Kolaborasi Naluri Manca Bersama Pemkot Denpasar Tampilkan Rekan Seni Internasional dalam Peringatan Hari Tari Sedunia
DENPASAR, NusaBali.com – Komunitas Naluri Manca tak mau melewatkan Hari Tari Sedunia yang jatuh pada Sabtu (29/4/2023) lalu. Berkolaborasi denga Pemkot Denpasar, komunitas ini menggelar kegiatan menari bersama di Kawasan Taman Kota Denpasar yang melibatkan 50 kelompok dengan total 2.145 peserta dari berbagai kalangan.
Selain berkolaborasi dengan Pemkot Denpasar, Naluri Manca juga menggandeng Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar, institusi pendidikan, sanggar seni dan lain-lain.
“Kegiatan ini masuk tahun kedua dalam memperingati Hari Tari Sedunia,” kata Ketua Komunitas Naluri Manca, I Nyoman Agus Triyuda atau akrab disapa Koming ini.
Perbedaannya, jika tahun lalu lebih banyak dilangsungkan di dalam gedung (indoor), maka tahun ini lebih banyak outdoor untuk merespons ruang dan lingkungan sebagai wadah untuk berkarya.
“Penggarapan kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2022 dan dieksekusi awal tahun 2023 dengan menggandeng rekan seni nasional dan internasional seperti Amerika, Jepang, India dan Rusia,” jelas Koming.
Pemkot Denpasar pun memberikan fasilitas gedung Dharmanegara Alaya (DNA) dan izin menggunakan sarana prasarana di Taman Kota Denpasar.
Idenya gelaran tahunan ini berawal ‘kecemburuan’ melihat kota Solo dan Yogyakarta yang sangat antusias memeriahkan Hari Tari Sedunia. Sebaliknya Bali yang dikenal menonjol keseniannya malah adem ayem.
“Dari sana Naluri Manca ingin menjadi ikon di Bali untuk memeriahkan Hari Tari Sedunia dengan tema Naluriku Menari (Name) sebagai ikonnya Bali dalam rangka memeriahkan Hari Tari Sedunia,” urai Koming.
Kegiatan yang dilangsungkan di akhir pekan itu pun mendapat apresiasi positif masyarakat. Naluri Manca sendiri, kata Koming, juga siap menampilkan pementasan tari berkolaborasi dengan pemain drum, penari etnis Nusantara, serta pelukis rupa I Gede Wedana dan Ogi Sanjaya.
“Semoga Hari Tari berikutnya terus berkembang. Kegiatan ini juga bukan sekadar memperingati, namun juga memberikan ruang, pengalaman dan edukasi bagi masyarakat, karena seni sangat berdampingan dengan kehidupan masyarakat di Bali,” pungkas Koming. *m05
Komentar