Hindari Hingar Bingar, Wisman Lirik Desa Wisata
Wisatawan Mancanegara
Desa Wisata
Desa Wisata Munduk
Ikatan Akomodasi Munduk
Buleleng Home Stay Association
Air Terjun Munduk
Hunian kamar di Desa Wisata Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, mencapai 50–60 persen untuk wisman, dan sekitar 30 persen wisdom.
DENPASAR, NusaBali
Menghindari hingar-bingar dan suasana jenuh di kawasan utama wisata di Bali, banyak wisatawan mancanegara memilih 'menyepi' ke kawasan pegunungan di Bali Utara, salah satunya di kawasan wisata Desa Wisata Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Dampaknya tentu positif bagi masyarakat setempat, terutama para pemilik usaha akomodasi wisata dan usaha lainnya. Tingkat hunian kamar mencapai 50-60 persen, meningkat dari sebelumnya yang berkisar rata-rata 30 persen.
Kalangan pengelola akomodasi di Munduk menuturkan peningkatan kunjungan dan hunian kamar penginapan terjadi dalam sepekan ini, sejak awal liburan Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Dari comment (pengakuan wisatawan), mereka menyatakan jenuh dengan suasana yang hingar-bingar. Mereka (wisman) menginginkan suasana yang lebih sepi dan tenang,” ujar Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM) I Ketut Edi Astana, Selasa (25/4).
Wisman yang menyepi ke Munduk, sebagian besar asal negara-negara Eropa, antara lain Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Italia. "Sejak sepekan ini kunjungan meningkat. Rata-rata lama menginap antara 2-3 malam,” ucap Edi Astana.
Tentu saja, para wisatawan tersebut mencari udara yang lebih segar dengan pemandangan alam pedesaan. "Kami di Munduk memiliki itu," kata Edi Astana, yang juga Sekretaris Buleleng Home Stay Association (Buhsa).
Adapun daya tarik dan pendukung Munduk, di antaranya danau dan kawasan hutan Tamblingan, Air Terjun Munduk atau Munduk Water Fall, yang juga dikenal dengan sebutan Red Coral Munduk Water Fall. Persawahan terasering serta aktivitas perkebunan cengkih dan kopi. "Wisatawan yang suka dengan suasana tenang, menyukai ini," imbuh Edi Astana.
Tidak hanya wisman, wisatawan domestik (wisdom) juga ada yang menginap di Munduk. Namun jumlahnya tidak banyak. "Di tempat saya (Edy Home Stay), tidak ada. Namun di tempat teman-teman, saya lihat ada,” ungkapnya.
Edi Astana memperkirakan wisdom yang menginap di Munduk, sekitar 30 persen. Dia bersyukur wisatawan semakin banyak yang datang ke Munduk. "Jadi, astungkara semakin banyak yang datang," ucapnya. 7 k17
Komentar