Cegah Gering Gerubug, Pentas Saat Rahinan
Janger Maborbor Memukau di Alun-alun Bangli
Janger Maborbor
Alun-alun Bangli
HUT Bangli
HUT Bangli ke 819
Desa Adat Metram
Desa Yangapi
Janger Sanghyang
BANGLI, NusaBali - Panitia peringatan HUT ke-819 Kabupaten Bangli menampilkan Janger Maborbor di Alun-alun Bangli, Jumat (12/5). Tarian ini dibawakan krama Banjar Bukti, Desa Adat Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Camat Tembuku I Putu Sumardiana mengatakan Janger Maborbor merupakan salah satu tari yang ditampilkan saat pujawali pada pura pura di Desa Adat Metra. Pada HUT Bangli ini Janger Maborbor ditampilkan di Alun-alun Bangli. "Pada HUT sebelumnya sudah sempat ditampilkan," jelasnya.
Kata Sumardiana, keberadaan Janger Maborbor ini bermula dari zaman dahulu Bali dilanda gering gerubug wabah penyakit mematikan secara massal. Wabah ini tidak henti - henti. Tanaman pertanian pun terkena penyakit/merana, hingga banyak warga meninggal. Hal tersebut melanda sampai di Desa Adat Metra tepat di Banjar Adat Bukti.
Menyikapi kondisi tersebut, prajuru Banjar Bukti memohon kerahayuan untuk menangkal gering gerubug tersebut. Pada Purnamaning Sasih Kawulu tahun 1925 upacara ritual dilaksanakan di Pura Dukuh, tempat stana Ida Ratu Dukuh Sakti. Saat upacara berlangsung banyak masyarakat yang kesurupan dan mandi di atas api (tungku pasepan) yang sedang menyala. Namun meski mandi di atas api, warga tidak ada luka bakar sedikit pun.
Ketika itu, ada pawisik (suara gaib), untuk menangkal gering gerubug agar pralingga atau pratima Ida Ratu Dukuh Sakti berupa Barong Macan. Bahan pratima dipilih oleh krama kesurupan dan diiring Ngelawang Nyatur Desa setiap rahinan (hari suci), antara lain, piodalan, Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon.
Selanjutnya, krama atau warga yang kesurupan tersebut, menghimpun diri membuat group Janger Sanghyang. Setiap latihan dan pentas agar dibuatkan api unggun sebagai sarana mandi suci bagi krama yang kesurupan.
Maka, anggota teruna-teruni banjar bahu membahu ikut bergabung manjadi Sekaa Janger Sanghyang. "Lama kelamaan group kesenian ini diberi nama Janger Sanghyang Manik Geni," kata Putu Sumardiana.
Lanjutnya, Janger tersebut wajib dipentaskan setiap Puja Wali di Pura Dukuh. Setiap orang sakit pada masa itu dimohonkan tamba, selanjutnya diperciki tirta. Sekitar lingkungan Pura Dukuh diyakini ada penghuni wong samar. Karena pewisik dari orang kesurupan menyebut-nyebut dirinya Ida Bagus, Ida Ayu ada pula disebut Geria langsung dibuatkan palinggih.
Setiap akan ngelawang dan Janger pentas, terlebih dulu agar dimohonkan restu di pura tersebut. Dengan mentaati semua pawisik, maka krama Banjar Bukti bisa selamat dari mala petaka gering gerubug yang melanda.
Bendesa Adat Metra I Nyoman Rendah Setiawan mengatakan Janger Maborbor kini dipentaskan setiap pujawali pada pura di Metra. Tari Janger ini merupakan salah satu tari sakral. Pada HUT Bangli kali ini tari ini ditampilkan. "Boleh ditampilkan meski tidak dilaksanakan pujawali, namun seluruh rangkaian/sarana upacara tetap dilakukan seperti ditampilkan saat pujawali, antara lain Banten Piuning," ungkpanya.
Sebelum tampil di Alun-alun Bangli, para penari janger ini bersembahyang di Pura Kantor Bupati Bangli. Masyarakat begitu antusias menyaksikan janger ini.7esa
Komentar