Meningitis Belum Ditemukan di Bangli
BANGLI, NusaBali - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKPP) Bangli memastikan sejauh ini belum ditemukan penyakit Meningitis Streptococus Suis (MSS) di Bangli. Meski belum ada temuan kasus, upaya pencegahan terus digencarkan.
Kepala Dinas PKPP Bangli I Wayan Sarma mengatakan Meningitis merupakan salah satu penyakit zoonosis, yakni penyakit pada Babi yang biasa menular ke manusia. Orang yang tertular bakteri ini melalui memakan makanan asal daging babi tertular. Dikatakan, penularan bakteri ini bisa dihindari dengan beberapa cara. Di antaranya, tidak memakan makanan yang sudah terindikasi tertular bakteri. Contohnya, makan daging babi yang sakit.
Selain itu, jelasnya, memasak setiap olahan bahan makanan secara matang atau di atas suhu 70 derajat Celcius. "Bakteri akan mati dengan pemanasan di atas suhu tersebut," ungkapnya, Kamis (27/4).
Wayan Sarma menekankan, bahwa belum ada temuan, atau laporan terkait penularan di Bangli.
Sarma menegaskan pihaknya telah membuat berbagai langkah antisipasi. Terlebih wilayah Bangli berdekatan dengan kabupaten lain. Salah satu upaya antisipasi yakni dengan memberikan edukasi ke masyarakat yang melibatkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan petugas teknis kesehatan hewan. "Edukasi ini berkaitan dengan pentingnya menjaga kesehatan hewan melalui bio security di lingkungan peternakan," jelasnya.
Menurut Wayan Sarma, bio security ini lebih ke meningkatkan proteksi kandang dengan cara tidak membiarkan sembarang orang masuk. Karena ancaman penyakit tidak hanya Meningitis saja, adapula ASF dan sebagainya.
Berdasarkan data tahun 2022, populasi babi di Bangli 74.710 ekor. "Terjadi peningkatan populasi dibandingkan data populasi 2021, yakni 49.452 ekor," sambungnya. 7esa.
Komentar