Nelayan Menghilang Usai Mabuk
Sejumlah nelayan minum minuman beralkohol dioplos dengan obat batuk, Kamis (8/6). Salah seorang di antaranya hilang, hingga Senin (12/6) sore belum ditemukan.
MANGUPURA, NusaBali
Salah seorang nelayan dari Lamongan, Jawa Timur, yang diketahui bernama Wawan menghilang sejak Kamis (8/6). Pada hari Kamis itu Wawan bersama dengan teman satu kapal minum minuman beralkohol dioplos dengan obat batuk.
“Hari Kamis (8/6) itu kami semua libur melaut karena bulan purnama. Malamnya kami minum bareng. Sesaat setelah minum usai kami semua teler hingga tak sadarkan diri. Kami tak tahu Wawan itu pergi ke mana. Hingga kini belum balik,” kata Adi, salah seorang rekan Wawan, ditemui di Kedonganan, Kecamatan Kuta, Senin (12/6).
Adi mengaku sejak Wawan hilang belum pernah dilaporkan kepada yang berwajib. “Kami belum pernah melaporkan kejadian hilangnya Wawan itu kepada polisi. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarganya di Lamongan, namun keluarganya mengaku tak ada di sana,” lanjut Adi.
Di tengah kebingungan mencari rekannya itu, Adi mengaku mendapat informasi dari nelayan Kedonganan bahwa pada Minggu (11/6) mereka menemukan sesuatu yang diduga mayat mengambang di perairan sekitar ujung runway Bandara Ngurah Rai.
“Setelah mendapat informasi nelayan bahwa mereka melihat sesuatu yang diduga mayat mengambang di sekitar perairan dekat bandara, barulah kami melaporkan kejadian hilangnya Wawan ke Pol Air,” imbuh Adi.
Adi mengatakan dirinya merasa sangsi dengan informasi yang didapatkannya dari nelayan itu. “Kalau memang mereka menemukan sesuatu yang diduga mayat, mengapa mereka begitu tega tak mengevakuasinya? Namun informasi itu tetap kami tindaklanjuti dengan melaporkannya kepada polisi,” ucapnya.
Adi mengatakan ciri-ciri fisik Wawan, badan dipenuhi tato dan berambut gondrong. Dirinya tak berani mengatakan bahwa sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan mengambang di laut itu adalah rekannya. “Saya tak berani mengatakan bahwa sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan nelayan itu adalah Wawan. Celakanya Wawan itu tak membawa HP. Sebelum ada kesesuaian antara ciri fisik dari sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan itu saya tak mengatakan teman saya itu telah meninggal dunia,” tandas Adi.
Humas Badan Search And Rescue Denpasar Ayu, mengatakan sebanyak 16 rescuer turun mencari, namun hasilnya nihil. “Atas laporan penemuan yang diduga mayat itu kami telah menurunkan sebanyak 16 rescuer. Tim kami bersama Pol Air melakukan penyisiran di seputar perairan Kedonganan. Hingga tadi sore (Senin kemarin) belum membuahkan hasil,” tutur Ayu. *cr64
Salah seorang nelayan dari Lamongan, Jawa Timur, yang diketahui bernama Wawan menghilang sejak Kamis (8/6). Pada hari Kamis itu Wawan bersama dengan teman satu kapal minum minuman beralkohol dioplos dengan obat batuk.
“Hari Kamis (8/6) itu kami semua libur melaut karena bulan purnama. Malamnya kami minum bareng. Sesaat setelah minum usai kami semua teler hingga tak sadarkan diri. Kami tak tahu Wawan itu pergi ke mana. Hingga kini belum balik,” kata Adi, salah seorang rekan Wawan, ditemui di Kedonganan, Kecamatan Kuta, Senin (12/6).
Adi mengaku sejak Wawan hilang belum pernah dilaporkan kepada yang berwajib. “Kami belum pernah melaporkan kejadian hilangnya Wawan itu kepada polisi. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarganya di Lamongan, namun keluarganya mengaku tak ada di sana,” lanjut Adi.
Di tengah kebingungan mencari rekannya itu, Adi mengaku mendapat informasi dari nelayan Kedonganan bahwa pada Minggu (11/6) mereka menemukan sesuatu yang diduga mayat mengambang di perairan sekitar ujung runway Bandara Ngurah Rai.
“Setelah mendapat informasi nelayan bahwa mereka melihat sesuatu yang diduga mayat mengambang di sekitar perairan dekat bandara, barulah kami melaporkan kejadian hilangnya Wawan ke Pol Air,” imbuh Adi.
Adi mengatakan dirinya merasa sangsi dengan informasi yang didapatkannya dari nelayan itu. “Kalau memang mereka menemukan sesuatu yang diduga mayat, mengapa mereka begitu tega tak mengevakuasinya? Namun informasi itu tetap kami tindaklanjuti dengan melaporkannya kepada polisi,” ucapnya.
Adi mengatakan ciri-ciri fisik Wawan, badan dipenuhi tato dan berambut gondrong. Dirinya tak berani mengatakan bahwa sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan mengambang di laut itu adalah rekannya. “Saya tak berani mengatakan bahwa sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan nelayan itu adalah Wawan. Celakanya Wawan itu tak membawa HP. Sebelum ada kesesuaian antara ciri fisik dari sesuatu yang diduga mayat yang ditemukan itu saya tak mengatakan teman saya itu telah meninggal dunia,” tandas Adi.
Humas Badan Search And Rescue Denpasar Ayu, mengatakan sebanyak 16 rescuer turun mencari, namun hasilnya nihil. “Atas laporan penemuan yang diduga mayat itu kami telah menurunkan sebanyak 16 rescuer. Tim kami bersama Pol Air melakukan penyisiran di seputar perairan Kedonganan. Hingga tadi sore (Senin kemarin) belum membuahkan hasil,” tutur Ayu. *cr64
Komentar