Pasca Lebaran, Harga Komoditi Kembali Normal
GIANYAR, NusaBali - Pasca Hari Raya Idul Fitri, harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Rakyat Gianyar (PRG) kembali normal.
Sebelumnya, sejumlah komoditas dari luar Bali, khususnya Jawa, harganya naik. Hal ini disebabkan pemasok tidak mengirim barang ke Bali. Beberapa komoditi dari luar Bali seperti janur, jahe, bawang merah, bawang putih, dan kencur mengalami peningkatan harga selama libur Lebaran.
Kenaikan harga ini karena pemasok menunda pengiriman barang ke Bali karena mereka merayakan Idul Fitri. Janur yang sebelumnya Rp 25.000 per satu ikat melambung menjadi Rp 40.000 per ikat. Sementara pasokan janur lokal tidak mencukupi untuk di Bali. Kadis Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suari mengatakan, harga-harga sudah kembali normal karena pasokan dari luar Bali kembali normal. Diakuinya, sebagian besar kebutuhan sembako termasuk bumbu bergantung pada pasokan dari luar Bali.
Menurut Eka Suari, umumnya harga naik karena kurangnya pasokan dan faktor cuaca atau gagal panen. Komoditi yang masih tinggi harganya yakni beras medium dengan harga jual lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.800 menjadi Rp 13.000 per kilogram. Kacang panjang biasanya Rp 10.000 per ikat menjadi Rp 14.000. “Secara umum harga-harga stabil, hanya beras, gula pasir, dan kacang panjang yang masih di atas HET,” ujarnya.
Sementara petani di Gianyar tidak berminat menanam jahe, kencur, dan komoditi lainnya. Kasi Tanaman Pangan Holtikultura, Gusti Ayu Ririn menyebutkan luasan tanaman jahe di Gianyar hanya 20 hektare dan tanaman kencur tidak lebih dari 10 are. Diduga karena digempur pasokan dari luar Bali, petani enggan menanam komoditi tersebut. Melimpahnya pasokan dari luar Bali dengan harga lebih murah menyebabkan petani lokal kalah saing. 7 nvi
Komentar