Mendagri Berharap Bali Jadi Inspirasi Daerah Lain
Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIX 2017 yang tidak dihadiri Presiden Joko Widodo di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala Denpasar, Sabtu (10/6) sore, berlangsung semarak.
Pembukaan PKB XXXIX 2017
DENPASAR, NusaBali
Pawai PKB dilepas Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wagub I Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose. Juga hadir Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Bupati Jembrana Putu Artha, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.
Anggota DPRD Bali yang jumlahnya 55 orang, yang hadir hanya Ketua DPRD Adi Wiryatama dan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry. Sejumlah anggota Fraksi DPR RI Dapil Bali juga tidak tampak.
Tjahjo Kumolo mengapresiasi Bali yang hingga kini masih bisa menjaga adat dan budaya di tengah gempuran kehidupan modern. Dia berharap agar daerah lain di Indonesia bisa menjadikan Pulau Dewata sebagai inspirasi dalam menjaga kearifan lokalnya.
“Bali boleh maju, masyarakatnya boleh modern, tapi jangan pernah meninggalkan jati diri dan adat istiadatnya,” tuturnya.
Dia juga mendorong daerah lain untuk terus mengembangkan destinasi pariwisata baru, karena itu juga merupakan program pemerintah pusat. “Namun harus bisa seperti Bali, di tengah pesatnya perkembangan pariwisata, masyarakatnya masih bisa memegang teguh kearifan lokal,” tandasnya.
Tjahjo Kumolo menambahkan, pembangunan industri pariwisata bukan hanya meningkatkan partisipasi wisata lokal, tetapi juga harus mampu meningkatkan keragaman, kegotongroyongan, kebersamaan, dan pemahaman yang sama bahwa Indonesia dibangun atas warna warni kebhinekaan yang harus saling menghormati.
Ketidakhadian Jokowi, menurut Tjahjo Kumolo karena ada pertemuan dengan para pengusaha dunia. “Jadwal beliau banyak. Tahun lalu beliau hadir, mungkin tahun depan bisa hadir. Tetapi beliau kan sudah mengirimkan para menteri untuk datang,” tutur Tjahjo.
Usai Mendagri melepas pawai dengan menancapkan pateken, inagurasi yang menggambarkan kemuliaan air langsung memancar. Karya tersebut dibawakan oleh ISI Denpasar. Kemudian, dilanjutkan dengan Tari Siwanataraja dengan tabuh Ketug Bumi. Selanjutnya, sembilan kabupaten/kota masing-masing menampilkan atraksi kesenian khas daerahnya.
Seperti Denpasar menampilkan kesenian tradisi Omed-omedan khas Sesetan, Jembrana tradisi Makepung, Badung dengan Baris Keraras, Karangasem Genjek, dan Tabanan dengan Okokan. Sementara ada juga partisipasti luar daerah seperti Timor Leste, India, dan NTT.
Membeludaknya penonton saat pawai pembukaan membuat jalan yang dilintasi peserta pawai menjadi sempit, karena penonton merangsek ke jalan. Aparat keamanan pun sepertinya tidak bisa membendung penonton yang terlanjur meluber ke jalan. Gara-gara penonton merangsek ke jalan, saat sesi terakhir dimana Mendagri, Menpar, Gubernur Bali, Wagub, Ketua DPRD Bali, dan Kapolda diberi kesempatan naik mobil hias menuju Kantor Gubernur Bali, petugas terpaksa menghalau penonton yang menghalangi jalannya mobil hias yang dinaiki para pejabat.
Salah seorang undangan yang juga Ketua Yayasan Seni Yasa Sedana Putra Gianyar Dewa Rai Budiasa, mengatakan, penampilan para peserta menjadi terganggu karena penonton yang merangsek ke jalan.
“Peserta pawai kurang leluasa karena penonton merangsek ke jalan. Pengaturan penonton agak susah juga. Kurang tertib jadinya,” ujar Dewa Budiasa.
Merangseknya penonton ke lintasan yang dilalui peserta juga diakui Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta. Menurutnya antusias masyarakat tidak bisa dicegah. “Kita maklumi, karena antusias masyarakat. Namun ini tetap menjadi evaluasi supaya pelaksanaan pawai ke depan makin baik,” kata Sudikerta.
Usai pawai PKB XXXIX, dilanjutkan dengan pembukaan PKB di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali. Belasan ribu orang memadati tribun penonton. Pembukaan yang sedianya dijadwalkan pukul 20.00 Wita, sempat molor 30 menit, menunggu kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani.
Menteri Puan mengatakan, selain untuk memperteguh seni budaya Bali, PKB XXXIX juga diharapkan dapat memberikan dampak perekonomian berbasis budaya Bali, sekaligus semangat cinta budaya memperteguh kebhinekaan.
“Seni budaya Bali sangat mendunia terbukti dari sembilan tarian Bali yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Dengan semangat cinta budaya mari perteguh kebhinekaan, dan memperkokoh kehidupan bangsa dan negara,” katanya.
PKB XXXIX 2017 yang mengangkat tema Ulun Danu diharapkan mampu menjadi reflelksi kehidupan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya memuliakan serta menghargai air sebagai sumber kehidupan.
Gubernur Pastika mengatakan, PKB tahun ini mengangkat tema ‘Ulun Danu’ yakni Melestarikan Air Sumber Kehidupan. Makna tema tersebut merupakan kearifan lokal mengandung pengetahuan bagaimana semestinya memelihara, memuliakan, dan mengelola air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan serta sumber peradaban.
Dikatakan, penyelenggaraan PKB diarahkan sebagai upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam aktivitas masyarakat Bali. “Upaya ini sangat strategis untuk merevitalisasi nilai-nilai kesenian untuk mampu berintegrasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tahun ini PKB dikuti oleh 230 sekaa dan didukung oleh 17 ribu seniman,” ungkapnya.
Pembukaan ditandai dengan pembunyian ketungan oleh Menteri Puan, didamping Mendagri, Gubernur, Wakil Gubernur serta Ketua DPRD Bali. Sebanyak 250 seniman ISI Denpasar kemudian tampil sebagai sajian penghibur dengan menampilkan dramatari musikal Gurnita Murti berjudul ‘Kresna Dwipayana’. *nat, in
DENPASAR, NusaBali
Pawai PKB dilepas Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wagub I Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose. Juga hadir Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Bupati Jembrana Putu Artha, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.
Anggota DPRD Bali yang jumlahnya 55 orang, yang hadir hanya Ketua DPRD Adi Wiryatama dan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry. Sejumlah anggota Fraksi DPR RI Dapil Bali juga tidak tampak.
Tjahjo Kumolo mengapresiasi Bali yang hingga kini masih bisa menjaga adat dan budaya di tengah gempuran kehidupan modern. Dia berharap agar daerah lain di Indonesia bisa menjadikan Pulau Dewata sebagai inspirasi dalam menjaga kearifan lokalnya.
“Bali boleh maju, masyarakatnya boleh modern, tapi jangan pernah meninggalkan jati diri dan adat istiadatnya,” tuturnya.
Dia juga mendorong daerah lain untuk terus mengembangkan destinasi pariwisata baru, karena itu juga merupakan program pemerintah pusat. “Namun harus bisa seperti Bali, di tengah pesatnya perkembangan pariwisata, masyarakatnya masih bisa memegang teguh kearifan lokal,” tandasnya.
Tjahjo Kumolo menambahkan, pembangunan industri pariwisata bukan hanya meningkatkan partisipasi wisata lokal, tetapi juga harus mampu meningkatkan keragaman, kegotongroyongan, kebersamaan, dan pemahaman yang sama bahwa Indonesia dibangun atas warna warni kebhinekaan yang harus saling menghormati.
Ketidakhadian Jokowi, menurut Tjahjo Kumolo karena ada pertemuan dengan para pengusaha dunia. “Jadwal beliau banyak. Tahun lalu beliau hadir, mungkin tahun depan bisa hadir. Tetapi beliau kan sudah mengirimkan para menteri untuk datang,” tutur Tjahjo.
Usai Mendagri melepas pawai dengan menancapkan pateken, inagurasi yang menggambarkan kemuliaan air langsung memancar. Karya tersebut dibawakan oleh ISI Denpasar. Kemudian, dilanjutkan dengan Tari Siwanataraja dengan tabuh Ketug Bumi. Selanjutnya, sembilan kabupaten/kota masing-masing menampilkan atraksi kesenian khas daerahnya.
Seperti Denpasar menampilkan kesenian tradisi Omed-omedan khas Sesetan, Jembrana tradisi Makepung, Badung dengan Baris Keraras, Karangasem Genjek, dan Tabanan dengan Okokan. Sementara ada juga partisipasti luar daerah seperti Timor Leste, India, dan NTT.
Membeludaknya penonton saat pawai pembukaan membuat jalan yang dilintasi peserta pawai menjadi sempit, karena penonton merangsek ke jalan. Aparat keamanan pun sepertinya tidak bisa membendung penonton yang terlanjur meluber ke jalan. Gara-gara penonton merangsek ke jalan, saat sesi terakhir dimana Mendagri, Menpar, Gubernur Bali, Wagub, Ketua DPRD Bali, dan Kapolda diberi kesempatan naik mobil hias menuju Kantor Gubernur Bali, petugas terpaksa menghalau penonton yang menghalangi jalannya mobil hias yang dinaiki para pejabat.
Salah seorang undangan yang juga Ketua Yayasan Seni Yasa Sedana Putra Gianyar Dewa Rai Budiasa, mengatakan, penampilan para peserta menjadi terganggu karena penonton yang merangsek ke jalan.
“Peserta pawai kurang leluasa karena penonton merangsek ke jalan. Pengaturan penonton agak susah juga. Kurang tertib jadinya,” ujar Dewa Budiasa.
Merangseknya penonton ke lintasan yang dilalui peserta juga diakui Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta. Menurutnya antusias masyarakat tidak bisa dicegah. “Kita maklumi, karena antusias masyarakat. Namun ini tetap menjadi evaluasi supaya pelaksanaan pawai ke depan makin baik,” kata Sudikerta.
Usai pawai PKB XXXIX, dilanjutkan dengan pembukaan PKB di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali. Belasan ribu orang memadati tribun penonton. Pembukaan yang sedianya dijadwalkan pukul 20.00 Wita, sempat molor 30 menit, menunggu kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani.
Menteri Puan mengatakan, selain untuk memperteguh seni budaya Bali, PKB XXXIX juga diharapkan dapat memberikan dampak perekonomian berbasis budaya Bali, sekaligus semangat cinta budaya memperteguh kebhinekaan.
“Seni budaya Bali sangat mendunia terbukti dari sembilan tarian Bali yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Dengan semangat cinta budaya mari perteguh kebhinekaan, dan memperkokoh kehidupan bangsa dan negara,” katanya.
PKB XXXIX 2017 yang mengangkat tema Ulun Danu diharapkan mampu menjadi reflelksi kehidupan dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya memuliakan serta menghargai air sebagai sumber kehidupan.
Gubernur Pastika mengatakan, PKB tahun ini mengangkat tema ‘Ulun Danu’ yakni Melestarikan Air Sumber Kehidupan. Makna tema tersebut merupakan kearifan lokal mengandung pengetahuan bagaimana semestinya memelihara, memuliakan, dan mengelola air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan serta sumber peradaban.
Dikatakan, penyelenggaraan PKB diarahkan sebagai upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam aktivitas masyarakat Bali. “Upaya ini sangat strategis untuk merevitalisasi nilai-nilai kesenian untuk mampu berintegrasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tahun ini PKB dikuti oleh 230 sekaa dan didukung oleh 17 ribu seniman,” ungkapnya.
Pembukaan ditandai dengan pembunyian ketungan oleh Menteri Puan, didamping Mendagri, Gubernur, Wakil Gubernur serta Ketua DPRD Bali. Sebanyak 250 seniman ISI Denpasar kemudian tampil sebagai sajian penghibur dengan menampilkan dramatari musikal Gurnita Murti berjudul ‘Kresna Dwipayana’. *nat, in
1
Komentar