Petinju Menunggu Try Out ke Mongolia
Kepala pelatih tinju pelatnas SEA Games 2017 Made Adi Swandana menanti keberangkatan para petinju try out ke Mongolia, 20-26 Juni.
JAKARTA, NusaBali
Sambil menunggu kepastian itu, Adi Swandana mengevalusai kemampuan petinju. Apalagi mereka baru saja sparring pada Sabtu (10/6).
"Kami ada jatah try out ke Mongolia. Kami masih menunggu dua atau tiga hari lagi kepastian itu, karena setidaknya 17 Juni berangkat," ujar Adi Swandana, Senin (12/6).
Menurut Adi Swandana, bila tidak ada informasi dalam kurun waktu itu, berarti gagal ikuti try out. Rencananya 7 dari 10 petinju dikirim ke Mongolia. Namun petinju asal Bali Kornelis Kwangu Langu tidak dikirimkan karena sudah mengikuti Kejuaraan Asia di Uzbekistan awal Mei.
Sebagai gantinya, dikirim petinju kelas 49 kg lainnya Ferdinand Kase.
Jika berangkat, tiga petinju yang tidak mengikuti kejuaraan di Mongolia tetap menjalani latihan di Sukabumi. Sementara bila tidak jadi terbang, semua petinju tetap berlatih di Sukabumi. Sebagai pelatih Adi Swandana akan mencarikan sparring partner bagi petinju pelatnas agar mereka dapat mengasah kemampuannya.
Petinju pelatnas menjalani sparring partner Sabtu (10/6) di sasana tinju WSBC, Karawaci, Tangerang. Meski lokasi jauh, Adi Swandana membawa 10 petinju pelatnas. Sayang mereka tidak seluruhnya mendapat kesempatan ujicoba, karena dua petinju tidak mendapat lawan latih tanding.
"Petinju di kelas 81 kg dan 91 kg tidak jadi sparring, lantaran susah mencari lawan latih tanding bagi mereka," kata Adi Swandana.
Selama sparring, lanjut mantan petinju Bali ini, penampilan petinju pelatnas kurang memuaskan. Mereka tidak bisa menunjukan kelebihan selama berlatih di pelatnas, terutama dalam teknik.
Menurut Adi Swandana, itu terjadi karena beberapa faktor. Antara lain jenuh dan kelelahan. Maklum, perjalanan dari Sukabumi ke Tangerang menghabiskan waktu tujuh jam. Mereka berangkat pukul 10.00 WIB, tiba jam 17.00 WIB. Sampai di lokasi, mereka langsung sparring hingga pukul 20.00 WIB.
Selanjutnya mereka balik kembali ke Sukabumi. Hasil dari sparring, Adi Swandana evaluasi bersama pelatih tinju lainnya. Tidak ketinggalan memperlihatkan kekurangan petinju.
"Video rekaman sparring hari ini kami perlihatkan kepada petinju. Lalu kami bahas kekurangan mereka untuk diperbaiki," ucap Adi Swandana.
Adi Swandana sendiri memilih WSBC sebagai lokasi sparring, lantaran sangat terbuka. Mereka juga mudah di ajak komunikasi. Plus menyediakan tempat serta mau memanggil petinju daerah lain seperti Bekasi untuk dijadikan sparring petinju pelatnas. k22
1
Komentar