Gubernur, Kapolda, Danrem Terjun Langsung ke Gilimanuk
Pastikan Arus Mudik Lebaran 2023 Berjalan Lancar
Wayan Koster
Kapolda Bali
Danrem 163/Wira Satya
Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra
Brigjen Inf Agus Muchlis Latif
Pelabuhan Gilimanuk
Mudik Lebaran
Idul Fitri
NEGARA, NusaBali - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra serta Danrem 163/Wira Satya Brigjen Inf Agus Muchlis Latif mengecek situasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (19/4) siang.
Selain pengecekan situasi, kehadiran Gubernur, Kapolda bersama Danrem ke Gilimanuk ini sekaligus mengikuti video conference dengan Kapolri yang juga memberikan sejumlah arahan terkait pengendalian arus mudik tahun ini.
Dalam kunjungan ke Gilimanuk kemarin, Gubernur Koster bersama rombongan sempat berbincang dengan sejumlah pemudik. Begitu juga mengecek aktivitas bongkar muat kapal, dan meninjau sejumlah posko petugas terkait yang bersiaga di pelabuhan. Termasuk ada pembagian bingkisan kepada sejumlah petugas.
Pada kesempatan wawancara di sela-sela peninjauan tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol Jayan Danu Putra mengatakan ada sejumlah arahan terkait pengendalian arus mudik yang ditekankan Kapolri. Termasuk untuk pengendalian arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang yang menjadi salah satu atensi Kapolri. “Titik krusial dari Gilimanuk atau menuju Jawa menjadi konsentrasi beliau untuk dikerjakan bersama (para pihak terkait). Dalam arti jangan sampai peningkatan jumlah penumpang terlalu lama untuk melintas,” ujar Kapolda.
Irjen Putu Jayan mengatakan situasi arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk saat ini sudah masuk kategori sangat padat. Pihaknya pun mengaku telah berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk menjalankan berbagai pola ataupun sistem pengamanan yang telah dipersiapkan bersama. Di samping pemberlakuan rekayasa arus kendaraan kecil (mobil sedan sejenis) ke Terminal Kargo Gilimanuk, dari pihak ASDP juga telah menambah kapal yang beroperasi.
Dari sebelumnya 30 kapal, kini ditambah menjadi 33 kapal. Termasuk salah satunya dikerahkan kapal berukuran besar (sapu jagat), yakni KMP Jatra II.
Foto: Gubernur Koster berbincang dengan pemudik yang sedang antre masuk kapal di Gilimanuk. -IB DIWANGKARA
“Kapal yang beroperasi 32 plus 1 kapal besar. Ini membantu mengurai penumpukan atau antrean. Kemudian alur kendaraan kecil juga sudah kita masukkan ke Terminal Kargo, untuk kita tampung dan juga dalam rangka pembelian tiket. Apabila di pelabuhan sudah bisa ada pergerakan, dari kargo akan disalurkan melalui kanalisasi-kanalisasi untuk mengurangi antrean di jalan raya. Jadi paling tidak para pemudik mengantre di tempat yang lebih layak untuk beristirahat. Untuk kenyamanan,” ucap Irjen Putu Jayan. Di samping itu, Irjen Putu Jayan mengatakan juga ada penekanan terkait keselamatan.
Selain keselamatan di jalan, juga diminta agar memperhatikan keselamatan pelayaran. Baik dengan melakukan pengecekan kapal-kapal yang akan beroperasi, serta memastikan ketersedian sarana penunjang keselamatan di kapal seperti life jacket dan sarana lainnya. “Nah ini juga dilaporkan sudah diantisipasi dari ASDP. Di samping itu, kita juga sediakan posko dari SAR, TNI AL, Polair, dan Brimob juga disiagakan di Gilimanuk,” ujarnya.
Disinggung mengenai adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai pembatasan operasional truk dalam arus mudik ini, Irjen Putu Jayan mengaku ketentuan itu sudah diterapkan di Bali.
Menurutnya, Dirlantas Polda bersama pihak Dinas Perhubungan sudah mulai membatasi kategori truk yang dilarang beroperasi sehingga tidak memperparah antrean pemudik di Gilimanuk. “Sudah membatasi, khususnya yang bersumbu tiga. Kita alihkan atau kita tahan dulu. Kalau yang kecil kita loloskan. Sedangkan yang sumbu tiga sudah kita lakukan upaya pencegatan dari wilayah Denpasar, Tabanan, dan sekitarnya,” ucapnya.
Sementara Gubernur Koster menyampaikan dari Pemprov Bali tentunya sangat mendukung kelancaran masa angkutan Lebaran ini. Secara teknis, yang bersinergi dalam pengaturan Angkutan Lebaran ini adalah Dinas Perhubungan Pemprov, Polda, TNI dan ASDP. Dari pengamatannya, sudah dilakukan sejumlah pengaturan untuk mendukung kelancaran ataupun kenyamanan pemudik.
Foto: Gubernur Koster berbincang dengan pemudik yang sedang antre masuk kapal di Gilimanuk. -IB DIWANGKARA
“Memang melihat di lapangan tadi, lonjakan penumpang luar biasa. Tetapi saya lihat juga strategi yang diterapkan dalam manajemen tata kelola dalam menghadapi situasi lonjakan penumpang ini, untuk bisa menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang itu juga sudah cukup baik,” ucap Koster. Menurut Gubernur Koster, apa yang sudah disiapkan bersama itu, sudah sangat optimal. Dirinya pun berharap sistem yang telah disiapkan itu bisa dijalankan dengan baik.
“Mudah-mudahan sistem yang diterapkan berjalan baik. Dan kita berharap para pemudik, umat Muslim khususnya yang akan merayakan Idul Fitri bersama keluarga dapat merayakan dengan baik. Dan kita berharap selama dalam perjalanan selamat, rahayu, dan baliknya juga nanti selamat dan rahayu,” ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu di sela peninjauan, Gubernur Koster berkesempatan menyapa sejumlah pemudik yang antre untuk masuk ke kapal penyeberangan. Salah satunya Herman, pemudik asal Jember, Jawa Timur yang berdomisili di Kota Denpasar. Herman yang mudik bersama istri dan seorang anaknya menggunakan sepeda motor mengaku meskipun arus mudik sangat padat dan perlu berjam-jam untuk naik ke kapal, namun cukup terbantu dengan sistem yang diterapkan di Pelabuhan Gilimanuk.
Gubernur Koster pun mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan menjaga keselamatan selama perjalanan. "Hati-hati di jalan, semoga selamat sampai tujuan," katanya. Sedangkan Danrem 163/Wira Satya Brigjen Inf Agus Muchlis Latif menyatakan sebanyak 995 personel TNI di Bali yang disiapkan untuk mendukung pelaksanaan Lebaran tahun ini. Total personel itu, terdiri dari 735 personel yang tersebar dalam pengamanan di 8 Kodim se-Jembrana. Kemudian 260 personel lainnya disiapkan menjadi cadangan ketika dibutuhkan tambahan dari pihak Kepolisian. “Yang 260 lainnya, stand by atau on call di satuan masing-masing. Setiap saat kita siap gerakan sesuai permintaan dari kepolisian,” ucapnya. 7 ode
Komentar