Usulan Pembangunan Tsunami Shelter di Tanjung Benoa Jadi Atensi
MANGUPURA, NusaBali - Munculnya usulan pembangunan tsunami shelter dan command center di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, langsung mendapat respon dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Badung. FPRB Badung menegaskan bahwa usulan pembangunan tsunami shelter dan command center sudah mendapat atensi.
Ketua FPRB Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti, mengaku sudah mengetahui usulan pembangunan tsunami shelter dan command center dari FPRB Tanjung Benoa. Dia pun menegaskan sudah memberikan atensi dan saat ini tengah menggodok dengan FPRB di tingkat terbawah.
“Usulan pembangunan tsunami shelter dan command center sangat bagus, ini bagian dari memetakan potensi bencana. Tentu ini sangat kami dukung,” kata Anom Gumanti, Selasa (2/5).
Dia pun mendorong agar setiap FPRB yang sudah terbentuk di masing-masing kelurahan dan desa di Kabupaten Badung juga senantiasa aktif memetakan potensi kerawanan di wilayah masing-masing. Tak hanya itu, lanjutnya, yang tak kalah penting melakukan upaya siap siaga, tanggap bencana, dan prabencana. Baik itu melalui pelatihan, edukasi, simulasi, merancang kegiatan, serta mengajukan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Dengan demikian maka masyarakat akan lebih terlatih terhadap ancaman resiko bencana disekitarnya, sehingga dampak kerusakan maupun kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisasi.
Selama setahun terbentuknya FPRB, lanjut Anom Gumanti yang juga anggota DPRD Badung ini, sejumlah kegiatan telah dilakukan bersinergi dengan Pemkab Badung. Di antaranya menggelar sosialisasi dan edukasi kesiapsiagaan, hingga simulasi mitigasi kebencanaan. Ke depan, dia berharap dukungan semua pihak untuk bersinergi dalam upaya tanggap darurat, sebab hal itu menyangkut keselamatan bersama.
Sementara Kalaksa BPBD Badung Wayan Dharma juga menilai pembangunan tsunami shelter dan command center di Tanjung Benoa memang menjadi kebutuhan, berkaca dari kerawanan wilayah setempat. Terlebih dalam rakornas penanggulangan bencana BPBD 2023, kata dia, Presiden Joko widodo mengintruksikan agar sektor antisipasi dini (prabencana) menjadi hal yang diperkuat dan ditingkatkan. Sebab tahap prabencana sangat penting untuk memitigasi risiko serta meminimalisasi korban dan kerugian akibat bencana.
“Usulan pengadaan shelter dan command center sudah masuk di kami. Nanti hal ini akan kita sampaikan langsung kepada Pak Sekda, semoga bisa terealisasi,” ucapnya. 7 asa
1
Komentar