8 Akses Jalan Tergenang Air di Legian
Dipicu Debit Air Tinggi dan Air Laut Pasang di Tukad Mati
MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur wilayah Denpasar dan Badung pada Kamis (13/4) mengakibatkan debit air di Tukad Mati, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung meluber hingga ke sejumlah ruas jalan.
Naiknya debit air itu berbarengan dengan air laut pasang. Alhasil, sebanyak delapan ruas jalan yang ada di sekitar alur sungai sempat terendam banjir.
Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara, delapan ruas jalan yang terendam banjir pada Kamis siang pukul 14.45 Wita meliputi Jalan Sri Rama, Jalan Kresna, Jalan Dewi Sri IV dan VIII, Jalan Campuhan, Jalan Campuhan I dan II serta di Jalan Eka Laweya. Kondisi air di setiap ruas jalan itu bervariasi mulai dari sebetis hingga selutut orang dewasa.
“Saat air naik dan menggenangi sejumlah ruas jalan, tim Balawista dan Dinas Pariwisata langsung mengerahkan masing-masing satu perahu karet. Kemudian Dinas PUPR mengerahkan pompa air dan pompa portabel sebanyak empat unit ke lokasi,” kata Puspa Negara.
Menurut dia, sejumlah peralatan langsung dikerahkan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Apalagi ada kekhawatiran kejadian banjir seperti tahun sebelumnya terulang.
Puspa Negara mengatakan, selain curah hujan yang tinggi, peningkatan volume air yang ada di Tukad Mati juga pengaruh dari air laut yang pasang. “Kondisi debit air tinggi ini dibarengi juga dengan air laut pasang. Nah, hal inilah yang membuat air meluber ke sejumlah ruas jalan di Legian. Makanya kita langsung bersikap dan mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk mengerahkan peralatan penyelamatan,” tegasnya.
Meski perahu karet telah disiagakan, Puspa Negara mengaku tidak ada permintaan evakuasi dari masyarakat maupun wisatawan yang menginap di sejumlah hotel di kawasan tersebut. Sekitar pukul 16.00 Wita, debit air di Tukad Mati mulai turun, sehingga secara otomatis genangan di sejumlah ruas jalan juga surut.
“Kita tidak ingin kejadian seperti dahulu. Maka kita antisipasi langsung. Syukurnya semuanya masih terkendali,” kata Puspa Negara. *dar
Komentar