Dari FGD ‘Pengendalian Inflasi Daerah’, Rai Wirajaya Sebut Antisipasinya Sangat Maksimal
Focus Group Discussion (FGD)
Pengendalian Inflasi Daerah
Inflasi
Inflasi Bali
Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI)
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
DENPASAR, NusaBali - Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyebut upaya pengendalian inflasi, khususnya di Kota Denpasar sudah berjalan maksimal.
Hal ini tidak terlepas dari kerja sama BI (Bank Indonesia) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar yang melakukan sejumlah kegiatan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti operasi pasar, pasar murah serta penyediaan kebutuhan pokok.
"Kita bersyukur bisa menjaga inflasi nasional. Karena kita lakukan antisipasi secara bersama-sama atau gotong-royong. Salah satunya penyediaan bahan pokok masyarakat. Seperti arahan Bapak Presiden Jokowi, jangan sampai kita impor bahan pokok," ujar Agung Rai Wirajaya alias ARW saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Pengendalian Inflasi Daerah’ yang diselenggarakan oleh Yayasan Adisti Raditya Wrehatnala di Denpasar, Jumat (14/4/2023) sore.
Selain Agung Rai Wirajaya, FGD ini juga menghadirkan narasumber Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado mewakili Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, Anak Agung Gede Risnawan mewakili Wali Kota Denpasar, serta akademisi Dr. Dra. IGA. Diah Yuniti. FGD ini juga dihadiri tokoh perempuan di Kota Denpasar, Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD) camat, lurah serta perbekel se-Kota Denpasar.
Lebih lanjut, Rai Wirajaya mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok atau inflasi mulai terjadi saat hari raya keagamaan, seperti pada bulan puasa (Ramadhan) dan menjelang Idul Fitri tahun 2023 ini. Rai Wirajaya mengajak pihak terkait, berupaya terus menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi. Kata dia, DPR RI yang memiliki tugas pengawasan, khususnya Komisi XI salah satunya membidangi jasa keuangan, terus memantau perkembangan perekonomian agar tetap stabil. “Salah satu tugas DPR adalah melakukan pengawasan. Kami di Komisi XI tentu berharap inflasi terjaga dengan baik,” imbuh politisi asal Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara ini.
Rai Wirajaya mengapresiasi BI Provinsi Bali yang menyarankan beberapa rekomendasi, diantaranya pelaksanaan operasi pasar di tempat-tempat strategis, khususnya selama Ramadhan dapat dilakukan di rumah ibadah, memastikan kelancaran distribusi bahan pangan, optimalisasi dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah, mengoptimalkan sarana dan prasarana penyimpanan hasil pertanian, mengoptimalkan peran perusahaan daerah sebagai unit usaha pangan, meningkatkan kualitas data neraca pangan, serta meningkatkan efektivitas komunikasi pengendalian inflasi. “Inflasi ini sangat peka dengan sektor moneter, kalau inflasi ini tidak terjaga dengan baik sektor moneter juga akan terpengaruh,” ucap Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Daerah Pemilihan Provinsi Bali ini dalam rilisnya, Sabtu (15/4).
Rai Wirajaya mengatakan, pihaknya bersama mitra kerja Komisi XI salah satunya BI konsisten menjaga dan mengendalikan inflasi, agar ekonomi terhindar dari resesi. “Jika inflasi ini bisa terjaga, itu artinya negara akan lepas dari resesi,” ujar mantan Sekretaris DPD PDIP Bali ini.
Sementara itu Andy Setyo Biwado mengatakan, pemicu inflasi di Kota Denpasar selama ini adalah komoditi beras dan cabe. Namun berkat kerja sama TPID dan instansi terkait, inflasi dapat dikendalikan. Andy berharap hal ini bisa mendukung ekonomi Bali yang saat ini sedang proses pemulihan karena saat awal pandemi sempat terkontraksi sangat dalam. “Terkait pasokan kami sudah berkoordinasi dengan Bulog dengan distributor kemudian dengan Perusahaan Umum Daerah atau Perumda juga kami bisa nyatakan untuk Bali pasokan aman. Jadi sembilan bahan pokok itu aman baik beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya itu aman. Masyarakat tidak perlu khawatir tidak perlu berbelanja berlebihan karena persediaan sudah cukup aman,” ujar Andy.
Hal senada disampaikan Asisten II Pemkot Denpasar, Anak Agung Gede Risnawan. Kata dia, Pemkot Denpasar selalu melaksanakan kegiatan penangangan inflasi daerah bergandengan dengan BI maupun dari forum pasar. “Tiga pilar ini harus bergandengan tangan, punya komitmen yang kuat yaitu pemerintah, masyarakat dan pihak swasta dalam hal ini distributor. Oleh karena itu dengan tiga pilar ini membantu dalam hal ini masyarakat sekarang sudah makin cerdas untuk mengatasi inflasi itu dengan membatasi, yaitu pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting,” jelasnya.n nat
Komentar