Pengambilan Rastra Gunakan ATM
Dua desa di Kecamatan Kediri, Tabanan yakni Desa Pandak Gede dan Desa Kediri jadi pilot project Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
TABANAN, NusaBali
Di dua desa ini, pengambilan beras sejahtera (rastra) tak lagi secara manual melainkan menggunakan kartu gesek BPNT. Penggunaan kartu gesek serupa ATM ini akan diujicobakan pada bulan Juni dan Juli tahun ini.
Kepala Bidang Bantuan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabanan, Ni Wayan Murjani mengungkapkan, kartu gesek BPNT telah dibagikan kepada penerima rastra di Desa Pandak Gede dan Desa Kediri. Diterangkan, pada kartu tersebut sudah berisi saldo sebesar Rp 110 ribu. “Nantinya penerima rastra transaksi ke bank,” ungkap Murjani di Tabanan, Selasa (13/6).
Menurut Murjani, pembagian rastra dengan kartu gesek BPNT lebih efektif. Sebab para penerima kartu gesek ini bisa mengambil uang sesuai keperluan. “Selain untuk beli beras, sisa uang dari saldo Rp 110 ribu itu masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lainnya,” ungkap Murjani. Ia pun tak menampik, saat uji coba masih menemui sejumlah masalah. Seperti penerima kartu telah meninggal dan kartu ini tidak bisa langsung dilimpahkan kepada ahli waris. Prosedurnya harus lapor ke desa yang diteruskan ke Dinas Sosial dan Dinas Sosial meneruskan ke pusat dengan melampirkan fotokopi KTP dan kartu keluarga.
Murjani menerangkan, kartu ini serupa ATM, punya dwi fungsi. Jika pemegang kartu gesek BPNT masuk PKH (Program Keluarga Harapan) bisa digunakan untuk ambil uang PKH. Ditambahkan, selain Desa Kediri dan Desa Pandak Gede, desa lainnya di Kabupaten Tabanan masih menerima rastra secara manual. Penerima rastra di Tabanan sebanyak 17.308 kepala keluarga. “Kami sudah sosialisasikan kartu BPNT ke Desa Kediri dan Desa Pandak Gede. Kami akan dampingi saat pengambilan dan transaksi di bank,” tandas Murjani. *d
Di dua desa ini, pengambilan beras sejahtera (rastra) tak lagi secara manual melainkan menggunakan kartu gesek BPNT. Penggunaan kartu gesek serupa ATM ini akan diujicobakan pada bulan Juni dan Juli tahun ini.
Kepala Bidang Bantuan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabanan, Ni Wayan Murjani mengungkapkan, kartu gesek BPNT telah dibagikan kepada penerima rastra di Desa Pandak Gede dan Desa Kediri. Diterangkan, pada kartu tersebut sudah berisi saldo sebesar Rp 110 ribu. “Nantinya penerima rastra transaksi ke bank,” ungkap Murjani di Tabanan, Selasa (13/6).
Menurut Murjani, pembagian rastra dengan kartu gesek BPNT lebih efektif. Sebab para penerima kartu gesek ini bisa mengambil uang sesuai keperluan. “Selain untuk beli beras, sisa uang dari saldo Rp 110 ribu itu masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lainnya,” ungkap Murjani. Ia pun tak menampik, saat uji coba masih menemui sejumlah masalah. Seperti penerima kartu telah meninggal dan kartu ini tidak bisa langsung dilimpahkan kepada ahli waris. Prosedurnya harus lapor ke desa yang diteruskan ke Dinas Sosial dan Dinas Sosial meneruskan ke pusat dengan melampirkan fotokopi KTP dan kartu keluarga.
Murjani menerangkan, kartu ini serupa ATM, punya dwi fungsi. Jika pemegang kartu gesek BPNT masuk PKH (Program Keluarga Harapan) bisa digunakan untuk ambil uang PKH. Ditambahkan, selain Desa Kediri dan Desa Pandak Gede, desa lainnya di Kabupaten Tabanan masih menerima rastra secara manual. Penerima rastra di Tabanan sebanyak 17.308 kepala keluarga. “Kami sudah sosialisasikan kartu BPNT ke Desa Kediri dan Desa Pandak Gede. Kami akan dampingi saat pengambilan dan transaksi di bank,” tandas Murjani. *d
1
Komentar