PSAJ Indikator Kelulusan Siswa SD
Selain memperhitungkan PSAJ, kelulusan siswa SD juga mempertimbangkan karakter keseharian siswa di sekolah.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 11.439 orang siswa SD di Kabupaten Buleleng sejak awal pekan lalu mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ). Tes ini merupakan salah satu indikator penentu kelulusan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Jumat (13/5), mengatakan pelaksanaan PSAJ disesuaikan oleh sekolah masing-masing. Namun seluruh satuan pendidikan harus sudah tuntas melaksanakan PSAJ sebelum waktu pengumuman kelulusan 8 Juni 2023 mendatang.
Meski menjadi ketentuan kelulusan peserta didik, PSAJ bukan satu-satunya indikator. Tetapi akan mempertimbangkan juga karakter keseharian siswa di sekolah. "Secara akademik 75 persen, sedangkan dari 25 persennya dinilai dari praktek baik pengamalan pembelajaran Pancasila," terang Astika.
Khusus nilai akademik, selain nilai PSAJ juga akan dikolaborasikan dengan nilai semester peserta didik sejak duduk di bangku kelas 4, 5 dan kelas 6. Semua nilai tiap semester akan diakumulasi dan digabungkan dengan nilai PSAJ dan nilai praktik baik. "Yang menentukan kelulusan sepenuhnya kewenangan sekolah. Tetapi kemungkinan tidak lulus itu ada," imbuh Astika.
Dia pun memastikan isu kelulusan tahun-tahun sebelumnya pada siswa SD yang belum bisa membaca tidak akan terjadi. Sebab saat ini anak kelas IV dan kelas V wajib mengikuti asessment nasional secara online. Sistem evaluasi pendidikan ini pun mengharuskan siswa memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung).
Sementara itu untuk persiapan kelulusan jenjang SD, Disdikpora Buleleng pun sudah menyiapkan blanko ijazah. Jumlah yang disiapkan lebih 10 persen dari jumlah siswa yang mengikuti PSAJ. Kelebihan penyiapan blanko ijazah itu untuk mengantisipasi kerusakan blanko dan kesalahan penulisan. 7k23
1
Komentar