Gubernur Koster dan Walikota Jaya Negara Tinjau Pelabuhan Sanur
Cari Solusi Urai Kepadatan Arus Lalin di Jalan Bypass Ngurah Rai
Solusi sementara di antaranya pembangunan kantong parkir, hingga perbaikan manajemen di dalam Pelabuhan Sanur.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau kawasan Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (6/5). Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk mencari solusi dalam penanganan kepadatan arus lalulintas di kawasan Jalan Bypass Ngurah Rai menuju dan dari Pelabuhan Sanur.
Saat ini Pelabuhan Sanur menjadi akses utama penyeberangan Kota Denpasar – Nusa Penida dan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, yang dimanfaatkan krama yang hendak tangkil ke Pura Dalem Ped dan juga wisatawan domestik maupun mancanegara.
Gubernur Koster usai kunjungan menyampaikan beberapa solusi untuk mengurai kepadatan arus lalin di Jalan Bypass Ngurah Rai menuju dan dari Pelabuhan Sanur. Solusi dimaksud merupakan pembahasan awal bersama Walikota Jaya Negara.
“Kita sudah berdiskusi bersama, tidak bisa kita bahas dalam satu hal saja, namun ada beberapa hal yang harus kita bahas seperti akses jalan, kantong parkir, hingga pola manajemen di Pelabuhan Sanur,” ujar Gubernur Koster.
Hal ini segera akan ditindaklanjuti, seperti solusi pembangunan kantong parkir, hingga perbaikan manajemen di dalam pelabuhan. Karena kondisi jalan eksisting yang sudah ada saat ini di kawasan Padanggalak belum terintegrasi dengan Pelabuhan Sanur. Pembangunan kantong parkir memanfaatkan tanah Pemerintah Provinsi Bali dan juga akan dilakukan pelebaran jalan.
“Segera kita lakukan pembahasan lebih lanjut, semoga tahun ini dapat segera terealisasi. Pembahasan awal telah kita lakukan bersama Walikota Denpasar, Jero Bendesa Adat Sanur, dan Jero Bendesa Adat Kesiman, yang nantinya akan dilanjutkan kembali dalam pembahasan detail solusi memecahkan kepadatan arus lalulintas di kawasan Pelabuhan Sanur,” ujar Gubernur Koster.
Walikota Jaya Negara menyampaikan kehadirannya mendampingi Gubernur Koster untuk melihat langsung dan mencari solusi mengurai kepadatan arus lalin di kawasan Pelabuhan Sanur.
“Kami sudah melihat langsung bersama stakeholder terkait. Beberapa opsi akan kami ambil yang nantinya dapat menjadi solusi untuk memecahkan kepadatan arus lalin di kawasan Pelabuhan Sanur,” kata Walikota Jaya Negara.
Pembangunan kantong parkir, alur keluar masuk kendaraan menuju dan dari kawasan pelabuhan hingga manajemen pengelolaan pelabuhan telah dilakukan pembahasan dan menjadi beberapa solusi yang akan segera diberlakukan.
Foto: Antrean calon penumpang kapal di Pelabuhan Penyeberangan Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (6/5). -YUDA
“Kantong parkir di lahan Pemprov Bali luasnya hingga 3 hektare, tepatnya di kawasan Desa Adat Kesiman telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Bali Wayan Koster, serta telah dilakukan pembahasan bersama bendesa adat serta perbekel,” ucap Walikota Jaya Negara dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali, Sabtu kemarin.
Kunjungan Gubernur Koster dan Walikota Jaya Negara tersebut juga didampingi kepala OPD terkait di Pemprov Bali maupun Pemkot Denpasar.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar menyiapkan rekayasa lalulintas di sejumlah titik jalur ke luar masuk Pelabuhan Sanur. Rekayasa tersebut dilakukan untuk antisipasi krodit kendaraan karena hanya melalui satu jalur, terutama di Jalan Matahari Terbit yang menjadi pintu masuk dan keluar pelabuhan.
Akibatnya, simpang tiga di Jalan Matahari Terbit dan Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai sering krodit. Kondisi ini disadari Dishub Denpasar, sehingga mereka sudah memiliki beberapa alternatif guna mengatasi persoalan lalin di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Selasa (10/1/2023), mengatakan sebelum pembangunan Pelabuhan Sanur dilakukan, pihaknya sudah melakukan kajian terhadap dampak lalulintas di kawasan itu. Kajian terhadap dampak arus lalulintas memerlukan keterlibatan pihak-pihak terkait lainnya, seperti pemerintah provinsi, pemerintah pusat melalui PUPR ataupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Sriawan mengatakan, untuk mengatasi kekroditan arus lalin di Jalan Matahari Terbit, memang harus dilakukan beberapa solusi. Berdasar hasil kajian lalulintas dari Dishub Denpasar, yakni membuka jalur lain untuk arus keluar. Karena selama ini, arus keluar dan masuk masih menjadi satu. Bukan hanya itu, jalan tersebut bukan saja untuk pengunjung pelabuhan, namun juga untuk warga yang melakukan kegiatan keagamaan.
Belum lagi, warga yang berwisata ke Pantai Sanur juga banyak yang melalui jalur tersebut. Karena itu, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurai kekroditan arus lalin di kawasan tersebut.
Alternatif pertama, membuka alur keluar di depan pelabuhan menuju Jalan Bypass Ngurah Rai. Kemudian alternatif kedua, membuka jalan baru menuju arah utara di pinggir pantai keluar di Padanggalak. Alternatif ketiga, membuka akses keluar tembus ke Jalan Bypass Prof Ida Bagus Mantra.
Untuk merealisasikan alternatif-alternatif ini, perlu koordinasi lintas sektoral dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Pemkot Denpasar tidak bisa melakukan sendiri, karena ada kewenangan-kewenangan dari instansi terkait lainnya. @ mis
1
Komentar