RI Produksi Mobil dan Baterai Listrik Sekaligus
JAKARTA, NusaBali - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memproduksi kendaraan listrik dalam satu ekosistem tahun depan.
Maksudnya, produksi baterai maupun mobil listrik akan bisa dilakukan bersamaan di tahun 2024.
Hal ini bisa terjadi setelah pabrik baterai listrik di Karawang selesai pada tahun 2024 mendatang. Kepastian ini didapatkan Bahlil setelah ikut dalam pertemuan pemerintah Korea Selatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Senin siang (15/5).
Dia menyatakan pabrik baterai listrik 10 gigawatt hasil kerja sama LG dan Hyundai sudah bisa berproduksi tahun depan.
"Di 2024 Indonesia jadi negara pertama yang produksi mobil baterai dan baterai sekaligus. Jadi tahun depan pabrik 10 gigawatt tahap pertama milik LG dan Hyundai itu sudah produksi tahun depan," ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir detikcom, Senin (15/5).
Bahlil juga mengungkapkan beberapa proyek milik Korea Selatan di Indonesia terus berjalan pembangunannya.
Misalnya saja, proyek petrochemical milik Lotte di Cilegon, Banten, saat ini sudah mencapai 60% pembangunannya. Lalu ada juga, proyek pabrik kaca di KIT Batang, Jawa Tengah yang sudah 80% progres-nya.
Dalam catatan detikcom, investasi yang dilakukan LG dan Hyundai merupakan salah satu bentuk investasi strategis di industri baterai kendaraan listrik.
Investasi itu, terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda, fasilitas produksi baterai listrik ini akan menjadi yang pertama di Asia dan bahkan di dunia. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 9,8 miliar (sekitar Rp 140 triliun).
Sebagaimana diketahui, cikal bakal kerja sama antara PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium LG dimulai pada tahun 2019 ketika Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae In bertemu di Busan, Korsel pada 25 November 2019.
Setelah melalui rangkaian proses penjajakan, negosiasi dan studi, Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pun ditandatangani pada 18 Desember 2020 di Seoul, Korsel antara Menteri Investasi/Kepala BKPM dan CEO LG Energy Solution. 7
Komentar