Pancaroba, DB Mulai Merebak
Metode Wolbachia Tunggu Persetujuan Masyarakat
SINGARAJA, NusaBali - Penyakit Demam Berdarah (DB) salah satu penyakit endemik di Buleleng, tiga bulan terakhir mulai merebak. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, tiga bulan terakhir, kasus DB di Buleleng mulai merebak. Ada sebanyak 182 kasus DB tercatat.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini langganan muncul saat musim pancaroba. Pemerintah Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan World Mosquito Program (WMP) di Indonesia, akan melakukan penanganan dengan metode wolbachia. Rencana ini pun dibahas mendalam pada sosialisasi bersama seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait, Jumat (5/5), di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr Sucipto mengatakan jumlah kasus yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan, tergolong cukup tinggi. Jika tidak segera ditangani, bisa merebak dengan sangat masif dan berakibat fatal.
Inisiasi penanganan kasus DB dengan metode wolbachia menurutnya patut di coba. Sebab penanganan kasus DB selama ini masih menggunakan metode 3M (mengubur barang bekas, menguras tempat genangan air dan menutup penampungan air) dan fogging. Terlebih Buleleng menjadi salah satu dari dua kabupaten yang menjadi pilot project di Bali yang dipilih WMP.
“Metode wolbachia ini sudah diterapkan di Yogyakarta dan teruji tingkat keberhasilannya 77 persen. Harapannya bisa sama jika diterapkan di Buleleng sehingga bisa menekan kasus DB,” terang Sucipto.
Sementara itu Koordinator WMP di Bali, Man Magilan, menjelaskan metode wolbachia ini dikembangkan dengan memasukkan bakteri wolbachia pada nyamuk aedes aegypti. Bakteri ini akan melumpuhkan nyamuk aedes aegypti, untuk menularkan penyakit.
Nyamuk yang sudah terpapar wolbachia kemudian disebarkan di daerah endemik penyakit. Saat berkembang biak dengan nyamuk liar, jumlah nyamuk terpapar wolbachia akan terus bertambah, hingga tetap tinggi tanpa perlu pelepasan lebih lanjut. Metode ini pun diklaim sangat aman bagi manusia, hewan dan juga lingkungan tanpa efek samping dan dampak pencemaran.
Selain dapat digunakan untuk menekan kasus DB, metode wolbachia juga bisa digunakan untuk pengendalian penyakit lain yang disebabkan gigitan nyamuk, seperti zika, chikungunya dan demam kuning.
“Metode wolbachia ini akan kami terapkan setelah mendapatkan persetujuan dari masyarakat. Tim ini harapan kami dapat membantu memberikan saran, masukan dan edukasi kepada masyarakat. Kalau semua elemen masyarakat sudah siap metode ini bisa diterapkan pada bulan November nanti,” kata Man Magilan. 7k23
Komentar