Masa Perawatan Tanaman, Harga Jeruk Masih Tinggi
BANGLI, NusaBali - Harga jeruk di tingkat petani belakangan ini makin tinggi, berkisar Rp 15.000 per kilogram. Harga tersebut terbilang tinggi mengingat saat ini masih masa perawatan tanaman atau belum memasuki musim panen.
Panen raya buah jeruk biasanya berlangsung pada Juli - September. Salah seorang petani jeruk, I Wayan Lega Suprapto mengatakan saat ini tanaman jeruk memasuki masa perawatan. Oleh karena itu, belum banyak buah jeruk yang tersedia. Kondisi ini berpengaruh pada harga di pasaran. Petani kini sedang merawat tanaman dengan harapan hasil panen jeruk pada Agustus bisa meningkat," ungkapnya, Senin (24/4).
Lanjutnya, harga jeruk di tingkat petani kini berkisar Rp 15.000 per kilogram. Harga jeruk yang relatif tinggi ini karena di beberapa daerah penghasil jeruk, seperti Banyuangi, Jawa Timur, dan Sumatra, belum masuk musim panen. Maka, keberadaan jeruk di pasaran terbatas.
Lega berharap harga jeruk bisa bertahan dengan harga bagus hingga masuk musim panen raya. Jika berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, malah saat musim panen harga jeruk turun hingga menyentuh Rp 5.000 per kilogram. “Harga jeruk sangat fluktuatif. Ketika jeruk langka harga pasti naik, sebaliknya jika masuk musim panen raya harga jeruk pasti turun," ujar petani asal Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Pria yang juga PNS ini mengaku hasil panen jeruk dikirim ke beberapa pasar induk di Jawa. Saat ini, dia menggarap lahan 2 hektare. Jika jeruk berbuah bagus maka lahan 2 hektare dengan hasil panen sekitar 50 ton. "Jika harga jeruk dikisaran Rp 7.000 - 8.000 per kilogram, petani masih dapat untung. Tapi, jika harga kisaran Rp 5.000 per kilogram, petani sebatas hanya bisa tutupi biaya operasional,” jelasnya.7esa
1
Komentar