini langkah tepat untuk pemberantasan sarang nyamuk," ajak dr Nariana. *des
Data dari Dinas Kesehatan Tabanan rincian kasus positif demam berdarah diantaranya Januari 79 kasus, Februari 46 kasus, dan Maret 56 kasus. Sementara pasien yang meninggal ini tercatat kasus di bulan Maret.
Dan pasien yang terserang virus tersebut lebih banyak pada usia 15-44 tahun, kemudian menyusul pada usia 5-14 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana mengatakan kasus DBD di Tabanan sekarang sedang tinggi. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi salah satunya cuaca yang tak menentu. "Kadang seharian panas, kemudian bisa turun hujan," ujarnya, Kamis (13/4).
Kata dia dari 181 kasus yang tercatat tersebut satu orang pasien dinyatakan meninggal Maret lalu. Pasien ini sempat menjalani perawatan di RSUD Tabanan. "Usianya 7 tahun, jadi tahun ini kita mencatat satu orang pasien meninggal dibandingkan tahun 2022 nihil kasus kematian," jelasnya
Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat Tabanan untuk meningkatkan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) secara rutin dengan cara 3M plus (menguras, menutup, dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis). "Jangan hanya mengandalkan foging, karena hanya membunuh nyamuk sesaat sama seperti penggunaan obat nyamuk," tegasnya.
Terhadap gerakan PSN ini Puskesmas sudah langsung diajak berkoordinasi ke desa-desa untuk rutin mengkampanyekan. Termasuk telah melakukan penanganan foging ataupun pemantauan di rumah dan lingkungan tempat pasien meninggal. "Sekali lagi ayo rutin dan rajin untuk PSN karena ini langkah tepat untuk pemberantasan sarang nyamuk," ajak dr Nariana. *des
1
Komentar