Pemudik Dialihkan ke Terminal Kargo
Gilimanuk Makin Padat, Truk Masih Banyak Lewat
Kepadatan di Gilimanuk kemarin masih dipadati truk, padahal harusnya beberapa kategori truk sudah tidak boleh beroperasi mulai, Senin (17/4) sore.
NEGARA, NusaBali
Memasuki H-4 Lebaran, Selasa (18/4) arus pemudik yang menyeberang ke Pulau Jawa via Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, semakin membeludak. Menghadapi kondisi ini sudah mulai diterapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan pemudik ke Terminal Kargo Gilimanuk.
Dari pantauan, Selasa kemarin arus mudik di Gilimanuk tampak lebih padat dibanding hari-hari sebelumnya. Bahkan kepadatan pemudik juga terjadi pada siang hari. Selain kendaraan roda dua dan roda empat, sejumlah bus AKAP juga tampak ramai. Termasuk masih tampak sejumlah truk yang memadati jalan utama menuju pelabuhan di Gilimanuk.
Berdasarkan data yang diterima NusaBali pada H-5 Lebaran atau per Senin (17/4) pagi hingga Selasa pagi kemarin tercatat ada sebanyak 41.557 orang penumpang dengan 12.968 unit kendaraan yang diseberangkan dari Gilimanuk ke Ketapang. Jumlah kendaraan itu terdiri dari 7.173 unit sepeda motor, 3.597 unit mobil sedan sejenis, 413 unit bus, dan 1.783 unit truk.
Sesuai prediksi sebelumnya, jumlah penumpang pada H-5 Lebaran itu diketahui menurun dari hari sebelumnya atau H-6 Lebaran. Begitu juga ada penurunan untuk kendaraan mobil sedan sejenis dan bus. Namun untuk kendaran roda dua dan truk mengalami peningkatan.
Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Djumadi mengatakan jelang mendekati hari H Lebaran, arus pemudik tampak semakin padat. Pada Selasa dinihari sempat terjadi ledakan arus pemudik ke Gilimanuk sehingga menimbulkan antrean di jalan utama hingga di dekat SPBU Gilimanuk atau sepanjang sekitar 2 kilometer menuju pelabuhan.
Dalam upaya mengurai antrean itu, kata Djumadi, sudah dilakukan upaya pengalihan kendaraan roda dua dan mobil ke areal buffer zone di Terminal Kargo Gilimanuk. Setelah dari kargo, roda dua dan mobil dimasukkan ke jalan gang-gang yang tembus menuju pelabuhan. Sedangkan untuk bus dan truk, tetap dilewatkan lurus di jalan utama menuju Dermaga LCM atau dermaga pelengsengan.
"Semua rancangan mengenai peralihan arus sebelum menuju Pelabuhan Gilimanuk sudah mulai diterapkan. Itu juga sangat membantu mengurangi kepadatan. Terutama antrean di jalan raya," ucap Djumadi. Selain menjadi tempat pengalihan lalu lintas, Djumadi mengaku di areal buffer zone Terminal Kargo Gilimanuk itu, juga dijadikan tempat pemeriksaan tiket penyeberangan. Bagi yang sudah bertiket, diberikan prioritas langsung lewat. Sedangkan yang belum, dipersilahkan membeli tiket di loket-loket yang tersedia di areal setempat
"Dari fakta di lapangan, banyak yang belum memesan tiket. Kita harap pengguna jasa yang akan ke pelabuhan agar membeli tiket secara online melalui Ferizy. Jika sudah ada tiket lebih cepat masuk ke pelabuhan. Kalau semua mengikuti itu (membeli tiket secara online), perjalanan akan lebih cepat," ujar Djumadi.
Di samping itu, Djumadi menilai, kepadatan kendaraan di Gilimanuk saat ini masih dipadati truk. Harusnya, beberapa kategori truk sudah tidak boleh beroperasi mulai, Senin (17/4) pukul 16.00 Wita. Namun fakta di lapangan, masih banyak truk yang lolos dari arah Denpasar, dan memperparah antrean di Gilimanuk. "Ini juga sulit. Kalau sudah sampai Gilimanuk, semua menumpuk di sini," ucapnya. 7 ode
Komentar