Hanura Gianyar Belum Pastikan Koalisi
Terkait KGB, Dewa Alit tak terlalu serius menanggapi, karena KGB yang rencananya dideklarasikan Jumat (16/6) nanti belum punya figur calon yang siap diusung.
Alit Budiana: Dengan PDIP Baru Sebatas ‘Pacaran’
GIANYAR, NusaBali
Partai Hanura Gianyar ternyata belum pasti berkoalisi baik dengan PDIP atau KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) untuk Pilkada Gianyar 2018. Jajaran partai pemilik dua kursi di DPRD Gianyar ini pun baru sebatas ‘pacaran’ (ada kedekatan) dengan PDIP.
Ketua DPC Hanura Gianyar, Dewa Ketut Alit Budiana mengatakan itu, saat dihubungi NusaBali via telepon, Selasa (13/6) kemarin. Dewa Alit mengaku sedang di Jakarta karena dipanggil DPP Hanura.
Kata dia, berdasarkan konfirmasi dari jajaran DPD Partai Hanura Bali, kehadiran sejumlah kader Partai Hanura pada hajatan DPD PDIP Bali, beberapa waktu lalu, belum bisa dijadikan jaminan Hanura akan berkoalisi dengan PDIP baik untuk Pilgub Bali maupun Pilkada Gianyar 2018.
“Dengan PDIP kalau dikatakan sebatas pendekatan atau pacaran, mungkin ya. Kan belum pasti ke pelaminan (berkoalisi, red),” jelas politisi asal Kelurahan Abianbase, Kota Gianyar ini. Mantan pejabat eselon III Pemkab Gianyar ini mengaku, antara PDIP dan Hanura memang sudah ada kedekatan. Ia pun mengakui, Hanura dengan partai non PDIP sempat sukses mengeroyok PDIP dalam perebutan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPRD Gianyar, beberapa waktu lalu.
Namun antara ‘koalisi’ parpol merebut posisi AKD tentu hal berbeda dengan koalisi untuk Pilkada Gianyar. Alasannya, di samping menunggu sinyal dari DPD Bali dan DPP Hanura, DPC Partai Hanura perlu memainkan posisi tawar politik untuk Pilkada Gianyar. “Kami juga masih melihat-lihat figur calon yang mumpuni untuk memenangkan Pilkada Gianyar. Selama ini kan baru satu paket (Paket Aman) yang kelihatan, sehingga belum ada paket pembanding,” ujarnya.
Tentang keberadaan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) untuk Pilkada Gianyar 2018, Dewa Alit tak terlalu serius menanggapi. Karena KGB yang rencananya akan dideklarasikan, Jumat (16/6) nanti di Stage Desa Sidan, Gianyar, belum punya figur calon yang siap diusung di Pilkada Gianyar 2018. “Kan bisa saja Hanura juga mengajukan calon. Buktinya, Hanura hanya satu kursi di DPRD Bali juga dilamar oleh partai lain,” ujarnya.
Dewa Alit mengakui, arah DPP Hanura agar Hanura di Gianyar berkoalisi dengan partai berkuasa (PDIP) untuk Pilkada Gianyar.
Namun, lanjut dia, itu pun belum bisa dipastikan berkoalisi dengan PDIP. Karena untuk menentukan sikap, masih menunggu pembentukan tim Pilkada di internal Hanura. Karena Hanura juga akan mengadakan penjaringan figur calon. “Segala kemungkinan masih bisa terjadi, karena Gianyar masih melihat kualitas figur,” ujarnya. Namun ia tak mau menyebut nama-nama figur yang sekiranya potensial untuk dicalonkan partai atau koalisi partai untuk Pilkada Gianyar nanti.
Sementara itu, sejumlah kalangan di Gianyar menilai, karena dipimpin oleh Dewa Alit Budiana, Partai Hanura cenderung akan mendukung atau mengusung Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun), besutan PDIP Gianyar. Hal ini terkait dengan kedekatan Dewa Alit Budiana dengan kader senior PDIP Gianyar yang juga Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata. Bahkan, Dewa Alit Budiana diduga mendapat dukungan kuat dari AA Gde Agung Bharata saat pemilihan Ketua DPC Hanura Gianyar, yang dimenangkan Dewa Alit Budiana, beberapa waktu lalu.
Dewa Alit pun mengakui dukungan Agung Bharata untuk dirinya. “Kalau toh itu benar, kan tak masalah. Bahkan, saat upacara Melaspas di Sekretariat DPC Hanura pun, beliau (AA Gde Agung Bharata,Red), mau datang. Kalau toh kami mendukung beliau, kan tak masalah,” ujar Dewa Budiana.
Sebelumnya diberitakan, kendati sudah menggaet Hanura, PDIP tetap mengincar tambahan mitra koalisi un¬tuk Pilkada Gianyar 2018. Selain mengincar NasDem yang masih mengambang, P¬DIP juga menjajaki Demokrat yang sebetulnya telah membentuk Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) bersama Golkar-Gerindra-PKPI. Upaya incar parpol KGB ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Gianyar, Made Agus Ma¬hayastra, kepada NusaBali, Senin (12/6).
Terkait incaran dimaksud, Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Anom, mengaku PDIP belum pernah berkomunikasi politik dengan Demokrat. “Bagaimana mau berkoalisi, komunikasi aja ndak ada. Sepanjang tidak ada perintah DPP untuk mengubah koalisi, ya kami tak akan balik arah dari KGB,” kata politisi asal Puri Kantor, Puri Agung Ubud, Gianyar ini. *lsa
Komentar