Istri Wabup Jembrana Tarung ke DPRD Bali
Calon Incumbent Golkar Jembrana Berkurang 2 Orang
Inda Swari Dewi
I Gede Ngurah Patriana Krisna
Ipat
Incumbent
Bakal Calon Legislatif
Golkar Jembrana
DPRD Bali
Istri Wabup Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), Inda Swari Dewi, dipasang sebagai bacaleg dari Golkar ke DPRD Bali bersama salah satu kader atas nama Wiji Astuti.
NEGARA, NusaBali
Golkar Jembrana telah mendaftarkan 35 bacaleg untuk Pileg 2024 ke KPU Jembrana, Minggu (14/5) sore. Dari 6 incumbent di DPRD Jembrana, ada 2 orang, I Wayan Suardika dan I Ketut Gama dari Dapil Kecamatan Mendoyo, tidak lagi didaftarkan sebagai bacaleg.
Dari informasi yang dihimpun, I Wayan Suardika tidak kembali tarung ke DPRD Jembrana karena sudah didaftarkan bacaleg ke DPRD Provinsi Bali Dapil Jembrana. Suardika ditugaskan partainya maju ke DPRD Provinsi karena dinilai telah layak naik level setelah berhasil naik sebagai DPRD Jembrana selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024). Termasuk saat ini, Suardika pegang jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Jembrana.
Sementara I Ketut Gama, dinyatakan tidak kembali tarung karena pertimbangan kondisi kesehatan. Namun sebagai gantinya, Golkar memasang anaknya I Ketut Gama, I Komang Trisna Wirayuda, sebagai salah satu bacaleg di Dapil Kecamatan Mendoyo. "Pak Gama tidak kembali maju karena sakit. Tetapi anaknya yang maju,” ujar salah satu sumber di Golkar Jembrana.
Untuk tarung di level provinsi, Golkar Jembrana memasang 4 bacaleg atau 100 persen sesuai jumlah alokasi kursi DPRD Bali Dapil Jembrana. Keempat calon dari Golkar adalah I Wayan Suardika, I Made Suardana (Ketua DPD II Golkar Jembrana) yang merupakan sang petahana di DPRD Bali Dapil Jembrana, istri Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yakni Inda Swari Dewi. Istri Wabup Ipat, dipasang sebagai bacaleg perempuan dari Golkar ke DPRD Bali bersama salah satu kader atas nama Wiji Astuti.
Ketua DPD II Golkar Jembrana I Made Suardana, Minggu kemarin, mengatakan seluruh bacaleg yang didaftarkan Golkar di kabupaten maupun provinsi, ditentukan melalui proses serta mempertimbangkan kemampuan dan jabatan yang disandang sesuai dapil masing-masing.
“Di kabupaten, teman-teman yang punya posisi dan fraksi, itu sudah pasti maju dalam proses di pileg ini. Terkait provinsi (bacaleg DPRD Bali) juga sama. Prosesnya dari awal kecamatan mengusulkan 200 persen. Dari 200 persen diusulkan menjadi 100 persen, diperkuat oleh tim 7 untuk menyeleksi calon-calon,” ujarnya.
Menurut Suardana, para bacaleg yang dipasang maju ke DPRD Bali dari partainya, adalah kader-kader potensial.
Disinggung mengenai target raihan kursi di DPRD Bali, Suardana menegaskan targetnya bertahan 1 kursi. Namun dia berharap semua bacaleg maksimal merebut kursi untuk kemenangan Golkar Jembrana.
Sementara Ipat saat dikonfirmasi mengenai istinya yang maju sebagai bacaleg di DPRD Bali, mengatakan itu adalah perintah dari partai. Dirinya mengaku mendukung istrinya. “Suami istri harus mendukung. Ini lebih penugasan dari partai. Dan proses di partai sudah berjalan seperti yang disebutkan Pak Ketua. Alami saja kita,” ucap Ipat yang juga sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Jembrana. 7 ode
Komentar