Pemuda Banjar Ole Gantung Diri
Tubuh Dilakban, Ada Tulisan ‘Hell’ di Tangan Kiri
Diduga karena masalah asmara, seorang pemuda berusia 23 tahun mengakhiri hidup di sebuah lading.
TABANAN, NusaBali
Aksi ulah pati dilakukan pemuda I Kadek Dedi Kartika di Banjar Dinas Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga pada Rabu (10/5). Pemuda 23 tahun ini nekat gantung diri hingga tewas di ladang milik warga banjar setempat.
Diduga aksi nekat itu dilakukan karena masalah asmara. Dugaan itu diperkuat sebelum tewas dia sempat menulis surat dan di tangan kirinya menuliskan kata ‘Hell’ (neraka). Ada dua surat yang ditinggalkan. Pertama surat tersebut ditulis, "Semoga sing gagal. Beberapa menit ge dek ngidang bertahan nepuk ye de sinigami pas mati'e?. Tolih gen pose gantung diri paling keren ne kel edengan dek e". (Semoga tidak gagal, lagi beberapa menit saja bisa bertahan. Lihat saja gaya gantung diri paling keren akan aku perlihatkan).
Kemudian surat kedua dia tulis, "Dek agak demen dengan kehidupan selama 23 tahun ne walapun liu ne demen dek e dan sedikit ne demen dek e. Sing mase waktu bo paek dan beberapa menit gen setelah dek nulis ne, sakit duure puk ling ibi antara megadang atau man meujanan gas ne. Nah mse benjep gen sing mas ape. Pertanyaan ne jani berhasil ye dek Bundir?".
(Kadek agak suka dengan kehidupan 23 tahun ini. Walaupun banyak yang Kadek suka dan sedikit yang Dek juga tidak suka. Tidak terasa waktu tinggal sedikit saja. Sakit sekali kepalanya apa karena begadang atau karena kehujanan. Ya nanti juga gak terasa. Pertanyaan sekarang berhasil kah Dek bundir?).
Sebelum mengakhiri hidup tersebut Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita, korban sempat keluar rumah pamitan dengan ibunya dengan alasan hendak pergi ke rumah teman. Nyatanya ketika sang ibu Ni Ketut Sumendri akan ke ladang dan memberikan pakan ayam, betapa terkejutnya sudah melihat anaknya gantung diri di pohon kamboja.
Kondisi korban gantung diri ini pun tak biasa, sebab mulutnya ditutup menggunakan lakban warna krem, leher bawah dagu dililit menggunakan lakban kertas warna krem. Pada tubuh bagian dada dililit keliling menggunakan lakban kertas warna krem. Lalu pada perut dililit lakban kertas warna krem. Pergelangan kaki kanan dan kiri dililit menggunakan plaster kertas. Dan dua tangan korban masuk ke dalam saku celana korban. Serta kedua pergelangan tangan korban juga dililit dengan lakban kertas warna krem.
"Yang pertama melihat korban gantung diri adalah ibunya kemudian ibunya terkejut langsung mencari warga," kata Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Nyoman Subagia.
Sementara itu Kapolsek Marga AKP I Wayan Suta Arcana mengatakan korban nekat gantung diri diduga dipresi. Ini diperkuat isi buku diary dan rekaman di HP korban. "Diduga depresi karena asmara," ungkap Kapolsek Suta Arcana. 7des
Komentar