Jumlah Angkot di Kota Denpasar, Dari 559 Kini Hanya Tersisa 2 Unit
Terkait dengan berkurangnya angkot di Denpasar, Dishub menyatakan sudah mengintegrasikannya dengan Trans Metro Dewata.
DENPASAR, NusaBali
Jumah angkot di Kota Denpasar tinggal dua unit di tahun 2023 ini. Keberadaan angkutan kota (angkot) di Kota Denpasar terus mengalami penyusutan setiap tahunnya.
Padahal sebelumnya, di tahun 2017 lalu, terdata ada sebanyak 599 unit angkot di Kota Denpasar. Namun perlahan jumlahnya semakin menyusut hingga hanya tersisa 2 unit.
Tahun 2018, penyusutan angkot terjadi sebanyak 314 unit menjadi 285 unit. Jumlah ini bertahan selama tiga tahun hingga 2020. Namun tahun 2021 kembali terjadi penyusutan tajam sebanyak 248 unit sehingga yang tersisa hanya 37 unit.
Pada tahun 2022 ini kembali terjadi penyusutan sebanyak 11 unit sehingga menjadi 26 unit. Dan tahun 2023 kembali berkurang sebanyak 24 unit, sehingga hanya tersisa 2 unit.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan, penurunan jumlah angkot ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan.
“Penyusutan ini dikarenakan adanya pembatasan usia kendaraan yang boleh beroperasi. Ini sesuai dengan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 19,” kata Sriawan.
Dimana, batas usia kendaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek yang beroperasi di jalan paling lama 25 tahun. Sementara itu, sebagian besar kendaraan angkot yang beroperasi di Denpasar diproduksi tahun 1995.
Terkait dengan berkurangnya angkot di Denpasar, Dishub menyatakan sudah mengintegrasikannya dengan Trans Metro Dewata. “Ada amanat bahwa pemerintah wajib siapkan angkutan umum, oleh karena itu sudah disiapkan angkutan umum dengan melakukan MoU antara Pemkot Denpasar, Pemprov Bali dan pemerintah pusat dengan adanya Trans Metro Dewata,” ujarnya.
Sriawan menambahkan saat ini sudah dibangun pula transportasi berkelanjutan dan terintegrasi di Kota Denpasar. Trans Metro Dewata, menurutnya, menghubungkan penumpang dari moda transportasi udara, darat, hingga laut.
“Ada jalurnya dari Bandara Ngurah Rai menuju Denpasar, bahkan sampai ke pelabuhan pengumpan lokal Sanur. Jadi terintegrasi antara udara, darat dan laut,” katanya.
Selain itu, dengan adanya kendaraan umum ini bisa mengurangi polusi udara dan diharapkan pula bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pada jalur-jalur yang dilewati Trans Metro Dewata. Saat ini terdapat sebanyak 102 unit Trans Metro Dewata yang beroperasi di Denpasar dan sekitarnya. 7 mis
1
Komentar