RDTR Kecamatan Sukasada Digodok, Lindungi Daerah Resapan Air di Hulu Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukasada, sedang dirancang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng tahun ini. RDTR ini ditargetkan dapat ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah (Perkada) untuk melindungi hutan dan daerah resapan air di wilayah hulu Buleleng.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menyebut RDTR Kecamatan Sukasada ini dikejar setelah ada proyek pembangunan Turyapada Tower di wilayah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Pemerintah disebutnya bergerak cepat untuk mengantisipasi alih fungsi lahan di daerah hulu.
Proses RDTR Kecamatan Sukasada ini ditargetkan tuntas pada 2024. Sebab untuk menuntaskan RDTR ini memerlukan tahapan panjang tidak hanya berproses di Kabupaten, tetapi juga hingga lintas kementerian. Prosedur penyusunan RDTR ini memerlukan waktu yang cukup lama.
“Ini perlu dibahas di pusat dengan lintas kementerian mencari substansinya termasuk matching peta di Badan Informasi Geospasial (BIG). Di hulu kan ada danau nanti koordinasinya ke BWS (Balai Wilayah Sungai), ada hutan juga nanti ke Kementerian Kehutanan. Intinya pemerintah terus bergerak mengamankan daerah hulu untuk antisipasi alih fungsi lahan,” terang Adiptha.
Menurutnya pemerintah mengejar RDTR ini, karena dampak keberadaan Turyapada Tower akan mendatangkan investor-investor lain untuk membangun usaha di sekitarnya. Sehingga dalam RDTR Kecamatan Sukasada ini dititikberatkan dalam perlindungan air dan menjaga ruang hijau, dengan tidak melarang adanya aktivitas.
Salah satu ketentuan yang dituangkan dalam RDTR Kecamatan Sukasada soal Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) dibatasi hanya 10-15 persen dari total luasan lahan yang dimiliki. Artinya jika masyarakat memiliki luasan lahan 10 are yang boleh dibanguni hanya seluas 1-1,5 are. Atau bisa memilih konsep rumah panggung yang ramah lingkungan. 7k23
Komentar