Atlet Vovinam Bali Gung Manik Raih Emas Kedua
Sayu Bella Juga Raih Emas Lagi di Cabang Balap Sepeda
JAKARTA, NusaBali - Atlet vovinam Ni Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi Wetan (Gung Manik) kembali mempersembahkan medali emas bagi Indonesia.
Kali ini, atlet kelahiran Tabanan, 26 Januari 1995 itu mendapatkannya di nomor Yin Yang Sword Form Female SEA Games 2023 Kamboja yang berlangsung di Chory Changvar Internasional Convention and Exibhition Center Phnom Penh, Kamboja, Minggu (7/5).
Dengan capaian prestasi tersebut, Gung Manik mempertahankan medali emas di nomor Yin Yang Sword Form Female yang dia raih pada SEA Games 2011 Jakarta dan SEA Games 2022 Vietnam. Di SEA Games 2013 Myanmar, Gung Manik hanya mendapatkan medali perunggu. Sementara SEA Games 2015 Singapura, SEA Games 2017 Malaysia dan SEA Games 2019 Filipina, vovinam tidak dipertandingkan. Gung Manik pun bersyukur di SEA Games 2023 ini bisa memperoleh medali emas lagi di nomor Yin Yang Sword Form Female.
"Perasaan saya sedikit lebih lega, karena akhirnya bisa mempertahankan kembali emas SEA Games tahun lalu," ujar Gung Manik kepada NusaBali usai bertanding. Gung Manik menyatakan pesaingnya di SEA Games Kamboja tidak jauh beda dengan di SEA Games 2022 Vietnam. Istri dari I Gusti Ngurah Made Marta ini mendapatkan emas dengan skor 450, medali perak diperoleh Pov Sokha dari Kamboja dengan skor 440 dan medali perunggu direbut atlet Myanmar May Han Ni Aung Lwin dengan skor 437. Ketika tampil Gung Manik mengaku, tidak terlalu banyak ada kendala. Hanya kondisi cuaca di luar lokasi panas.
Kondisi itu berbeda terbalik dengan di dalam tempat pertandingan sehingga penyesuaian cukup sulit. Namun, Gung Manik tidak terlalu terpengaruh dan sukses mendulang medali emas keduanya di SEA Games 2023 Kamboja.
Sebelumnya, Sabtu (6/5) Gung Manik meraih medali emas di nomor Dragon Tiger Form Female. Anak dari pasangan I Gusti Agung Nyoman Suidana Wetan dan Gusti Ayu Kade Suningsih ini masih menyisakan dua nomor pertandingan lagi, Pair Sword Form dan Dual Knife Form. "Semoga, saya besok bisa tampil maksimal dan mendapat hasil bagus kembali. Mohon doanya," ucap Gung Manik.
Selain Gung Manik yang menambah medali emas di hari pertandingan kedua, Minggu kemarin atlet vovinam lainnya juga turut menyumbangkan medali perunggu. Menurut Manager Timnas Vovinam Indonesia Isnaldi Muhammad Dini, total cabang olahraga vovinam menambah satu emas dan tiga perunggu.
Tiga medali perunggu berasal dari nomor Pair Machette Form Male yang berisikan I Wayan Wisma Pratama Putra dan Efrie Surya Perdana. Lalu dari nomor Mix Basic Self Defence Technique Team yang berisikan I Kadek Mogi Bahana Lenge, I Made Khrisna Dwipayana, I Wayan Purbawa, Kade Ayu Mas Sasvita Dewi, Putu Wahana Maha Yoni, Ni Wayan Vina Puspita dan Ni Made Ayu Ratih Daneswari. Kemudian dari nomor Yin Yang Sword Form Team Female. Kategori tersebut terdiri dari Kade ayu Mas Sasvita Dewi, Ni Made Purnami, Putu Wahana Maha Yoni, Ni Wayan Vina Puspita, Ni Made Ayu Ratih Daneswari. "Nomor itu, diikuti enam negara dan tim Indonesia meraih perunggu," ucap Isnaldi yang juga Wakil Ketua Umum Federasi Vovinam Indonesia ini.
Sementara atlet balap sepeda MTB asal Bali, Sayu Bella Sukma Dewi juga kembali menyumbang medali emas bagi Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja yang berlangsung di Kulen Mountain, Siem Reap, Kamboja, Minggu kemarin. Kali ini, Sayu Bella memperoleh medali emas di Mixed Cross Country Relay (XCR) bersama Feri Yudoyono, Zaenal Fanani dan Dara Latifah.
Foto: Sayu Bella (2 kiri) bersama tiga atlet MTB lainnya membentangkan bendera Merah Putih. -IST
Pelatih Timnas MTB, Dwi Kurniawan memuji penampilan mereka. Lantaran mereka mampu menampilkan kemampuan terbaiknya lagi, meski sudah mendapatkan prestasi bagus di hari pertama pertandingan pada, Sabtu (6/5). Di mana Sayu Bella mendapatkan emas di MTB-Cross Country Olympic (XCO) putri.
Kemudian Feri Yudoyono mendapatkan emas MTB-XCO putra dan Zaenal Fanani memperoleh medali peraknya. Susunan pemain Indonesia sendiri di MTB-XCR adalah Feri Yudoyono, Zaenal Fanani, Dara Latifah dan Sayu Bella. "Susunan pemain seperti itu memang bagian dari strategi," ujar Dwi Kurniawan kepada NusaBali melalui pesan singkatnya usai pertandingan.
Menurut Dwi Kurniawan, mereka menempatkan Sayu Bella sebagai pemain di urutan terakhir karena dia memiliki kekuatan yang lebih dari lawan-lawan yang dihadapi.
"Dengan rute yang termasuk single trek, kami punya strategi namanya landing duluan. Biar pembalap perempuan yang dipasang di belakang lebih pede menyelesaikan lapnya," terang Dwi Kurniawan. Mereka meraih medali emas setelah mencatatkan waktu tercepat yakni 50 menit 11 detik. Indonesia mengalahkan tim Thailand yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 51 menit 44 detik. Sementara medali perunggu menjadi milik Filipina yang membukukan 52 menit 25 detik.
"Untuk perak diraih Tim Thailand yang strateginya sama. Mereka memasang pembalap pria, pria, perempuan dan perempuan. Juara tiga Tim Filipina. Mereka menerapkan strategi berbeda yakni pembalap pria dahulu. Lalu pembalap perempuan, pembalap pria dan perempuan," papar Dwi Kurniawan.
Keberhasilan Sayu Bella mendapatkan emas MTB-XCR membuat dia telah meraih dua emas di SEA Games 2023 Kamboja. Anak kedua dari dua bersaudara ini masih punya kans menambah medali di nomor MTB Cross Country Eliminator (XCE). "Sayu masih ada peluang mendapatkan medali di race ketiga besok untuk menambah perolehan medali bagi Indonesia. Sebagai pelatih, saya yakin Sayu Bella bisa masuk tiga besar," tegas Dwi Kurniawan.
Atas prestasi ini, KONI Kota Denpasar menjanjikan bonus tersendiri bagi atlet balap sepeda Sayu Bella Sukma Dewi yang sudah berhasil menyabet 2 medali emas pada ajang SEA Games XXXII/2023 pada nomor Cross Country Olympic (XCO) putri di Kulen Mountains, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (6/5), dan nomor Cross Country Relay (XCR) pada Minggu (7/5) pagi. KONI Denpasar berharap prestasi di ajang SEA Games bisa terus ditingkatkan hingga mampu menjadi yang terbaik di ajang Asian Games.
Menurut Ketum KONI Kota Denpasar, Ida Bagus Toni Astawa sangat bersyukur atletnya mampu mengharumkan nama baik Kota Denpasar, Bali, dan Indonesia pada umumnya di ajang resmi internasional. Bendera kontingen merah putih berkibar sebanyak 2 kali, tidak lepas dari peran maksimal salah satunya dari Atlet Pengkot ISSI Denpasar Sayu Bella.
"Kami dari KONI Denpasar dan Pemkot Kota Denpasar pasti akan memberikan apresiasi kepada atlet tersebut yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara, untuk nilai akan kami tunggu kebijakan dari Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara," terang Gus Toni.
Gus Toni yang juga mantan Ketua Harian Tenis Meja Bali ini mengatakan apa yang diraih Sayu Bella adalah prestasi yang sangat luar biasa. Harapannya prestasi yang dapat di ajang SEA Games agar bisa dipertahankan. Harapannya selanjutnya menurut pria yang juga mantan Pengurus KONI Bali itu agar bisa tembus sampai ke ajang Asian Games.
Kata dia, atlet kelahiran Denpasar, 16 Agustus 2003 yang saat ini menuju usia 20 tahun itu masih sangat muda, dan potensial sekali ke depannya di event selanjutnya.
"Kami pastikan bonus ada, tinggal nanti nominal sesuai kebijakan pimpinan daerah," tandas Gus Toni. Sementara itu Sekum Pengprov ISSI Bali, I Nengah Sudira menambahkan Sayu Bella berhasil menambah medali emas di nomor beregu XCR (Relay) setelah mengalahkan pebalap sepeda asal Thailand, dan medali perunggu disabet tim Filipina. "Sebenarnya Sayu Bella itu mengambil posisi start terakhir dan mampu mempertahankan posisi terdepan hingga finish, hingga kembali berhasil meraih medali emas," tutur Sudira.
Sudira yang juga pengurus Pengkot ISSI Denpasar, prestasi yang dicapai Sayu Bella tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras tim Indonesia. Jadi, medali emas tidak lepas dari strategi dan arahan dari pelatihnya yang tepat menerapkan strategi bertanding. Di satu sisi Ketum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengaku telah melaporkan jumlah atlet Bali yang bergabung di tim Kontingen Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Bali. Untuk atlet ada sekitar 50 orang dengan harapan nanti diperhatikan ketika mendapatkan medali di SEA Games Kamboja.
Sementara itu mengacu bonus pada SEA Games sebelumnya, KONI Bali juga memberikan bonus di luar bonus yang didapatkan dari Kemenpora. Rincian bonus untuk peraih medali emas yakni Rp 30 juta, medali perak 15 juta, dan medali perunggu Rp 7,5 juta. 7 k22, dek
Komentar