DLH Krisis Armada Angkut Sampah, Satu Unit Kecelakaan, Pintu Copot
TABANAN, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan krisis armada pengangkut sampah. Dari 20 armada, hanya 8 unit armada bisa berfungsi normal. Bahkan baru-baru ini, satu unit armada mengalami kecelakaan hingga rusak berat sampai pintu depan copot.
Satu unit kendaraan yang kecelakaan ini masih terparkir di timur Kantor DLH yang berlokasi di areal Taman Makam Pancaka Tirta dengan bagian depan tertutup terpal. Terlihat kerusakaan satu armada tersebut parah. Selain ringsek, bagian pintu kiri lepas hingga dipasang tali.
Menurut petugas di lokasi, rusaknya armada karena kecelakan sudah terjadi lebih dari sebulan. Awalnya armada bernopol DK 8033 G ini di bagian stir sedikit kocak, kemudian sopir tak bisa mengendalikan hingga akhirnya menabrak pohon di wilayah Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengakui satu armadanya kecelakaan menabrak pohon perindang. Kejadian sudah lama dan pembenahan memerlukan anggaran yang tak signifikan. "Banyak yang harus diperbaiki, termasuk nantinya biaya pemeliharaan tiap tahunnya juga perlu anggaran yang tidak sedikit," jelasnya, Senin (15/5).
Disebutkan DLH sekarang hanya memiliki 8 unit kendaraan yang berfungsi normal dari 20 armada yang tersedia. Sisanya 12 unit, ada yang rusak ringan dan rusak berat sehingga tak bisa berfungsi normal. "Kami punya 20 armada, hanya 8 yang berfungsi normal, 2 rusak berat, dan sisanya rusak ringan tetapi masih dapat digunakan untuk melayani pengangkutan sampah di 7 desa layanan," katanya.
Sejalan dengan krisisnya armada, DLH sudah mengajukan pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Salah satunya pengusukan penambahan armada truk pengakut sampah sebanyak 2 unit. Kemudian ada pula pengusulan ekskavator, buldoser, dan kendaraan operasional.
"Usulan kami sudah dapat lampu hijau dari pimpinan yang memang sangat memberikan dukungan luar biasa dalam upaya penanganan sampah, kini masih proses pergeseran anggaran, jika disetujui lanjut ke proses pengadaan," aku Ekayana.
Di sisi lain untuk mengurangi terjadinya kawasan kumuh di perkotaan akibat banyaknya TPS (Tempat Pembuangan Sampah) DLH telah melakukan pembongkaran. Ada 22 TPS sudah dibongkar, hanya saja meskipun sudah dibongkar dan diberikan spanduk larangan masyarakat masih ada yang bandel.
"Tapi berkat kerja sama dengan warga sekitar yang rumahnya dilengkapi CCTV, pembuangan sampah sudah berkurang. Dan terbukti sudah sebulan tak ada yang membuang sampah terutama di dekat Kantor Pegadaian (Jalan Pulau Seribu Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan)," tandas Ekayana. 7des
1
Komentar