Putu Winda Eristyana Duta Promosi Pertanian
Raih ‘Young Ambassador Agriculture 2023’ Tingkat Nasional
Young Ambassador Agriculture
Putu Winda Eristyana
Duta
Pertanian
Duta Promosi Pertanian
Youth Entrepreneurship and Employment Support Service
Kementerian Pertanian RI
International Fund for Agriculture Development
SINGARAJA, NusaBali - Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Putu Winda Eristyana, 19, gadis asal Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Mahasiswa semester II Universitas Udayana asal Desa Pancasari, baru-baru ini dinobatkan sebagai Young Ambassador Agriculture 2023 Tingkat Nasional.
Ajang bergengsi yang dikemas dalam program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) ini diselenggarakan Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD). Winda berproses sejak bulan Januari lalu untuk mengikuti seleksi iyang melibatkan 1.054 orang peserta seluruh Indonesia berusia 18-35 tahun.
Setelah dilakukan seleksi berkas melalui online, gadis kelahiran 16 Desember 2003 ini berhasil lolos babak 90 besar seluruh Indonesia. Lalu seleksi diciutkan lagi menjadi 70 besar yang kemudian mengikuti bootcamp dengan berbagai materi pelatihan. Hingga akhirnya Winda menembus babak grand final yang meloloskan 50 peserta pada 2-5 Mei lalu di Bogor.
“Yang masuk grand final memang memiliki keterampilan berbeda-beda, ada yang jago public speaking, ada yang juga ahli manajemen waktu. Kebetulan Winda di kelompok public speaking. Tujuan ajang ini adalah menumbuhkan wirausaha muda bidang pertanian,” terang dia.
Setelah dinobatkan menjadi brand ambassador agriculture Winda memiliki tugas menjadi Duta Pertanian. Duta-duta muda bentukan Kementerian Pertanian ini akan dilibatkan di acara-acara internasional mempromosikan pertanian Indonesia. Tentu hal tersebut bukan halangan baginya, sebab sejak dilahirkan Winda sudah berdampingan segala urusan pertanian.
Anak sulung dari empat bersaudara ini, dua tahun belakangan memang getol mendalami ilmu pertanian. Terutama yang bergerak dalam pengembangan teknologi pertanian. Kebetulan Winda merupakan salah satu anak petani di Pancasari. Ayahnya Gede Adi Mustika salah satu pemilih agrowisata stroberi rumah kaca.
Alumnus SMAN 4 Singaraja ini pun mengaku akhirnya mengamini paksaan orangtuanya untuk mendalami dunia pertanian saat mengikuti ajang pemilihan duta petani milenial 2020. Namun begitu berhasil mengantarkannya meraih berbagai kejuaraan sebagai petani muda milenial, Winda mulai ketagihan.
Dia mengaku termotivasi karena melalui ajang-ajang bergengsi itu bisa bertemu dengan orang-orang penting, jalan-jalan gratis dan juga banyak pengalaman baru yang didapatkan.
Hal penting yang menjadi PR nya saat ini, yakni mengubah mindset masyarakat bahwa pertanian hanya sebagai pekerjaan pelarian, pekerjaan kotor dan tidak keren. Melainkan jika dikelola dengan benar, pertanian merupakan sektor dan mata pencaharian sangat menjanjikan.
“Dari yang ikut ajang kemarin hampir 10 persennya adalah miliarder dan mereka semua bekerja di sektor pertanian. Dari pengalaman yang saya dapatkan saya punya slogan sendiri ‘petani milenial no kotor no baper jadi miliarder’,” ungkap dia.
Ke depannya gadis yang bercita-cita menjadi dosen ini berencana akan menegembangkan camp pelatihan pertanian di wisata agro ayahnya. Camp ini pun disiapkan untuk anak-anak dan generasi muda untuk belajar lebih dini soal pertanian. Harapannya dapat menumbuhkan minat bertani pada anak-anak usia dini dan generasi milenial. 7k23
Komentar