Tes Sumatif Gantikan Ujian Sekolah SMP
AMLAPURA, NusaBali - Tahun ajaran 2022/2023, SMP tanpa ujian dengan pengganti tes sumatif. Pelaksanaan tes ini tergantung kesiapan sekolah.
Tes sumatif tersebut mengacu Permendikbud Ristek Nomor 21 tahun 2022, tentang Standar Penilaian. "Kali init tidak ada ujian sekolah yang ada tes sumatif, itu pun terlaksana jika pihak sekolah memandang perlu," jelas Koordinator Wilayah Disdikpora Kecamatan Abang I Made Dirga di Amlapura, Selasa (2/5).
Mulanya jadwal ujian sekolah, 2 - 6 Mei, tes itu dilaksanakan berupa tes sumatif. "Bahkan sekolah boleh tidak melaksanakan tes sumatif, penggantinya tes formatif, dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk mencari nilai. Sehingga sekolah leluasa mengembangkan potensi siswa," tambahnya.
Kasek SMPN 2 Abang, Kecamatan Abang Dr I Wayan Sarya mengaku telah mendahului mengambil nilai siswa dengan tes sumatif, 24 - 28 April. "Ini bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, membentuk profile pelajar Pancasila," jelasnya.
Kata dia, pengambilan nilai tuntas untuk 260 siswa. Berbeda dengan SMPN 6 Abang. Menurut Kasek I Putu Setiabudi, melaksanakan tes sumatif 2-6 Mei. "Kami menggelar tes sumatif dengan mencetak soal pakai kertas. Siswa menjawab di lembar jawaban secara manual," jelas Setiabudi.
136 siswa, katanya, ikut tes sumatif yang tidak mungkin dilakukan secara online. Walaupun sekolah telah memiliki Gedung lab komputer, tapi belum berisi komputer.
Kasek SMPN 1 Selat I Nengah Sikiarta mengatakan, juga mengaku melaksanakan tes sumatif melibatkan 153 siswa. "Siswa kerjakan soal gunakan lembar jawaban secara manual, tidak lagi namanya ujian sekolah, tetapi tes sumatif," kata pendidik dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat.
6.903 siswa terdaftar ikut tes sumatif tingkat SMP di Karangasem, dari 48 SMP. Kepala Bidang SD dan SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Bagus Jaya Arsana seizin Kadisdikpora I Wayan Sutrisna memaparkan hal itu.
"Ya, sesuai amanat Permendibud Ristek Nomor 21 Tahun 2022, tidak lagi adanya ujian sekolah, tetapi penggantinya tes sumatif atau tes formatif, pelaksanaannya kembali ke sekolah masing-masing," katanya.
Sedangkan untuk di SMPN 2 Amlapura menurut Kasek I Kadek Wirawan, melibatkan 377 siswa, semaunya hadir. Tes hari pertama, Bahasa Indonesia dan Matematika, pukul 08.00 Wita-12.30 Wita.
Dari 48 SMP itu, masing-masing, 35 SMP negeri, 11 SMP Negeri Satu Atap, dan 2 SMP swasta. Tercatat siswa paling banyak yang akan ikut ujian sekolah, SMPN 2 Amlapura sebanyak 377 siswa, SMPN 1 Amlapura sebanyak 296 siswa, SMPN 3 Manggis sebanyak 284 siswa, SMPN 1 Kubu sebanyak 275 siswa, SMPN 1 Manggis sebanyak 270 siswa, dan lain-lain.7k16
1
Komentar