TI Denpasar Tak Ikut Porprov 2017
Pengkot TI Denpasar tidak mengikuti Porprov 2017. Alasannya, KONI Denpasar tak pernah mengajak Pengkot TI Denpasar yang sah berkoordinasi soal Porprov ataupun pembinaan atlet,
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov TI Bali Anak Agung Ngurah Lan Ananda secara resmi memberikan hasil pertemuan Pengkot TI Denpasar kubu Komarudin Bhukori dengan jajaran pengurus kubu Agung Suryawan Wiranatha. Hasil pertemuan dan keputusan final langsung disampaikan ke KONI Bali, Senin (12/6).
Intinya, Pengkot TI Denpasar tidak memberangkatkan atlet taekwondo ke Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar September 2017. Hal itu baik dari kubu Komarudin Bhukori maupun AAP Suryawan.
"Pengkot TI Denpasar dengan tegas menyatakan tidak akan mengubah keputusannya tidak mengikuti Porprov 2017. Alasannya, KONI Denpasar tidak pernah mengajak Pengkot TI Denpasar yang sah berkoordinasi soal Porprov ataupun pembinaan atlet," ucap Lan Ananda.
Menurut Lan Ananda, KONI Denpasar justru berkordinasi dengan AAP Suryawan yang menggugat KONI Denpasar soal pembekuan. Padahal KONI Denpasar tidak ikut terlibat dalam pembekuannya. Melihat hal itu, Pengkot TI Denpasar kubu Komarudin menilai adanya keberpihakan KONI Denpasar kepada AAP Suryawan, sehingga agar tidak terjadi keributan pada Porprov yang diikuti 8 kabupaten.
Selain itu, untuk ketenangan taekwondo maka Pengkot TI Denpasar memilih melakukan konsolidasi internal untuk disiapkan pada Porprov 2019. Menurut Lan Ananda, Pengprov TI Bali sebagai lembaga yang mengesahkan Pengkot TI Denpasar akan tetap menjaga dan menghormati keputusan Pengkot TI Denpasar yang sah. Sehingga Pengprov TI Bali akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjaga keputusan yang diambil Pengkot TI Denpasar.
Menurut Lan Ananda, Pengprov TI tegas menolak tim yang dikirimkan A.A.P Suryawan karena yang dicantumkan didalam tim tersebut sebagian besar adalah mereka yang terkena skorsing, sikap tersebut menurut Pengprov TI Bali bukan merupakan sikap pembinaan atlet melainkan sebuah sikap pembangkangan terhadap aturan organisasi.
"Suryawan entah tidak paham atau pura-pura tidak paham, terjadinya skorsing massal terhadap tim ke Malaysia karena adanya mantan sekum yang kena skorsing. Nah, sekarang malah sengaja memasukkan tim yang 80 persennya terkena skorsing, sedangkan sisanya belum cukup umur. Bila hal ini di berikan ijin KONI Denpasar maka dengan tegas kami nyatakan, KONI Denpasar memiliki pemufakatan nakal untuk merusak tatanan di organisasi taekwondo," tutur Lan Ananda.
Jadi, Pengprov TI Bali akan menegakkan AD/ART Taekwondo Indonesia dan KONI dalam segala hal. Jadi, tidak ada pihak-pihak yang mengatasnamakan TI Kota Denpasar, maka Pengprov TI Bali akan mengajukan pencabutan seluruh KTA KONI Card bagi anggota TI Denpasar tanpa pengecualian, sehingga kedua kubu tidak dapat mengikuti Porprov. Jadi, Pengprov TI Bali membatalkan seluruh rekomendasi yang pernah diberikan kepada seluruh pemegang KTA KONI Bali yang berasal dari Pengkot TI Denpasar sejak 2014 sampai saat ini.
Sementara itu Agung Suryawan dalam rapat di sekretariat Pengprov TI Bali, mengaku sudah membentuk tim untuk mengikuti Porprov dan sudah mengikuti entry by class melalui KONI Denpasar dengan mengirimkan 13 atlet, yakni Putu Oka Mahendra, Divayana, Julianto, Wahyudi, Bayu Satriya, Gede Eka Prasetya, Joy Indra, Rizky Rahayu, Putri Ayu, Mira Adelia, Nia Ananda, Putri Wiliantari, dan Dona Agnesia.
Sedangkan yang menjadi tim pelatih, Tody Irawan, Dana Kristianda, dan Handoko. Menyikapi hal itu Lan Ananda menyebut nama-nama yang mau dikirim ke Porprov itu hampir 80 persen kena skorsing, terus bagaimana dengan lantang menyebut pembinaan, tapi dalam prakteknya tidak taat aturan organisasi. *dek
Intinya, Pengkot TI Denpasar tidak memberangkatkan atlet taekwondo ke Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar September 2017. Hal itu baik dari kubu Komarudin Bhukori maupun AAP Suryawan.
"Pengkot TI Denpasar dengan tegas menyatakan tidak akan mengubah keputusannya tidak mengikuti Porprov 2017. Alasannya, KONI Denpasar tidak pernah mengajak Pengkot TI Denpasar yang sah berkoordinasi soal Porprov ataupun pembinaan atlet," ucap Lan Ananda.
Menurut Lan Ananda, KONI Denpasar justru berkordinasi dengan AAP Suryawan yang menggugat KONI Denpasar soal pembekuan. Padahal KONI Denpasar tidak ikut terlibat dalam pembekuannya. Melihat hal itu, Pengkot TI Denpasar kubu Komarudin menilai adanya keberpihakan KONI Denpasar kepada AAP Suryawan, sehingga agar tidak terjadi keributan pada Porprov yang diikuti 8 kabupaten.
Selain itu, untuk ketenangan taekwondo maka Pengkot TI Denpasar memilih melakukan konsolidasi internal untuk disiapkan pada Porprov 2019. Menurut Lan Ananda, Pengprov TI Bali sebagai lembaga yang mengesahkan Pengkot TI Denpasar akan tetap menjaga dan menghormati keputusan Pengkot TI Denpasar yang sah. Sehingga Pengprov TI Bali akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjaga keputusan yang diambil Pengkot TI Denpasar.
Menurut Lan Ananda, Pengprov TI tegas menolak tim yang dikirimkan A.A.P Suryawan karena yang dicantumkan didalam tim tersebut sebagian besar adalah mereka yang terkena skorsing, sikap tersebut menurut Pengprov TI Bali bukan merupakan sikap pembinaan atlet melainkan sebuah sikap pembangkangan terhadap aturan organisasi.
"Suryawan entah tidak paham atau pura-pura tidak paham, terjadinya skorsing massal terhadap tim ke Malaysia karena adanya mantan sekum yang kena skorsing. Nah, sekarang malah sengaja memasukkan tim yang 80 persennya terkena skorsing, sedangkan sisanya belum cukup umur. Bila hal ini di berikan ijin KONI Denpasar maka dengan tegas kami nyatakan, KONI Denpasar memiliki pemufakatan nakal untuk merusak tatanan di organisasi taekwondo," tutur Lan Ananda.
Jadi, Pengprov TI Bali akan menegakkan AD/ART Taekwondo Indonesia dan KONI dalam segala hal. Jadi, tidak ada pihak-pihak yang mengatasnamakan TI Kota Denpasar, maka Pengprov TI Bali akan mengajukan pencabutan seluruh KTA KONI Card bagi anggota TI Denpasar tanpa pengecualian, sehingga kedua kubu tidak dapat mengikuti Porprov. Jadi, Pengprov TI Bali membatalkan seluruh rekomendasi yang pernah diberikan kepada seluruh pemegang KTA KONI Bali yang berasal dari Pengkot TI Denpasar sejak 2014 sampai saat ini.
Sementara itu Agung Suryawan dalam rapat di sekretariat Pengprov TI Bali, mengaku sudah membentuk tim untuk mengikuti Porprov dan sudah mengikuti entry by class melalui KONI Denpasar dengan mengirimkan 13 atlet, yakni Putu Oka Mahendra, Divayana, Julianto, Wahyudi, Bayu Satriya, Gede Eka Prasetya, Joy Indra, Rizky Rahayu, Putri Ayu, Mira Adelia, Nia Ananda, Putri Wiliantari, dan Dona Agnesia.
Sedangkan yang menjadi tim pelatih, Tody Irawan, Dana Kristianda, dan Handoko. Menyikapi hal itu Lan Ananda menyebut nama-nama yang mau dikirim ke Porprov itu hampir 80 persen kena skorsing, terus bagaimana dengan lantang menyebut pembinaan, tapi dalam prakteknya tidak taat aturan organisasi. *dek
Komentar