Umat Hindu Tangsel Bangun Bale Sthiti Puja
JAKARTA, NusaBali - Menyambut Pujawali Pura Parahyangan Jagat Guru di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten ke XV pada 4 Juni 2023 nanti, umat Hindu di Banjar Tangsel membangun Bale Sthiti Puja.
Menurut Ketua Yayasan Swadarma Krama Serpong yang juga merupakan Ketua Panitia Pembangunan Bale Sthiti Puja, Nyoman Wipara, pembangunan dilakukan karena saat ini pura belum memiliki Bale Sthiti Puja.
Padahal, pura sudah berdiri sejak 2012 lalu. Kemudian diresmikan oleh Walikota Tangsel saat itu, Airin Rachmi Diany pada 21 Oktober 2014. Oleh karena itu, umat Hindu di Banjar Tangsel berinisiatif membangun bale tersebut.
"Tujuan pembangunannya agar umat tidak kepanasan atau kehujanan, sehingga menambah kekhusukan dalam melaksanakan persembahyangan," ujar Nyoman Wipara, Minggu (14/5).
Guna menjelaskan pembangunan bale, maka digelar Dharma Tula mengenai pembangunan Bale Sthiti Puja oleh Ida Nabe Putra Sidemen yang merupakan manggala Pura Parahyangan Jagat Guru pada Minggu (14/5).
Hadir Ketua Banjar Tangsel I Nyoman Aryawa Arkadiputra, Ketua Tempek Pamulang Santi AA Sastrawan, Ketua Dewan Pembina Yayasan merangkap sebagai Ketua PHDI Tangsel Ida Ananta, Penasehat WHDI Provinsi Banten Drh. Ni Made Ria Isriyanthi, Ph.D serta seluruh umat Hindu Banjar Tangsel.
Nyoman Wipara mengatakan, pembangunan bale dimulai setelah Pujawali. Pembangunan ditargetkan selesai Oktober 2023. Struktur pembangunan Bale Sthiti Puja berukuran 9x14,5 meter itu, dikerjakan oleh tukang di sekitar Tangsel. Sementara bagian ukiran didatangkan langsung dari Bali. Begitu pula dengan tukangnya.
"Bahan atau material seperti batu candi dan kayu ukir didatangkan dari Bali," jelas Wipara.
Pembangunan menghabiskan dana sekitar Rp600 juta. Donasi diperoleh dari kalangan internal maupun eksternal dengan mengajukan proposal.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang memberikan perhatian dan mendukung kegiatan pembangunan ini, sehingga kelak kami memiliki Bale Sthiti Puja," papar Nyoman Wipara.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PHDI Tangsel Ida Ananta mengajak umat Hindu Banjar Tangsel agar menjaga kedamaian.
"Santi itu, artinya damai. Saya meminta kepada semua umat Hindu Tangsel agar mengedepankan kedamaian. Dengan begitu, umat Hindu di sini semakin kompak, saling asah, asih dan asuh di perantauan," kata Ida Ananta. k22
1
Komentar