Kebun Benih Luwus Kembangkan Benih Anggrek
Kebun Benih Luwus
Anggrek
Festival Anggrek Internasional
Desa Luwus
Duta Orchid Garden
Pameran Anggrek Internasional
DENPASAR, NusaBali - UPTD Balai Perbenihan Pengawasan Sertifikasi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali yang terletak di Desa Luwus, Tabanan, saat ini sedang mengembangkan pembibitan anggrek, khususnya anggrek lokal Bali.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada mengajak para peserta Festival Anggrek Internasional yang tengah berlangsung di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, menuju balai perbenihan di Desa Luwus ini untuk melihat langsung proses pembibitan, Rabu (10/5).
Peserta yang berasal dari DPD dan DPC Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) dari sejumlah daerah diajak mengunjungi sejumlah objek yang berkaitan dengan pelestarian dan pengembangan tanaman anggrek. Rombongan mengawali kunjungan ke Kebun Benih Hortikultura Luwus, Tabanan. Kadistan Pangan Wayan Sunada secara khusus menjelaskan tentang pengembangan anggrek yang mulai diintensifkan di balai ini.
“Benih tanaman anggrek juga kita kembangkan di sini. Saat ini jumlahnya memang belum banyak, tapi ke depannya akan terus kita tambah. Untuk hasil yang lebih baik, kita juga kembangkan melalui kultur jaringan,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia sangat berharap masukan dari para penghobi yang telah berpengalaman dalam pengembangan tanaman anggrek. Sunada menambahkan, pengembangan di balai benih difokuskan pada anggrek lokal Bali. “Kita akan kembangkan spesies anggrek Bali ke hybrid sehingga kualitasnya akan lebih baik,” imbuhnya.
Melalui berbagai upaya yang terus dilakukan, ia optimis pada pelaksanaan festival anggrek internasional tahun depan, sentra pembibitan di balai benih akan jauh lebih berkembang. “Sehingga kalau tahun depan bapak dan ibu berkunjung lagi ke sini, suasananya sudah makin segar. Festival Anggrek rencananya akan kita selenggarakan setiap tahun,” sebutnya.
Selain pengembangan anggrek, balai benih ini juga melakukan pembibitan beragam tanaman holtikultura, khususnya buah-buahan. Di atas lahan seluas 5 hektare itu, balai benih mengembangkan bibit tanaman jeruk, durian, manggis, alpukat, jamur, bunga gumitir hingga bibit cabai. Menurutnya, tanaman yang dikembangkan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan upacara di Bali.
“Kami juga mengembangkan bibit cabai, karena tanaman ini memegang peranan penting dan kerap kali menjadi pemicu inflasi,” tuturnya.
Setelah berkeliling di balai benih, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kebun Raya Eka Karya Bali (Bedugul). Di sini, peserta agro tour secara khusus mengunjungi taman anggrek. Di atas areal seluas 0,5 hektare itu, Kebun Raya Bedugul mengoleksi 287 jenis tanaman anggrek.
Para peserta nampak antusias melihat-lihat koleksi anggrek Kebun Raya Bedugul yang sebagian merupakan spesies langka. Kunjungan peserta agro tour berakhir di Duta Orchid Garden Denpasar dan selanjutnya rombongan kembali ke lokasi festival di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. 7cr78
1
Komentar