Siaga Bencana, Polres Buleleng Gelar Simulasi
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah personel Polres Buleleng terlihat panik dan berlari keluar ruangan Mapolres Buleleng, Rabu (26/4) pagi.
Mereka terlihat kalang kabut menyelamatkan diri dan berkumpul di lapangan apel. Sambil berlari aparat kepolisian ini juga berteriak ‘gempa-gempa’ dibarengi bunyi lonceng dan sirine terus-menerus.
Teriakan gempa dan bunyi lonceng serta sirene pada pukul 10.00 Wita, sengaja dilakukan dalam pelaksanaan simulasi atau latihan evakuasi mandiri dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2023.
Wakapolres Buleleng, Kompol Yusak Agustinus Sooai menyampaikan kegiatan simulasi ini dilakukan di samping untuk peringatan hari kesiapsiagaan bencana. Juga untuk mengetahui kesiapsiagaan personel Polres Buleleng dalam menghadapi kejadian ini jika benar-benar terjadi.
"Jadi personel sudah mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri menghadapi situasi yang terjadi dan tidak diketahui, bagaimana keluar dari ruangan dan bila tidak sempat dapat berlindung di bawah meja kerja," ujarnya.
Hari Kesiapsiagaan Bencana ini menjadi momentum bagi masyarakat agar sadar terhadap potensi bencana yang terjadi di sekitarnya. Masyarakat diharapkan senantiasa siaga dan bersiap menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng I Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, masyarakat wajib memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana. Hal itu sebagai pengingat diri bahwa wilayah Kabupaten Buleleng berpotensi tinggi terjadi bencana. Tidak dipungkiri, jumlah desa tangguh bencana di Kabupaten Buleleng masih sedikit.
Dari 148 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Buleleng, baru terdapat 5 desa tangguh bencana yaitu Gitgit, Lemukih, Pancasari, Galungan, dan Musi. Oleh karena itu, Hari Kesiapsiagaan Bencana menjadi ajang untuk evaluasi terhadap ketangguhan desa menghadapi bencana.
"Ini dibutuhkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga makin banyak desa tangguh bencana yang dapat dibentuk," ujar Ariadi.
Adapun kegiatan-kegiatan ketangguhan bencana meliputi latihan dan simulasi bencana pun digalakkan pelaksanaannya pada setiap desa di Kabupaten Buleleng. "Materi latihan dirancang menyesuaikan dengan potensi bencana pada daerah masing-masing," imbuhnya. 7mzk
Komentar