Pemeriksaan Identitas Diperketat di Gilimanuk
Saat Arus Balik Lebaran, Petugas Gabungan Siaga 24 Jam
Pemeriksaan KTP di Gilimanuk menjadi salah satu bagian untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bali.
NEGARA, NusaBali
Memasuki masa arus balik Lebaran, pemeriksaan pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk semakin diperketat. Di samping pemeriksaan kendaraan dan barang di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, juga diberlakukan pemeriksaan identitas atau KTP terhadap setiap orang masuk Bali.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jembrana I Wayan Sudana, Selasa (25/4) mengatakan dalam masa arus balik Lebaran ini, tetap diberlakukan pemeriksaan selama 24 jam di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk.
Dalam melaksanakan pemeriksaan tersebut, melibatkan petugas gabungan, yakni Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas, serta unsur TNI/Polri. "Per shift ada 14 petugas yang berjaga. Khusus dari kita (Dukcapil Jembrana) ada 3 orang, dan 11 lainnya petugas gabungan," ujar Sudana.
Sudana mengatakan, pemeriksaan KTP di Gilimanuk menjadi salah satu bagian untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bali. Pemeriksaan identitas itu pun diberlakukan selama masa arus balik Lebaran ini dengan tetap berkoodinasi bersama aparat terkait. "Kita tetap koordinasi karena berkaitan dengan lalulintas (kelancaran arus masuk Bali). Dari koordinasi sebelumnya, kita diminta tetap jalankan pemeriksaan identitas," ucap Sudana.
Dalam masa arus balik Lebaran hingga Selasa kemarin, Sudana mengatakan belum ada warga yang ditolak masuk Bali. Dirinya mengaku, sebenarnya sempat ditemukan beberapa warga ke Bali yang tidak membawa KTP, namun warga bersangkutan tetap diizinkan lewat karena sudah ada penjamin. "Kalau tidak bawa KTP, tetapi ada penjamin, tetap kita izinkan lewat. Tetapi kita tetap data identitasnya. Kita juga minta nomor HP penjaminnya untuk konfirmasi," ujarnya.
Menurut Sudana, pemulangan atau penolakan masuk Bali, dilakukan ketika warga yang tidak membawa KTP tidak memiliki penjamin. Ketika tidak ada penjamin, warga yang tidak membawa identitas itu disinyalir tidak memiliki tujuan jelas. "Kalau yang tidak bawa KTP dan tidak ada penjamin, langsung dipulangkan," kata Sudana.
Dia menambahkan dalam pemeriksaan di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk, juga sudah menerapkan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Artinya, ketika ada warga yang menunjukkan KTP digital melalui aplikasi IKD di handphone, otomatis diakui telah membawa KTP. "KTP dan KK yang sudah mendaftar di IKD itu dokumen resmi. Fungsinya sama seperti yang fisik. Tetapi sekarang sepertinya masih jarang yang menggunakan IKD," ujarnya.
Foto : Petugas gabungan memeriksa barang bawaan penumpang saat arus balik Lebaran di Terminal Mengwi, Badung, Selasa (25/4). -ANTARA
Sementara di Terminal Tipe A Mengwi, Badung untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan selama musim arus balik, pihak terminal bekerja sama dengan Satpol PP juga melaksanakan pemeriksaan identitas penumpang, mengingat umumnya jumlah kedatangan akan melebihi jumlah keberangkatan. Pada, Selasa kemarin sebanyak 2.000 penumpang kedatangan memasuki Terminal Mengwi, di puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada H+2 Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kita prediksi memang hari ini (kemarin) puncak arus balik karena ini terakhir cuti bersama, besok (hari ini) sudah mulai kerja. Hari ini harusnya kalau dihubungkan dengan arus mudiknya 2.000-an yang datang, karena kemarin puncak arus mudik sampai 2.427 penumpang dengan busnya 81 unit," kata Plt Korsatpel Terminal Tipe A Mengwi Made Ardana.
Ardana menuturkan peningkatan kedatangan sudah mulai terasa, di mana pada H+1 lebaran sebanyak 26 unit bus dan 598 penumpang tiba setelah sebelumnya di hari pertama dan kedua lebaran hanya terdapat 15 unit bus dengan kurang dari 300 penumpang.
"Akan tetapi ada yang mengikuti liburan panjang sampai tanggal 1 Mei, jadi tanggal 2 Mei mulai masuk kerja lagi, bisa jadi tanggal 1 Mei ada puncak arus balik juga," ujarnya. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, puncak arus mudik terjadi pada H+3 Idul Fitri, sementara dengan perbedaan waktu libur di tahun ini mengakibatkan pemudik kembali di waktu yang berbeda.
"Karena jadwal libur berbeda jadi ada yang datang lebih awal. Sebagian cutinya bertahap, besok ada yang mulai ngantor tapi ada yang durasi libur sampai 1 April, itu yang mempengaruhi beberapa pemudik menunda balik," jelas Ardana kepada media. Menurut dia, setidaknya pada hari ini 50 persen penumpang dari jumlah keberangkatan saat puncak arus mudik datang kembali, meski pergerakan dipastikan akan berlangsung hingga 1 Mei.2023 nanti. Tercatat sejak pukul 02.00 Wita hingga 12.00 Wita kemarin sebanyak 32 unit bus dengan 854 penumpang telah tiba, dan pendataan masih akan berlanjut hingga pukul 08.00 Wita, Rabu (26/4). 7 ode, ant
1
Komentar