DLHK Angkut 11 Ton Sampah di Pantai Sawangan
Tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengangkut 11 ton sampah di Pantai Sawangan, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (13/6).
MANGUPURA, NusaBali
“Untuk mengatasi masalah sampah di Pantai Sawangan, hari ini (Selasa kemarin) tim kami mulai mengangkutnya. Sebanyak 11 ton sampah yang telah diangkut dan akan terus dilakukan pembersihan,” ujar Kepala DLHK Badung I Putu Eka Merthawan, Selasa kemarin.
Merthawan mengaku untuk mengatasi masalah sampah yang terjadi di Pantai Sawangan pihaknya mengalami kesulitan. “Medannya sangat sulit untuk dilalui oleh alat berat. Selain itu sampah yang diangkut sangat berat. Sebagian besar sampahnya adalah sampah rumput laut,” tuturnya.
Lantaran medan untuk masuk ke pantai sangat sulit, Merthawan mengaku akan melakukan pendekatan ke manajemen sejumlah hotel yang ada di sana. “Saya berencana melakukan pendekatan untuk mencari solusi bersama guna mengatasi masalah sampah di kawasan tersebut,” kata Merthawan.
Sebelumnya diberitakan, tanggul pemecah ombak yang membentuk lagoon di belakang salah satu hotel di Sawangan, Jalan Nusa Dua Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kondisinya memprihatinkan. Lagoon yang berada tepat di belakang hotel yang baru dibangun itu dipenuhi oleh berbagai jenis sampah. Tak hanya sampah, lagoon itu juga dialiri oleh cairan berwarna hitam pekat yang diduga limbah.
“Kini merupakan musim sampah di sejumlah pantai di sana. Sampah itu terjadi karena sekarang merupakan siklon angin timur. Untuk masalah itu kami telah siap untuk menanganinya, karena memang ini merupakan masalah tahunan,” tutur Merthawan.
Namun dirinya meradang bila di Pantai Sawangan itu benar dialiri limbah. Menurutnya sejumlah hotel yang ada di Sawangan rata-rata hotel bintang tiga, dan telah mengantongi izin. Meski mereka telah mengantongi izin namun jika tak memiliki izin khusus pengelolaan limbah dirinya tak segan untuk menerapkan aturan yang berlaku. *cr64
Merthawan mengaku untuk mengatasi masalah sampah yang terjadi di Pantai Sawangan pihaknya mengalami kesulitan. “Medannya sangat sulit untuk dilalui oleh alat berat. Selain itu sampah yang diangkut sangat berat. Sebagian besar sampahnya adalah sampah rumput laut,” tuturnya.
Lantaran medan untuk masuk ke pantai sangat sulit, Merthawan mengaku akan melakukan pendekatan ke manajemen sejumlah hotel yang ada di sana. “Saya berencana melakukan pendekatan untuk mencari solusi bersama guna mengatasi masalah sampah di kawasan tersebut,” kata Merthawan.
Sebelumnya diberitakan, tanggul pemecah ombak yang membentuk lagoon di belakang salah satu hotel di Sawangan, Jalan Nusa Dua Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kondisinya memprihatinkan. Lagoon yang berada tepat di belakang hotel yang baru dibangun itu dipenuhi oleh berbagai jenis sampah. Tak hanya sampah, lagoon itu juga dialiri oleh cairan berwarna hitam pekat yang diduga limbah.
“Kini merupakan musim sampah di sejumlah pantai di sana. Sampah itu terjadi karena sekarang merupakan siklon angin timur. Untuk masalah itu kami telah siap untuk menanganinya, karena memang ini merupakan masalah tahunan,” tutur Merthawan.
Namun dirinya meradang bila di Pantai Sawangan itu benar dialiri limbah. Menurutnya sejumlah hotel yang ada di Sawangan rata-rata hotel bintang tiga, dan telah mengantongi izin. Meski mereka telah mengantongi izin namun jika tak memiliki izin khusus pengelolaan limbah dirinya tak segan untuk menerapkan aturan yang berlaku. *cr64
1
Komentar