PBB Bali Tepis Predikat Parpol Tua, 60 Persen Bacaleg Diisi Milenial
DENPASAR, NusaBali.com - Partai Bulan Bintang (PBB) Bali menegaskan diri sebagai partai anak muda. Terbukti dalam pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Bali, Sabtu (13/5/2023), nama-nama yang disetor didominasi kaum milenial.
Pada Sabtu (13/5/2023) pukul 13.13 Wita, DPW PBB Bali melakukan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Bali ke Kantor KPU Provinsi Bali. Rombongan PBB Bali ini dipimpin Ketua DPW PBB Bali Shalahuddin Jamil yang pada hari pendaftaran bacaleg Sabtu ini tepat berusia 30 tahun.
Shalah tak menampik jika ada anggapan partai yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra pada tahun 1998 dan dikategorikan sebagai penerus Partai Masyumi dinilai old school.
"Kami coba ubah itu. Khusus di Bali diisi lebih banyak kalangan milenial untuk berkontribusi lebih banyak," ungkap ketua parpol yang akrab disapa Bro Shalah ini.
PBB Bali memasang penuh bacaleg DPRD Bali di 9 dapil sehingga ada 55 nama yang diajukan menjadi bakal calon. Dari keseluruhan nama itu, Shalah menyebut hampir 60 persennya berasal dari kalangan milenial. Komposisi ini diklaim sebagai yang tertinggi di Indonesia.
"Jangan sampai 5 atau 10 tahun ke depan tidak ada figur anak muda di partai politik. Di Bali, kami ingin mewadahi kreativitas anak muda di berbagai bidang termasuk hobi mereka di bidang olahraga dan lainnya yang tidak masuk radar partai politik lain," imbuh Shalah.
Dengan gerbong anak muda ini, PBB Bali menyasar minimal satu kursi di setiap daerah pemilihan (dapil). Shalah yang juga Ketua DPW partai politik (parpol) termuda di tanah air menyebut target ini tidak muluk-muluk melihat peta penguasaan dan pengaruh parpol saat ini di Pulau Dewata.
Pria yang menjabat Ketua DPW PBB Bali pada usia 27 tahun membeberkan ada empat dapil yang menjadi prioritas. Keempat dapil itu terdiri dari Denpasar, Badung, Karangasem, dan Jembrana.
Keempat wilayah ini dinilai heterogen apabila dikaitkan dengan basis PBB sebagai salah satu parpol Islam. Meskipun demikian, DPW PBB Bali mengambil jalur yang lebih moderat terlebih lagi dilihat dari citra yang dibawa Shalah sebagai politisi muda.
Bersanding dengan 'politisi-politisi tua', Shalah mengungkapkan ingin menjadi pelengkap pemikiran golongan tua dan bukan untuk dibenturkan. Sebab bagaimanapun dikatakan Shalah, tatanan politik saat ini diwariskan oleh golongan tua.
"Kami tidak bersaing dengan yang tua tetapi malah belajar dari yang senior. Kami yang lebih muda ini mencoba melengkapi apa yang mungkin kurang dari orang tua kami," tandas Shalah yang juga bacaleg DPRD Bali dapil Denpasar. *rat
Komentar