Kiprah Wanita Kartini di Panggung Olahraga Bali
Suparmi Berawal dari Atlet, Dayu Herawati Ingin Terbaik
DENPASAR, NusaBali - Nama Ni Made Suparmi dan Ida Ayu Herawati tidak asing lagi di dunia olahraga Bali dan nasional. Made Suparmi aktif menggerakkan olahraga dansa, sedangkan Ida Ayu Herawati berkiprah untuk KONI Bali dalam melahirkan atlet tangguh asal Pulau Dewata.
Ya, Made Suparmi adalah mantan atlet pencak silat nasional. Dia mulai merintis jabatan dari tingkat kabupaten/kota hingga level pusat. Dalam kariernya wanita asal Sanur Denpasar Selatan menjadi orang penting kedua di PB IODI sebagai Sekjen PP IODI.
"Dunia olahraga tidak asing bagi saya, karena dimulai menjadi atlet lokal Bali, hingga mampu membela Indonesia diberbagai kejuaraan internasional, tentu ini sangat membanggakan," ucap Ni Made Suparmi, yang juga mantan manajer Vovinam Timnas Indonesia itu pada Kamis (20/4).
Menurut Suparmi yang juga mantan Ketua Pengkot IODI Denpasar, membela Bali di level nasional tentu menjadi kebanggaan tersendiri, terlebih pada akhirnya mampu membela Indonesia di ajang resmi internasional, tentu sangat membanggakan.
Setelah tidak aktif sebagai atlet namun dengan kecintaan yang begitu tinggi di dunia olahraga, Suparmi dipercaya sebagai Ketua Pengkot IODI Denpasar. Dari IODI Denpasar naik kelas sebagai Ketum Pengkot IODI Bali selama dua periode di IODI Bali, hingga dipercaya naik kelas jadi Sekjen PP IODI Pusat.
"Saya sudah dua periode di PP IODI Pusat, ini artinya dari tingkat lokal Kota, kemudian Provinsi hingga ke nasional, tentu sungguh luar biasa membanggakan," tutur Made Suparmi.
Suparmi mengaku totalitas dalam pengabdian selaku pengurus, semua itu dengan motto dari kita oleh kita dan untuk kita. Dia menyebutkan selalu koordinasi dan komunikasi dengan orangtua atlet, atlet, dan pihak lainnya yang memiliki kaitannya dengan olahraga cabor dansa. Menurutnya, pengembangan cabor dansa di awal itu sangat susah payah sehingga terus gencar sosialisasi berkesinambungan.
Semua itu dilakukan Suparmi atas dukungan dan support KONI Kabupaten / Kota di daerah. Meskipun harus merogoh kocek sendiri, sebelum dapat dukungan pemerintah melalui KONI.
Made Suparmi berharap melalui Hari Kartini pada Jumat (21/4) emansipasi wanita dalam mengambil di dunia olahraga terus meningkat, baik sebagai atelt, dan pengurus olahraga di berbagai cabor. Baginya, dimana pun berada jika pengabdian dilakukan dengan ikhlas, niscaya akan membawa dampak karma bagus untuk orang banyak.
Sementara itu, Wakil Bendahara sekaligus Srikandi KONI Bali, Ida Ayu Herawati menegaskan wanita jangan dipandang sebelah mata lagi dalam mengabdikan diri pada dunia olahraga di Indonesia, dan khususnya Bali. Terlepas banyak tantangannya harus dihadapi seorang perempuan dalam kesetaraan gender, namun banyak prestasi yang telah ditorehkan Srikandi asal Pulau Dewata.
Menurut Dayu Herawati, begitu panggilan akrabnya, ada banyak wanita yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan di level nasional dan internasional. Seperti karateka Cokorda Istri Sanistyarani atau Coki, dan atlet atletik Maria Natalia Londa itu sudah sangat membanggakan untuk Bali.
Menurut Dayu Herawati, terlepas ada kesulitan dalam meniti karier yang ditekuni, namun sesuai pesan yang disampaikan Raden Ajeng Kartini, setelah kesulitan berlalu akan datang kebahagian menghampiri. Untuk itu dia berharap emansipasi wanita tetap semangat dan punya daya juang tinggi untuk mencapai suatu tujuan.
"Saya harap insan wanita lain tetap mau mengabdi kepada dunia olahraga, tidak hanya menyehatkan untuk diri sendiri, juga menggugah masyarakat untuk gemar berolahraga," harap Dayu Herawati.
Menuru Dayu Herawati, mengabdi di dunia olahraga tidak kalah mulianya, karena mampu mengharumkan nama daerah ketika ada ajang pentas level nasional. Terpenting jiwa dan badan kita sendiri dalam kondisi sehat. "Pengurus olahraga itu kan sehat dulu jiwa dan raganya, dengan begitu hal positif tentang olahraga dapat kita tularkan dengan baik ke masyarakat," papar Dayu Herawati.dek
1
Komentar