Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok Stabil
MANGUPURA, NusaBali
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Badung dipastikan masih mencukupi.
Sampai saat ini belum terlihat adanya lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Bahkan untuk cabai yang harganya sering naik turun, saat ini cenderung mengalami penurunan. Kabag Perekonomian Setda Badung Anak Agung Sagung Rosyawati, memastikan ketersediaan bahan pokok mencukupi dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, bahkan hingga satu bulan ke depan. Berdasar hasil pemantauan pada 11 April 2023, menunjukkan penurunan harga cabai rawit merah. Harga sebelumnya Rp 32.500 menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Hari ini harga cabai rawit merah Rp 28.500 per kilogram. Cabai rawit cenderung menurun. Dari ketersediaan bahan pokok, sampai satu bulan ke depan masih mencukupi,” katanya, Senin (17/4).
Menurut Rosyawati, harga bahan pokok setiap harinya diupdate oleh Kepala Pasar. Selain memastikan harga, ketersediaan bahan pokok juga terus dilakukan pemantauan. “Bagian Ekonomi melakukan pemantuan dua kali sebulan, kemudian Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan dua kali seminggu. Untuk harga harian dikirim oleh masing-masing kepala pasar (enam pasar) melalui link yang sudah diberikan berikut perangkatnya (HP),” jelas Rosywati.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk mengendalikan inflasi jelan Lebaran.
Sebagai upaya mengendalikan inflasi, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa langsung memimpin rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung di Ruang Rapat Nayaka Gosana I, Puspem Badung, Selasa (11/4). Wabup Suiasa menyampaikan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, pemerintah daerah telah melakukan upaya pencegahan yang cepat, tepat, dan efektif terhadap potensi peningkatan harga bahan pokok. Dia pun sudah memerintahkan jajaran Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan untuk melakukan operasi pasar secara rutin ke pasar-pasar yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Selain itu, juga meminta untuk melakukan monitoring secara intens ke pasar-pasar rakyat dan ke distributor-distributor.
Menurut Wabup Suiasa, monitoring ke distributor sangat penting dilakukan. Jangan sampai kelancaran dari komoditas menjadi terlambat atau sengaja diendapkan barang-barangnya.
Wabup Suiasa juga sudah memerintahkan jajaran Dinas Pertanian dan Pangan agar mengintensifkan dan mengefektifkan kembali kerja sama antar daerah sebagai penghasil komoditas, sehingga pasokan barang tersedia. Termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menumbuhkembangkan budaya menanam kebutuhan-kebutuhan pokok.
Di sisi lain Wabup Suiasa juga berharap jajaran kepolisian memberikan atensi agar tidak ada upaya penimbunan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Misalnya, saat perayaan Idul Fitri, barang-barang kebutuhan pokok baru dikeluarkan untuk mendapatkan harga yang tinggi,” katanya.
“Ini lah upaya-upaya yang harus dilakukan oleh TPID dalam rangka untuk antisipasi kita bisa melakukan stabilitas inflasi di Kabupaten Badung. Mudah-mudahan skenario dan skema ini berjalan dengan baik dan kita berharap mendapatkan hasil yang baik,” harap Wabup Suiasa.*ind
Komentar