Jaga Stabilisasi Harga Pangan, Badan Pangan Gencar Gelar Pasar Murah
Badan Pangan Nasional
pasar murah
Harga Pangan
National Food Agency
Arief Prasetyo Adi
Hari Besar dan Keagamaan Nasional
JAKARTA, NusaBali - Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, usai Lebaran pemerintah langsung menggenjot berbagai program strategis pangan.
Hal ini dilakukan guna menjaga pasokan dan harga pangan setelah Lebaran agar tetap stabil.
Menurutnya, stabilitas pasokan dan harga pangan yang relatif baik pada momentum Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri tahun ini harus bisa dijaga dan ditingkatkan.
"Setelah Idulfitri ini momentum yang baik untuk melakukan review dan persiapan menjaga stabilitas stok dan harga pangan sehingga kita semakin siap menghadapi momen HBKN ke depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikcom, Rabu (26/4).
Arief menuturkan, usai cuti bersama ini NFA langsung fokus melakukan review dan evaluasi hasil stabilisasi pasokan dan harga pada HBKN Idulfitri lalu. Menurutnya hal itu penting. Sebab usai cuti bersama, aktivitas ekonomi masyarakat mulai kembali berjalan normal.
Lebih lanjut, Arief menilai, kondisi pasokan dan harga pangan jelang Idulfitri lalu terbilang stabil dan terkendali mengingat tidak terjadi gejolak dan kenaikan harga yang tinggi untuk komoditas bahan pangan pokok. Beberapa kenaikan harga pangan seperti cabai dan bawang, setelah dilakukan pengecekan ke pasar-pasar, terjadi dalam tingkatan yang wajar dikarenakan lonjakan permintaan jelang Idulfitri.
Maka dari itu, ia memastikan, langkah-langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan masih akan terus digencarkan setelah Lebaran ini. ia menuturkan, kondisi ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan agar pasokan dan harga pangan stabil dan seimbang baik di tingkat petani, pedagang, dan konsumen/masyarakat.
"Kita akan terus lakukan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan seperti jelang Lebaran lalu.
Di antaranya, terus melakukan koordinasi dengan dinas urusan pangan daerah untuk penyediaan pangan murah melalui Gerakan Pasar Murah (GPM). Kita juga minta Bulog terus mendistribusikan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) ke ritel modern dan tradisional, serta secara bersamaan terus mendorong Bulog untuk meningkatkan serapan gabah/beras dari hasil panen dalam negeri," ucapnya.
Terkait pelaksanaan GPM, sampai dengan periode Idulfitri tahun ini, NFA telah menyelenggarakan sekitar 452 kali GPM baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sementara untuk penyaluran beras SPHP, sejak Januari 2023 sampai dengan minggu ke-3 April 2023 ini, Bulog melalui 26 Kantor Wilayah di seluruh Indonesia telah menyalurkan beras SPHP sekitar 569 ribu ton.
Selain menjaga stabilitas pasokan dan harga, memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat juga menjadi salah satu prioritas NFA. Arief mengatakan, setelah Lebaran pihaknya akan terus meningkatkan pengecekan keamanan pangan melalui uji sampel pangan segar guna mengukur kandungan bahan aktif pestisida golongan organofosfat baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
"Kita tingkatkan pelaksanaan pengecekan keamanan pangan segar melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) pusat dan daerah bekerja sama dengan pemerintah daerah, BUMD, serta asosiasi pedagang. Jadi saat NFA turun ke pasar bukan hanya mengecek harga tetapi juga menguji sampel pangan segar untuk pastikan keamanannya," terangnya.
Arief mengakui, selepas Idulfitri ini menjadi momentum untuk merapatkan barisan bersama seluruh stakeholder pangan nasional, guna bersama-sama mempersiapkan dan membangun ekosistem pangan nasional yang lebih kuat, sehingga saat dihadapkan pada momentum HBKN lainnya pemerintah dan masyarakat tidak lagi menghadapi isu pangan yang berulang.
"Kerja memperkuat pangan nasional adalah kerja kolektif dan komprehensif. Untuk itu, setelah ini selain menjaga stok dan harga serta memastikan keamanan pangan, kita juga terus membangun regulasi, sistem, dan kolaborasi untuk menurunkankan daerah rentan rawan pangan secara bertahap sesuai target, serta meningkatkan gerakan Stop Boros Pangan, dan penganekaragaman pangan melalui kampanye B2SA," ungkapnya.7
Komentar