Peed Aya Buleleng Bawakan Tari Pancasila di PKB XLV
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng bersama sanggar seni mulai sibuk mempersiapkan diri tampil dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023.
Meski pembukaan PKB akan dilakukan di pertengahan Juni mendatang, namun persiapan sudah mulai dilakukan. Salah satunya pasukan Peed Aya yang akan berparade pada pembukaan PKB.
Tahun ini, Peed Aya Buleleng akan diisi oleh Sekaa Truna Truni (STT) Giri Emas, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng. Ini merupakan kali pertama dalam pementasan seni massal melibatkan STT, biasanya ditunjuk sanggar seni. Yang menjadi istimewa dalam barisan Peed Aya Buleleng adalah menampilkan Tari Pancasila sebagai tari maskot Buleleng, yang baru direkonstruksi tahun ini.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Buleleng Wayan Sujana, Jumat (28/4), mengatakan dipilihnya STT Giri Emas melihat kesiapan jumlah peserta Peed Aya yang akan diikuti oleh 180 orang. Selain itu di Giri Emas ada Sanggar Seni Manik Utara yang siap membantu menyiapkan dan melatih garapan seni yang dibawakan.
“Kalau sebelumnya menunjuk sanggar, karena perlu massal, jadi diambil dari beberapa sanggar. Kalau sekarang STT ya semuanya bisa dari satu daerah lebih mudah mengkoordinir,” terang Sujana.
Menurutnya pada barisan Peed Aya Kabupaten Buleleng seperti biasa akan menampilkan parade pakaian daerah, gebogan, lelontek. Lima penari Tari Pancasila juga sudah disiapkan untuk mengisi barisan Peed Aya. Tari Pancasila adalah salah satu tarian karya maestro Buleleng I Ketut Merdana. Tari ini menceritakan tentang lima sila dalam Pancasila. Tarian ini sempat hilang dan tahun ini direkonstruksi kembali untuk dimasyarakatkan.
Sementara penampilan spesial juga akan dituangkan dalam fragmen tari. Kali ini STT Giri Emas akan menampilkan drama tari dengan mengambil tema perdagangan di pinggir laut Buleleng. Sujana menyebut yang menjadi objek dalam drama tari tersebut yakni keberadaan Pura Pabean di kawasan Pura Pulaki di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Sementara itu dalam pelaksanaan PKB 2023, Buleleng memprioritaskan kesenian-kesenian khas Buleleng. Seperti parade gong kebyar, penampilan gong kebyar legendaris, joged bumbung, kesenian rengganis dari Desa Penglatan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Kesenian rengganis ini adalah kesenian semacam pesantian dengan menggabungkan unsur cak dan genjek, hanya dengan olah vokal. Lagu-lagunya diambil dari Cerita Panji.
Sujana mengakui untuk tahun ini karena keterbatasan anggaran, Buleleng tidak dapat mengikuti seluruh lomba yang dilaksanakan dalam PKB. “Lomba hanya Baleganjur yang kita ikuti, karena ada skala prioritas yang lebih mengedepankan untuk menampilkan kesenian khas Buleleng, seperti gong kebyar, rengganis dan juga megoak-goakan,” kata Sujana. 7k23
Komentar